Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak Kepala Daerah Galau Cari Dukungan Parpol untuk Jadi Capres 2024

Banyak Kepala Daerah Galau Cari Dukungan Parpol untuk Jadi Capres 2024 Ilustrasi Pemilu. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno menyoroti kemesraan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (RK) dan Ketum PAN Zulkifli Hasan. Menurutnya, RK berharap PAN bisa menyediakan karpet untuk Emil nyapres.

"Ridwan Kamil sedang mencari dukungan parpol untuk maju pilpres. Tentu harapannya PAN bisa sediakan ‘karpet biru’," katanya, Rabu (6/10).

Menurutnya, tak cukup bagi Emil bermodal popularitas dan elektabilitas Emil saja, butuh sokongan parpol untuk daftar ke KPU sebagai syarat maju capres. Dia bilang, PAN pastinya akan mengkalkulasi peluang Emil untuk kepemimpinan nasional.

"PAN pastinya mengkalkulasi soal kemungkinan siapa yang bakal diusung maju. Kader internal atau eksternal seperti Ridwan Kamil," ucapnya.

Adi menambahkan, saat ini kepala daerah populer yang masa jabatannya bakal berakhir tahun depan atau dua tahun lagi sedang mencari dukungan partai untuk maju pemilihan presiden 2024.

"Sekarang banyak kepala daerah populer galau nyari dukungan parpol," tukas analis politik ini.

Terpisah, Direktur Eksekutif Indonesian Political Review, Ujang Komarudin menyebut, Emil membutuhkan parpol untuk nyapres. Dia bilang, RK tak punya kendaraan untuk maju menjadi capres.

"Dia tak punya partai. Oleh karena itu, RK butuhkan PAN dan tentu butuh partai-partai lain agar bisa memenuhi syarat 20 persen PT (presidensial treshold)," ucapnya.

Menurutnya, soal peluang RK maju atau didukung dari PAN, masih 'fifty-fifty'. Bisa didukung dan bisa juga tidak. Sebab, Ujang yakin PAN mendukung capres yang memiliki elektabilitas tinggi dan berpotensi menang, siapapun dia.

"Jika RK tinggi elektabilitasnya hingga akhir nanti dan berpotensi akan menang, bisa saja PAN mendukungnya. Namun jika elektabilitasnya stagnan atau rendah, PAN akan lari dan tak akan mendukungnya. Itu pilihan rasional saja dari PAN. Dan itu juga akan terjadi pada partai-partai lain," pungkasnya.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil blak-blakan mengungkap minat maju dalam kontestasi Pemilu 2024. Namun, dia tidak mau ngotot. Memasrahkan seluruhnya kepada nasib yang ditentukan Allah.

Hal tersebut diungkap pria akrab disapa Kang Emil saat menjadi pembicara dalam Workshop PAN di Bali, Selasa (5/10).

"Kalau ada sebuah pintu terbuka misalkan dari partai PAN, saya Bismillah. Tapi kalau tidak, tidak masalah, karena Allah yang akan tentukan,” kata Ridwan disambut tepuk tangan ratusan kader PAN yang hadir.

Usai jadi pembicara, Kang Emil kembali menegaskan, niatannya untuk maju Pemilu 2024 saat ditemui wartawan. Menurut dia, setiap dukungan untuk maju Capres yang datang dari parpol tidak boleh ditolak.

"Mudah-mudahan, siapapun yang mendukung tidak boleh ditolak asal dukungannya baik. Saling menguatkan pastilah itu. Kerjasama politik yang kita tunggu-tunggu," kata Emil.

Sementara, Ketum PAN Zulkifli Hasan dan Gubernur Jawa Barat tampil mesra dalam rangkaian Workshop Nasional DPP PAN yang digelar di Nusa Dua, Bali pada Selasa (5/10) kemarin. Zulhas mengungkapkan, bahwa dirinya jatuh hati dengan Emil.

Hal itu bermula saat Zulhas diberikan sebuah baju batik oleh Emil usai ia memberikan materi di acara PAN. Batik tersebut merupakan rancangan Emil sendiri.

"Tiap pemimpin backgroundnya beda-beda ya. Saya background-nya arsitek hobi menggambar, jadi menggambar kota, alun-alun, batik pun saya gambar. Ini batik saya desain, sudah dipakai (boyband) Super Junior di Korea, warnanya biru khusus untuk para pemimpin," ucap Emil dilihat dari live streaming PAN TV, Rabu (6/10).

Usai menerima hadiah tersebut, Zulhas memuji sosok Emil. Pimpinan MPR itu mengungkapkan rasa jatuh cintanya kepada dengan Emil.

"Saya jatuh cinta dengan Kang Emil ini, saya kira teman-teman di seluruh Tanah Air yang hadir hari ini, apa yang disampaikan (Ridwan Kamil) ini banyak menginspirasi, masa kalian tidak mau seperti Kang Emil," ungkap Zulhas.

Zulhas mengungkapkan, pertemuan keduanya dengan Emil kali ini paling membekas. Ia merasa nyaman dengan Emil.

"Saya dua kali ketemu tapi agak dalam ini yang kedua. Yang pertama waktu di pondok di gunung. Saya simak betul. Ini yang kedua, saya simak betul. Bukan jatuh cinta lagi, lama-lama jatuh cinta betulan," ucapnya.

Setelah itu, kader PAN memberikan kue ulang tahun kepada arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) tersebut. Usia Emil diketahui genap 50 tahun pada 4 Oktober kemarin.

"Nggak menyangka kader beri kejutan untuk saya," ungkap Emil.

Emil mengaku, bahwa PAN satu-satunya partai yang memberikan kado kue ulang tahun. Dia bakal membalas kejutan ini saat PAN berulang tahun.

"Ibu saya bilang kebaikan harus dibalas dengan kebaikan, nanti kalau PAN Jabar ulang tahun akan saya kasih kado," kata Emil.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Respons PSI Kemungkinan Jokowi, Gibran dan Kaesang Kampanye Bareng

Respons PSI Kemungkinan Jokowi, Gibran dan Kaesang Kampanye Bareng

Sampai saat ini Jokowi belum pernah mengumumkan akan mendukung parpol atau capres.

Baca Selengkapnya
Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Polisi Ingatkan Warga Hormati Pilihan, Jangan Menjelekkan Capres Cawapres

Kepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Usai KPU Umumkan Pemenang Pilpres dan Pileg, Surya Paloh Bakal Temui Parpol di Luar Koalisi Perubahan

Usai KPU Umumkan Pemenang Pilpres dan Pileg, Surya Paloh Bakal Temui Parpol di Luar Koalisi Perubahan

Surya Paloh menilai pentingnya menjaga komunikasi dengan partai politik lain setelah pemilu.

Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
Capres dan Elite Politik Silaturahmi Lebaran Bikin Situasi Jadi Adem

Capres dan Elite Politik Silaturahmi Lebaran Bikin Situasi Jadi Adem

MK akan memutus gugatan Pilpres 2024 pada 22 April nanti

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu

Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.

Baca Selengkapnya
Polisi Dilarang Pose Jari Dukung Capres, Bisa Dipecat Tidak Hormat Jika Melanggar

Polisi Dilarang Pose Jari Dukung Capres, Bisa Dipecat Tidak Hormat Jika Melanggar

Selain pose jari, polisi dilarang untuk mengomentari foto pasangan capres-cawapres di media sosial.

Baca Selengkapnya
Klarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’

Klarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’

Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.

Baca Selengkapnya