Bela Setnov, Fahri Hamzah sebut Ritz Carlton disadap alat intelijen
Merdeka.com - Berbagai upaya dilakukan kolega Ketua DPR Setya Novanto untuk membela dan melepaskannya dari jeratan hukum dugaan kasus pencatutan nama Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Wapres Jusuf Kalla (JK). Salah satunya yang dilakoni Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah.
Kali ini, dia mengaku mendapatkan informasi bahwa rekaman percakapan antara Ketua DPR Setya Novanto, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin dan pengusaha minyak Riza Chalid bukanlah direkam melalui telepon genggam Maroef Sjamsoeddin. Melainkan, dia mengklaim alat perekam berada di ruangan lain yang telah diatur sedemikian rupa.
"Banyak fakta yang mengejutkan. Ternyata bukan Maroef yang merekam. Ini sudah dibaca oleh ahli IT. Jarak rekaman itu dengan 3 orang ini sama. Rekaman itu bukan dilakukan di tempat ini, tapi di tempat lain. Saya kira ini yang mau disembunyikan. Bangsa kita ditipu luar biasa," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/12).
Fahri menduga perekaman percakapan tersebut menggunakan alat-alat intelijen nan canggih. Sebab, dia mengklaim ruangan itu sudah diletakkan alat perekam yang mampu menangkap secara utuh percakapan antara Setya Novanto, Maroef Sjamsoeddin dan Riza Chalid.
"Ada kemungkinan penggunaan alat intelijen. Kenapa perekam dan jarak suara bisa sama. Ini yang kita mau periksa. Kita minta Lemsaneg, Bareskrim periksa," ujarnya.
Hal inilah yang menurutnya membuat Kejaksaan Agung enggan menyerahkan bukti rekaman ke Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD).
"Buktinya dokumen aslinya tidak berani diberikan ke MKD," katanya.
Untuk diketahui, Dirut PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin mengaku dirinya melakukan perekaman saat bertemu dengan Setya Novanto dan pengusaha minya Riza Chalid di Hotel Ritz Carlton, Kawasan SCBD di lantai 21 pada Juni lalu. Saat sidang etik Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Setya Novanto mengakui pertemuan itu namun dia membantah jika dituding sebagai inisiator pertemuan.
Saat memberikan kesaksian pada sidang Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD), Maroef menyebut awal pertemuan ketiga itu diakuinya atas usul M. Riza. Sebelumnya pertemuan kedua dengan Setnov dan Riza dilakukan pada awal Mei 2015.
"Waktu berlalu (dari pertemuan kedua), saya dihubungi lagi oleh saudara Riza Chalid, dia SMS saya cuma mengatakan M. Riza (memperkenalkan identitas lewat SMS). Tapi saya tidak tanggapi karena kesibukan saya,” ungkap Maroef.
Seminggu kemudian pada bulan Juni, ia mengaku di-SMS lagi. Kali itu ia menanggapi SMS tersebut karena mengingat Riza sebagai rekan Ketua DPR RI (Setnov). Kemudian, terjadi komunikasi di mana Riza kembali mengajak bertemu bersama Setnov. Ia menyerahkan jadwal pertemuan itu kepada stafnya untuk berkomunikasi dengan staf dari Setnov.
"Saya katakan ke staf saya coba hubungi stafnya Ketua DPR. Pertemuan itu akhirnya terjadi 8 Juni. yang menentukan tempat dan waktu adalah dari pihak staf Ketua DPR RI. Kebetulan saat itu saya bisa datang hampir bersamaan dengan Ketua DPR RI, kemudian stafnya saudara Riza yang bernama Rieke mengatakan Riza terlambat datang karena masih di kantor. Saya menunggu di lobi lantai 21,” ucapnya.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
HUT ke-79 RI Digelar di IKN, Jokowi Targetkan 2 Hotel Rampung Dibangun
Jokowi targetkan dua hotel rampung sebelum perayaan hari kemerdekaan
Baca SelengkapnyaLangkah Menteri AHY Atasi Kisruh Hotel Sultan
Apa yang diinginkan Ketua Umum Partai Demokrat ini karena ingin menertibkan aset-aset negara.
Baca SelengkapnyaHotel-hotel Mewah di Kota ini Cuma Setahun Sekali Diisi, Pemiliknya Tajir Melintir Tinggal di Lereng Gunung Fokus Ibadah
Meski terisi satu tahun sekali, namun deretan hotelnya nampak mewah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cara Mahkamah Agung Ikuti Perkembangan Teknologi AI Untuk Peradilan Modern
Hakim terbantu jika ingin memutuskan suatu perkara dan tak perlu repot mencari-cari.
Baca SelengkapnyaHotel Terbengkalai di Pandeglang Ini Punya Pemandangan Laut Indah, Ditinggalkan saat Krisis Ekonomi 1998
Bangunan ini punya desain moderen dan hadirkan pemandangan langsung menuju laut
Baca SelengkapnyaTarif Menginap di Hotel Wanda Reign Mencapai Rp20 Juta per Malam, Hotel Dibeli Sukanto Tanoto
Hotel tersebut memiliki 192 kamar. Letak hotel menghadap cakrawala Pudong, lokasinya juga sangat dekat dari beberapa bar.
Baca SelengkapnyaKronologi KPK OTT Gubernur Maluku Utara Abdul Gani saat Menginap di Hotel Kawasan Jakarta Selatan
Abdul Gani diketahui sedang menginap di hotel tersebut.
Baca SelengkapnyaRugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.
Baca SelengkapnyaJokowi Tinjau Progres Pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Targetkan Selesai Agustus 2024
Jokowi menambahkan, menggeliatnya pembangunan sejumlah proyek di IKN menunjukkan semakin bertambahnya minat investor untuk berinvestasi di sana.
Baca Selengkapnya