Bamsoet Disebut Bimbang Maju Caketum, Ingat Diberi Kursi Ketua DPR oleh Airlangga
Merdeka.com - Loyalis Airlangga Hartarto Roem Kono mengungkapkan, Bambang Soesatyo dalam kondisi 'bimbang' maju sebagai calon ketua umum di Munas Golkar Desember mendatang. Dia menyebut, Bamsoet sebenarnya punya hasrat maju, namun menimbang kesepakatan dengan Airlangga.
Sebab, menurutnya, Airlangga dan Bamsoet sudah membuat kesepakatan jauh sebelum Munas. Kesepakatan itu dibuat sejak Bamsoet akan diusung Golkar menjadi Ketua DPR hingga Ketua MPR.
"Saya kira tetap punya niatan tapi dia mempunyai pandangan mengenai komitmen-komitmen yang sudah dibangun. Komitmen-komitmen itu sudah dirintis sejak awal, sejak dulu, waktu Pak Bamsoet jadi Ketua DPR, Ketua MPR," kata Roem saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (20/11).
Untuk itu, kata Roem, Bamsoet mungkin merasa 'timbang rasa' terhadap Airlangga karena dipercaya menjadi Ketua DPR dan MPR. Apalagi, belum ada pernyataan dari Bamsoet untuk deklarasi menjadi pesaing Airlangga di Munas.
"Saya kira ini suatu timbang rasa Bamsoet ke depan. Dan itu komitmen harus dipertimbangkan betul-betul ya," tegas Roem.
Ketua Umum MKGR itu tak mau membocorkan isi kesepakatan Airlangga dan Bamsoet. Dia mengklaim banyak kader Golkar juga tidak tahu perihal kesepakatan itu.
"Ada kesepakatan yang sudah dibangun sama Pak Airlangga dan mungkin hanya berdua saja yang tahu dan Tuhan. Elite sampai sekarang enggak ada yang tahu. Hanya berdua saja yang tahu," ungkap dia.
Airlangga Tak Langgar Kesepakatan
Roem juga meluruskan, tidak ada satupun kesepakatan yang dilanggar oleh Menko Perekonomian tersebut terhadap Bamsoet. Contohnya saja, Golkar mati-matian memperjuangkan Bamsoet duduk di kursi pimpinan MPR melawan Sufmi Dasco Ahmad dari Gerindra.
"Tidak ada yang dilanggar, berjalan bagus. Kemarin waktu MPR mendukung Mas Bambang semua bulat memenangkan Pak Bambang jadi Ketua MPR. Tidak ada yang dilanggar sama sekali," klaim Roem.
Bamsoet Disebut Pasti Maju Munas
Ketua Timses Bamsoet, Ahmadi Noor Supit menegaskan, Bamsoet sudah pasti maju di Munas awal Desember nanti. Tapi, dia menggarisbawahi, Bamsoet maju bukan karena keinginan sendiri, tapi karena dorongan pendukung yang ingin perubahan di partai beringin.
"Mereka yang sayang pada Golkar yang cinta pada Golkar mengevaluasi Golkar setelah 3 kali kalah berturut-turut dalam pemilu. Mereka bertekad untuk bagaimana mengembalikan Golkar jadi partai terpercaya bahkan mungkin jadi partai unggul tob or not to be, kita mewakili itu," jelas Supit.
Kubu Bamsoet Sebut Ada Kesepakatan Dilanggar
Supit juga mengungkap hal yang membuat Bamsoet kembali meramaikan kontestasi Munas setelah sebelumnya memutuskan untuk cooling down. Dia menilai, soal kesepakatan yang disinggung Airlangga di Rapimnas sudah clear di tingkat internal. Menurut dia, Airlangga yang melanggar kesepakatan itu.
"Itu kita clear, yang sedang terjadi saat itu, realisasinya seperti apa kita menganggap bahwa yang wanprestasi bukan kita, yang wanprestasi adalah Airlangga," kata Supit saat dihubungi merdeka.com, Senin (18/11).
Sayang, Supit tak mau merinci detil apa saja syarat-syarat dari sebuah kesepakatan tersebut. Dia hanya menegaskan, terjadinya kesepakatan apabila kedua belah pihak memenuhi syarat-syarat tersebut.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Di depan Bamsoet, Airlangga Hartarto menolak berbicara soal Munas Golkar.
Baca SelengkapnyaBamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca SelengkapnyaWaketum Golkar Bamsoet menegaskan partainya terbuka untuk siapa saja yang ingin bergabung
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bamsoet mengawali pidatonya dengan menyampaikan pantun soal koalisi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaMenko Airlangga membantah jika Menteri Sosial Tri Rismaharini tidak dilibatkan dalam perencanaan bantuan sosial (bansos).
Baca SelengkapnyaBansos yang disalurkan pemerintahan tidak ada kaitannya dengan penyelenggaraan Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDi tengah sidang, Airlangga minta izin untuk klarifikasi beberapa pemberitaan yang sedang ramai terkait Golkar dan bansos
Baca SelengkapnyaMenurut Bamsoet, MPR diubah kedudukannya sehingga tidak lagi menjadi lembaga tertinggi negara.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar menegaskan komitmennya melanjutkan kinerja dan program pemerintah Joko Widodo, termasuk merealisasikan proyek Tanggul Laut Raksasa di Pantura.
Baca Selengkapnya