Berharap konten sehat jauh dari unsur SARA di Pilkada Serentak
Merdeka.com - Media diharapkan bersikap netral dan menghindari pemberitaan berbau provokasi, apalagi SARA saat Pilkada Serentak nanti. Cara ini harus dilakukan demi menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat.
Anggota Komisi I DPR dari Fraksi Hanura Arief Suditomo mengatakan instrumen hukum seperti UU ITE, UU Pokok Pers, dan juga KUHP harus diterapkan sesuai dengan proporsinya. Dengan begitu jika terjadi pelanggaran bisa ditindak dengan peraturan yang berlaku.
"Saya pikir itu tatanan yang bisa kita lakukan. Yang pasti media harus bisa mencerdaskan, bukan untuk saling mengadu domba," ujar Arief dalam keterangannya, Rabu (7/2).
Arief menambahkan bahwa penegakan hukum menjadi cara terbaik untuk mengerem dan meminimalisasi terjadinya politisasi dan kampanye hitam melalui media. Dalam hal ini, ia menilai stakeholder media sudah tahu batasan-batasan apakah berita itu bisa disiarkan atau tidak.
Arief juga mengajak seluruh kontestasi di Pilkada Serentak 2018 menggunakan cara-cara baik dan damai untuk meraih kemenangan. Dia menambahkan, pelaksanaan Pemilu dan Pilkada di masa lalu harus jadi pelajaran, misalnya terjadi polarisasi sosial, politik, perpecahan yang sulit direkatkan kembali.
"Apakah itu mau diperparah? Tentu tidak kan. Kalau kita mau memperparah, ingat suatu saat bisa menjadi bumerang. Sebaliknya, kalau kita mau berinvestasi tentang menjalankan proses politik yang sehat dan jauh dari unsur SARA, maka nanti akan menghasilkan investasi yang baik," tuturnya.
Dia sangat menyayangkan jika ada pihak memakai cara-cara kotor demi kekuasaan yang jelas-jelas korbannya adalah rakyat. Mereka itu, lanjutnya Arief, bisa saja kelompok atau perorangan yang pikirannya terlanjur diracuni dan terkontaminasi paham radikal yang penuh unsur SARA.
"Apakah politisi mau melakukan perbaikan terhadap situasi tersebut dengan membersihkan paham tersebut dari benak masyarakat?" tanya Arief.
Baginya, imbauan paling pas buat seluruh pihak, baik yang memilih maupun yang dipilih adalah menghindari cara seperti itu yang akan membebani, baik jangka pendek atau panjang. Menurutnya, cepat atau lambat, penderitaan akibat fitnah atau adu domba akan berimbas secara pribadi maupun kelompok.
"Kalau mau berpikir jernih, problem yang tidak perlu seperti SARA itu seharusnya bisa dieliminir sejak dini. Karena SARA adalah hal yang bisa menggerogoti keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media
Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca SelengkapnyaKampanye di Media Sosial Saat Masa Tenang Pemilu Dilarang, Bawaslu akan Gelar Patroli Siber
Patroli siber itu bertujuan untuk memastikan tidak ada aktivitas kampanye dalam media sosial yang terdaftar
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berharap Pemimpin yang Peduli Lingkungan, Begini Cara Sedulur Sikep Sambut Pilpres 2024
Acara syukuran itu menandakan bahwa mereka begitu antusias menyambut pesta demokrasi lima tahun sekali ini.
Baca SelengkapnyaDipergoki Panjat Rumah yang Ditinggal Tarawih, Maling Panik Sembunyi di Atap Rumah
Seorang pria diduga maling sembunyi di atap setelah dipergoki memanjat rumah warga di Tamalate, Makassar. Video pengepungannya beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaJelang Sidang Perdana Sengketa Pilpres, Cak Imin Minta Doa ke Relawan
Cak Imin berharap agar Tim Hukum Nasional (THN) AMIN bisa sukses dalam sidang sengketa tersebut.
Baca SelengkapnyaDepan Prabowo, Jokowi Puji Inisiasi Kemenhan Bangun RS Pertahanan Negara Panglima Besar Soedirman
Jokowi juga memuji sejumlah peralatan media yang diklaim tercanggih yang terpasang di dalamnya.
Baca SelengkapnyaHarapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami
Samukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca SelengkapnyaSatgas Urai Kemacetan Polri Disebar di Setiap Polda Mulai Banten hingga Jatim Sesuai Jam Rawan Macet
Petugas juga melakukan pemetaan sejumlah titik rawan macet.
Baca Selengkapnya