Anies Mau Dipolisikan, NasDem: Perbedaan Pendapat Harusnya Diadu
Merdeka.com - Bakal Calon Presiden Anies Baswedan dilaporkan ke polisi atas pidatonya yang dinilai menyebarkan hoaks atau berita bohong ke masyarakat. Dalam pidatonya, Gubernur DKI Jakarta itu membandingkan data pembangunan infrastruktur pada pemerintahan Jokowi (Joko Widodo) dengan masa pemerintahan SBY (Susilo Bambang Yudhoyono). Namun, laporan itu ditolak oleh polisi.
Menanggapi laporan tersebut, Ketua DPP Nasdem Taufik Basari mengungkapkan bahwa menjelang Pemilu (Pemilihan Umum) 2024 memiliki perbedaan ide dan pendapat adalah hal lumrah yang sering terjadi.
"Dalam kontestasi pemilu kita harus membiasakan diri beradu gagasan, beradu ide dan pendapat. Jadi saya melihat laporan ini menunjukkan ketidaksiapan kita untuk mengedepankan ide dan gagasan dalam kontestasi politik pemilu," ujar Ketua DPP Nasdem Taufik Basari di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Rabu (24/5).
Menurutnya, temuan perbedaan pandangan dan pendapat di ruang publik dapat saling diadu untuk melihat kevalidan pendapat yang disampaikan. Sehingga publik dapat memutuskan mana pendapat yang diterima sehingga tidak ada lagi laporan yang mempertanyakan nilai kevalidan argumen tersebut.
"Semestinya ada perbedaan pandangan dan pendapat yang disampaikan di ruang publik, maka dijawab dengan pendapat yang lain untuk pendapat dapat saling diadu, untuk melihat kekuatan kevalidan pendapat yang disampaikan tersebut," ujarnya.
Selanjutnya, Taufik menganggap bahwa laporan ini menjadi pembelajaran Nasdem untuk ke depannya. Agar nantinya tidak ada lagi laporan dengan kejadian serupa.
"Ini harus jadi pembelajaran kita semua, agar hal-hal seperti ini agar tidak terus menerus dilakukan, krn justru membuat pendidikan politik kita menjadi tidak maju-maju," pungkasnya.
Reporter Magang: Alya Nurfakhira Zahra
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua DPP NasDem Ingatkan Masyarakat Pilih Pemimpin Bukan karena Penampilan Lucu
Taufik mengingatkan kepada masyarakat untuk memilih presiden dan wakil presiden berdasarkan kemampuan mengatasi permasalahan bangsa.
Baca SelengkapnyaCurhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila
Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan: Kalau Pelanggaran Pemilu Dibiarkan akan Menular
Anies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies Akui Sepaham dengan PDIP soal Demokrasi dan Konstitusi, Sinyal Gabung di Putaran Dua?
Anies Baswedan menyatakan sepaham dengan PDIP soal menjaga konstitusi dan demokrasi.
Baca SelengkapnyaNasDem Dorong Wali Kota di Jakarta Dipilih Lewat Pilkada
NasDem juga menolak pemilihan Gubernur DKI dilakukan oleh Presiden.
Baca SelengkapnyaAnies Nilai Pemilu Bukan Seperti Sepak Bola: Kompetisi Demokrasi, Dampaknya pada Kebijakan
Anies Baswedan menilai Pemilu bukan seperti pertandingan sepak bola.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Anies Berharap Tidak Ada Lagi Pelanggaran Etik
DKPP menyatakan Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI Hasyim Asy'ari melanggar etik.
Baca SelengkapnyaBeda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu
Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca SelengkapnyaHormati Putusan Mahfud Mengundurkan Diri Sebagai Menko Polhukam, Anies: Etika Harus Dijunjung Tinggi
Calon Presiden (Capres) nomor urut 1, Anies Rasyid Baswedan mengaku, menghormati keputusan yang telah diambilnya itu.
Baca Selengkapnya