Anggota Wantimpres Ingatkan Bahaya Intoleransi dan Radikalisme jelang Pemilu 2024

Kamis, 25 Mei 2023 22:44 Reporter : Randy Ferdi Firdaus
Anggota Wantimpres Ingatkan Bahaya Intoleransi dan Radikalisme jelang Pemilu 2024 wantimpres sidarto danusubroto. ©2023 Merdeka.com/antara

Merdeka.com - Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sidarto Danusubroto mengingatkan, bahaya intoleransi, radikalisme, dan terorisme menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini dapat memicu perpecahan bangsa.

"Setelah ancaman pandemi Covid-19 selesai, ancaman intoleransi, radikalisme, dan terorisme juga sangat berbahaya. Sudah banyak temuan yang menunjukkan beberapa lembaga dan masyarakat yang terpapar ancaman ini," ujar Sidarto sebagai pembicara kunci dalam FGD yang digelar Moya Institute bertajuk "Pancasila: Dinamika dan Tantangan yang Dihadapi?" dikutip dari Antara, Kamis (25/5).

Sidarto mengatakan, intoleransi, radikalisme, dan terorisme relatif mampu menginfiltrasi aparatur sipil negara (ASN) di berbagai institusi. Bahkan, tuturnya, radikalisme ditengarai telah merasuki oknum TNI-Polri.

Sementara itu, Ketua Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN) Agus Pramusinto mengungkapkan, salah satu tantangan yang dihadapi Pancasila yaitu perpecahan akibat perbedaan pilihan politik, ditambah lagi merebaknya kasus korupsi.

Di sisi lain, kata Agus, dalam proses penyelenggaraan pemerintahan, KASN menjaga penerapan prinsip sistem merit serta pengawasan penerapan nilai dasar, kode etik, dan kode perilaku ASN.

2 dari 2 halaman

Hal ini sekaligus untuk memastikan bahwa ideologi Pancasila dan wawasan kebangsaan, serta fungsi ASN sebagai perekat pemersatu NKRI tetap dijalankan oleh seluruh ASN di Indonesia.

"Kuncinya adalah pencegahan dan selalu mengingatkan kepada ASN untuk melihat kembali tugas utama serta kompetensinya sebagai abdi negara," ucapnya.

Pemerhati isu strategis nasional dan global Prof. Imron Cotan berpendapat Pancasila sudah diuji oleh berbagai benturan ideologi, seperti ekstrem kiri dan ekstrem kanan, bahkan ideologi liberalisme.

"Pancasila berhasil yudisium, lulus dengan summa cumlaude," kata Imron Cotan. [rnd]

Baca juga:
KASN Tegaskan PNS Harus Netral di Pemilu 2024
Analisis Perindo Masuk 4 Besar Parpol Paling Disukai versi Litbang Kompas
Golkar: Duet Prabowo-Airlangga Ahli Militer-Ekonomi, Kombinasi Cukup Bagus
Projo soal Anggapan Jokowi Dukung Ganjar dan Prabowo: Bukan Dua Kaki Tapi Kaki Seribu
Pengamat: PAN Ini Spesial, Tak Lolos Survei Faktanya Masuk DPR

Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini