Merdeka.com - Sejak dipecat dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Fahri Hamzah dikabarkan tengah gencar mencari perahu baru untuk menyelamatkan karir politiknya. Segala upaya dilakukan agar karir dan keanggotaan partainya selamat.

Partai Demokrat ramai dikabarkan akan menjadi perahu baru Fahri, menyusul keinginan Wakil Ketua DPR itu bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Lalu bagaimana dengan sikap PKB? Apakah bersedia menampung Fahri? Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar mengatakan hingga saat ini belum ada sinyal atau tanda yang diberikan Fahri agar bisa bergabung dengan partainya.

"Kalau kita mau bersikap kan tanda-tandanya harus ada kan. Belum ada tanda tandanya," kata Muhaimin usai acara ramah tamah 'Nusantara Mengaji' di Ciganjur, Jakarta Selatan, Jumat (6/5).

Seperti diketahui, PKS mengeluarkan surat resmi pemecatan Fahri Hamzah dari seluruh jenjang keanggotaan partai dan anggota DPR termasuk lengser sebagai pimpinan DPR sejak 4 April. Pemecatan tersebut dinilai Fahri sebagai tindakan melanggar hukum.

Tak terima atas pemecatan itu, Fahri mengajukan gugatan perdata ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Selain itu, Fahri juga diketahui hendak bertemu dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

Pertemuan dengan SBY bukan terkait kabar dirinya akan berpindah ke partai berlogo bintang mercy tersebut pasca dipecat dari seluruh jenjang keanggotaan PKS.

Menurut Fahri, selam 10 tahun Indonesia dipimpin SBY, banyak yang telah dicapai. Oleh karena itu, dirinya harus banyak belajar dari Presiden RI ke 6 itu.