Andi Mallarangeng Balas Moeldoko: Berhenti Intervensi Kedaulatan Demokrat
Merdeka.com - Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat Andi Mallarangeng mengatakan pernyataan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak pernah bermaksud menekan Moeldoko. Dia menyebut partainya hanya meminta Moeldoko berhenti mengganggu internal Demokrat.
"Enggak ada yang menekan beliau. Kita hanya minta berhentilah mengintervensi kedaulatan Partai Demokrat," kata Andi saat dihubungi merdeka.com, Jumat (26/2).
Dia setuju dengan SBY bahwa partai berlambang mercy tidak bisa diperjualbelikan oleh siapapun. Termasuk kader Demokrat juga tidak tertarik dengan iming-iming uang demi merusak tubuh partai.
"Partai Demokrat is not for sale," tegas Andi.
Elite Demokrat lain Renanda Bachtar menyarankan Moeldoko lebih baik memberikan klarifikasi lagi terkait manuver menggulingkan Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). Salah satu temuan DPP soal keterlibatan mantan Panglima itu adalah pertemuan dengan sejumlah kader Demokrat untuk menggagas Kongres Luar Biasa.
"Sebaiknya Moeldoko klarifikasi saja kebenaran fakta-fakta tak terbantahkan bahwa Moeldoko menemui sejumlah Ketua DPC PD, dan pernyataan penggagas KLB," ungkap Wasekjen Demokrat itu.
"Antara lain Saudara Darmizal yg menyatakan pak Moeldoko siap gantikan AHY melalui KLB yang tak konstitusional itu," sambung Renanda.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menanggapi santai namanya kembali disebut oleh Partai Demokrat. Sebelumnya diketahui Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyeret nama Moeldoko. SBY menganggap Moeldoko telah mengganggu nama baik Jokowi, karena orang nomor satu di RI itu tidak tahu apa-apa soal isu kudeta.
"Memang belum selesai di Demokrat? Saya pikir sudah selesai. Kan saya enggak ngikutin ya," kata Moeldoko di Jakarta, Kamis (25/2).
Moeldoko pun meminta agar tidak ada pihak yang menekannya. Sebab saat ini dia tidak mau ikut campur dalam masalah tersebut.
"Jadi janganlah menekan-nekan saya. Saya diam, jangan menekan-nekan dan saya ingin mengingatkan semuanya ya. Saya ingin mengingatkan, karena saya bisa sangat mungkin melakukan apa itu langkah-langkah yang saya yakini," ungkap Moeldoko.
"Saya tidak tahu situasi itu, saya pesan seperti itu saja karena saya punya hak seperti apa yang saya yakini. Itu saja," tambahnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Andi Widjajanto: Mahfud MD Siap Debat untuk Rakyat
Mahfud juga menguasai topik. Beliau sering kali menguak kasus. Misalnya eksploitasi SDA.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Dede Sunandar Jual 2 Mobil Demi Nyaleg, Ternyata Cuma Dapat 10 Suara tapi Ngaku Tak Menyesal
Dede Sunandar secara mengejutkan mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai anggota legislatif.
Baca SelengkapnyaAndi Widjajanto: Tema Debat Kelima Mas Ganjar Banget
Ganjar telah secara konkret memberantas kemiskinan dengan mengedepankan kesejahteraan rakyat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Termasuk Anies, Ini Deretan Politikus Ternama yang Ramaikan Bursa Pilkada DKI Jakarta 2024
Sampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Ungkap Alasan Absen di Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR
Sebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPDIP Soroti Anies Dilaporkan Kubu Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres: Pengingkaran Demokrasi
Sekjen PDIP membela Anies Baswedan yang dilaporkan pendukung Prabowo ke Bawaslu usai Debat Capres.
Baca SelengkapnyaJabat Tangan di Istana, AHY Bicara Hubungannya dengan Moeldoko
Menteri AHY ungkap hubungannya dengan Moeldoko yang pernah berseteru terkait Partai Demokrat.
Baca SelengkapnyaSandi Klaim PPP Lolos ke Parlemen: Jangan Sampai Ada Suara Hilang dan Berkurang
Ketua Bappilu DPP PPP Sandiaga Uno, mengklaim partainya sudah melampaui 4 persen atau ambang batas parlemen pada Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya