Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beberapa celoteh Ruhut Sitompul buat Demokrat

Beberapa celoteh Ruhut Sitompul buat Demokrat Ruhut Sitompul . Merdeka.com/Dwi Narwoko

Merdeka.com - Politikus Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, merupakan salah satu sosok kontroversial dalam percaturan politik Indonesia. Beberapa kali pernyataan dia kerap menyulut kemarahan masyarakat maupun lawan politiknya.

Tiga hari lalu muncul kabar Ruhut diberhentikan dari jabatannya sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika Partai Demokrat. Konon, kubu Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum malah ingin pemeran Poltak di sinetron Gerhana itu dipecat dari keanggotaan partai.

Ruhut sontak bereaksi atas kabar itu. Memang, dia kerap berseberangan dengan Anas yang sering disebut oleh mantan Wakil Bendahara Umum Partai Demokrat dan terpidana kasus suap Wisma Atlet, Muhammad Nazaruddin, terlibat dalam kasus korupsi pembangunan proyek Wisma Hambalang.

Ruhut yang juga anggota Komisi II DPR itu berkali-kali meminta Anas mundur demi menyelamatkan citra partai. Hal itu karena sudah beberapa kader partai berlambang bintang mercy itu terjerat kasus korupsi. Muhammad Nazaruddin, Angelina Sondakh, Andi Alfian Mallarangeng, dan Siti Hartati Cakra Murdaya adalah beberapa contoh tersandung perkara rasuah.

Namun, meski dianggap loyal kepada partai yang identik dengan warna biru itu, beberapa pihak di dalamnya justru merasa Ruhut adalah biang masalah. Beberapa pernyataan dia malah menjadi bumerang dan mengganggu keutuhan partai. Sampai-sampai muncul pernyataan sangat sulit menjinakkan Si Poltak.

Berikut beberapa pernyataan Ruhut yang dianggap menyerang Partai Demokrat.

Pecat saya, Anas gali kuburannya sendiri

Ruhut Sitompul sangat emosi saat ditanya soal pemecatan dia sebagai Ketua Bidang Departemen Komunikasi dan Informatika Demokrat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Dia mengaku sakit hati dan menuding Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum ada di balik pemecatan dirinya. "Pemecatan ini justru menunjukkan Anas sedang menggali lubang kuburnya sendiri. Kan tinggal menghitung hari. Justru ini supaya cepat sendiri dan pemecatan ini upaya menyelamatkan kader-kadernya (Anas) yang mana banyak terlibat (korupsi)," tegas Ruhut saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Kamis lalu.Anggota Komisi III DPR ini mengaku akan menuntut keadilan dan mengadukan pencopotan itu kepada Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo bambang Yudhoyono."Karena keputusan ada di tangan Pak SBY. Gak ada masalah saya dipecat," tegas Ruhut.Ruhut mengaku, selama ini ia memang lantang untuk meminta Anas mundur dari kursi ketua umum Partai Demokrat. Dia bersuara lantang sejak Anas diduga terlibat kasus Hambalang."Koruptor yang pasti nanti akan ketahuan," ujar Ruhut.

Badut-badut Anas ingin pecat saya

Ruhut Sitompul tetap tidak terima usai pengumuman pencopotan dia sebagai Ketua Bidang Departemen Komunikasi dan Informatika Demokrat Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat. Dia tetap berkeras hanya Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono yang bisa memecatnya.

Menurut anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat itu, ide menggeser dia dari kepengurusan pusat partai bermula sejak dia mendesak Anas Urbaningrum mengundurkan diri sebagai Ketua Umum Partai Demokrat. "Geser? Udahlah yang bisa geser Ruhut itu hanya SBY. Dari setahun yang lalu saya diminta mundur. Badut-badutnya Anas yang minta. Beberapa orang datang ke SBY, minta Ruhut dipecat," ujar Ruhut Jumat lalu.

Demokrat bisa karam jika Anas tak mundur

Ruhut Sitompul pernah mendesak Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbaningrum memberikan jaminan ke partai tidak akan diperiksa oleh Komisi Pemberantasan Korupsi. Tetapi, jika hal itu tak dapat dilakukan, Ruhut meminta Anas mundur sementara waktu dari posisinya saat ini."Beri jaminan kepada kami. Kalau tidak ada jaminan kita menari di atas rindang KPK, saya minta Anas dengan legowo mundur sementara," kata Ruhut usai sidang pleno uji materi UU Keuangan Negara di Gedung Mahkamah Konstitusi, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis (21/6).Menurut Ruhut, masa depan Partai Demokrat akan terganggu jika Anas tidak segera menyatakan mundur untuk sementara waktu. "Kalau kami digantung terus, partai kami bisa karam," ujar Ruhut.

Di Demokrat juga ada bandit

Salah satu komentar Ruhut dianggap menyerang Partai Demokrat adalah dia menyatakan di partainya itu juga ada bandit. Dia mengatakan itu menanggapi pernyataan alasan mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Sutrisno Bachir."Omongannya Pak Sutrisno saya amini. Saya juga merasakan dan memang tidak bisa dihindari. Partai Demokrat juga ada (bandit), karena kami partai terbuka," kata Ruhut Sitompul kepada merdeka.com, Senin (16/7).Menurut Ruhut, banyak para bandit yang masuk ke partai penguasa untuk berlindung dari jeratan hukum dan menutupi kesalahan masa lalu. "Ini termasuk musang berbulu domba. Tapi kalau itu masuk di Demokrat, pasti ujungnya akan masuk bui juga," ujar Ruhut.Ruhut mencontohkan, banyak kepala daerah yang kini berurusan dengan hukum karena tersandung korupsi. "Hampir semua partai ada bandit-banditnya," ujar Ruhut.Saat ditanya apakah di dalam Partai Demokrat juga ada banditnya, "Ada, nanti juga akan menyusul masuk bui," jawab Ruhut tegas.

(mdk/dan)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat

Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.

Baca Selengkapnya
Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Menggunakan Hak Pilih dalam Pemilu Sila Ke 4, Ini Penjelasannya

Pemilu merupakan penerapan nyata dari kehendak rakyat untuk menjalankan negara secara demokratis.

Baca Selengkapnya
Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya

Jenis Surat Suara Pemilu yang Patut Diketahui, Simak Penjelasannya

Surat suara bukan hanya secarik kertas, melainkan sebuah instrumen demokratis yang menggambarkan kehendak rakyat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata

AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Jelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat

Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.

Baca Selengkapnya
40 Kata-Kata Ajakan Jangan Golput di Pemilu 2024, Jadi Warga Negara yang Patuh Melalui Suaramu

40 Kata-Kata Ajakan Jangan Golput di Pemilu 2024, Jadi Warga Negara yang Patuh Melalui Suaramu

Golput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.

Baca Selengkapnya
Ruhut Sitompul: Anies Lupa saat Jadi Gubernur Dia Ordal, TGUPP Isinya Tim Sukses

Ruhut Sitompul: Anies Lupa saat Jadi Gubernur Dia Ordal, TGUPP Isinya Tim Sukses

Ruhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan

Menko Luhut Kesal Banyak Kritik Jelek Pemerintah, Ini Respons Anies Baswedan

Anies menuturkan, ada tiga hal prinsip demokrasi. Yaitu kebebasan berbicara khususnya mengkritik pemerintah.

Baca Selengkapnya
Jelang Pemilu, Wakapolri: Masyarakat Guyub Rukun, yang Ribut Elit Politik

Jelang Pemilu, Wakapolri: Masyarakat Guyub Rukun, yang Ribut Elit Politik

Pemilu sebagai pesta demokrasi dihadapi dengan bahagia dan senang.

Baca Selengkapnya