Anies Ungguli Ganjar di Survei, PDIP Bilang Anak Muda Jangan Lihat Covernya Saja
Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menjadi urutan pertama sebagai calon presiden pilihan anak muda, berdasarkan hasil survei Indikator Politik Indonesia. Anies mendapatkan persentase tertinggi yaitu 15,2 persen. Disusul Ganjar Pranowo 13,7 persen dan Ridwan Kamil 10,2 persen.
Anggota DPRD DKI Jakarta Komisi D dari Fraksi PDIP, Pantas Nainggolan mengatakan, hasil survei tersebut menunjukkan anak muda alias generasi Z sangat membutuhkan pendidikan politik.
Dia memahami mengapa mayoritas anak muda usia 17-21 tahun dalam survei tersebut memilih Anies sebagai calon pemimpin negara ini. Menurutnya, anak muda usia tersebut hanya mengenal Anies di panggung depannya saja.
"Hasil survei ini bisa menjadi pelajaran untuk anak muda. Jangan lihat covernya saja. Pilihan mereka masih didasarkan pada pertimbangan-pertimbangan emosional," kata Pantas saat dihubungi merdeka.com, Senin (22/3).
Dalam survei itu, Sandiaga Uno dan Prabowo Subianto mendapat suara masing-masing 9,8 persen dan 9,5 persen. Di posisi keenam ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 4,1 persen.
Berita Ganjar Pranowo lainnya, bisa diakses di Liputan6.com
Survei digelar pada 4-10 Maret 2021. Usia responden antara 17-21 tahun berjumlah 1.200 responden. Survei ini dilakukan menggunakan kontak telepon dengan asumsi metode simple random sampling, ukuran sampel 1.200 responden memiliki toleransi kesalahan (margin of error) sekitar 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.
Pantas yakin, anak muda tersebut tidak mencari tahu betul-betul apa saja kebijakan yang Anies buat selama memimpin DKI Jakarta.
Ketua Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD DKI Jakarta itu pun berharap, generasi Z mau lebih aktif mencari tahu kinerja Anies, bukan hanya dari instagram pribadinya ataupun media sosial Pemprov DKI Jakarta saja.
"Saya yakin mereka belum mampu mencerna dan mencari tahu seluk-beluk kinerja Anies. Seperti anggaran dana yang dia keluarkan dalam setiap kebijakannya," kata Politisi dari fraksi PDIP itu.
Pantas kemudian menyinggung beberapa kebijakan Anies yang dianggap memboroskan anggaran Pemprov DKI. Seperti penyelenggaraan Formula E yang ditunda, namun telah menghabiskan anggaran hampir Rp1 Triliun.
Sebagai informasi, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) DKI Jakarta baru saja menuntaskan audit penyelenggaraan Formula E di Jakarta.
Hasil audit tersebut mencatat, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan telah melakukan pembayaran kepada FEO Ltd selaku promotor dan pemegang lisensi Formula E senilai 53 juta poundsterling Inggris atau setara Rp983,31 miliar di tahun 2019-2020.
"Kalau kita lihat dalam perjalanannya, Gubernur DKI kan tidak bisa kerja, banyak gagalnya. Jadi yang mau saya dorong yaitu supaya kita bisa memberikan pendidikan politik yang baik ke generasi muda," ungkapnya.
Dia menjelaskan alasan mengapa pendidikan politik bagi generasi Z itu penting. Dia mengatakan bahwa pilihan generasi Z berperan sangat besar terhadap calon pemimpin Indonesia kedepannya. Hal ini, kata dia, berpengaruh terhadap masa depan Indonesia.
"Kita harus mengedukasi bahwa yang mereka pilih merupakan implementasi dari demokrasi. Sehingga harus bisa dipertanggungjawabkan. Pemimpin yang mereka pilih harus yang terbaik bagi bangsa," kata dia.
Oleh karena itu, menurutnya generasi X dan Y masih memiliki waktu untuk mengedukasi generasi Z agar bisa memilih pemimpin dengan bijak dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Lagi pula survei kan berubah-ubah, Pemilu masih lama juga. Belum terlambat untuk memberikan pendidikan politik ke anak muda," ujarnya.
Pantas pun meninggalkan catatan untuk Anies sebelum mengakhiri masa jabatannya, dia berpesan agar Anies bisa fokus menyelesaikan kinerja dan janjinya yang ia utarakan semasa kampanye, bukan hanya fokus meningkatkan elektabilitasnya.
"Ya segera diwujudkan saja apa yang harus ia selesaikan secara tulus. Jadi jangan untuk kepentingan elektabilitas, pencitraan dan sebagainya saja," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies Baswedan: Kalau Pelanggaran Pemilu Dibiarkan akan Menular
Anies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaProfil dan Agama Anies Baswedan, Mantan Gubernur DKI Jakarta yang Menjadi Calon Presiden RI 2024
Anies Baswedan, seorang figur yang akrab di dunia politik Indonesia, telah mencuri perhatian masyarakat dengan karir gemilang.
Baca SelengkapnyaTOP NEWS: Pelukan Anak Papua untuk Anies | Maruarar Tinggalkan PDIP Megawati Pilih Ikut Jokowi
Anies Baswedan menghadiri kampanye di Sorong, Papua. Acara yang dihadiri massa penduduk AMIN ini, Anies dengan lantang menyuarakan perubahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muncul Gerakan Salam Empat Jari, Ini Respons Anies
Calon Presiden nomor urut 1, Anies Baswedan menanggapi isu salam empat jari hingga gerakan tak memilih pasangan Capres nomer 2, Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaTermasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024
Sampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.
Baca SelengkapnyaMomen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar saat Debat Pamungkas Pilpres
Momen Ketika Anies Tepuk Tangan dan Kasih Dua Jempol ke Ganjar
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan Ungkap Alasannya Teguh Usung Perubahan
Anies juga menginginkan agar demokrasi tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaAnies Kritik Pemerintah Kumpulkan Pemda Hanya Bahas Anggaran: Tak Pernah Urusan Stunting atau Ibu Hamil
Anies Baswedan mengungkapkan kendala kesejahteran rakyat (kesra) karena kurangnya sinergi antara pemerintah pusat dengan daerah.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Anies Buka Data Pengangguran, Era SBY Turun 5,3 Persen & Jokowi Hanya 0,73 Persen
Calon Presiden Anies Baswedan menyoroti masalah Undang-Undang Cipta Kerja yang sejauh ini dikritik publik
Baca Selengkapnya