Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Analisis hasil Pilgub di Jawa terhadap konstelasi Pilpres 2019

Analisis hasil Pilgub di Jawa terhadap konstelasi Pilpres 2019 Ilustrasi Pilkada Serentak. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Ketua Pusat Studi Politik dan Keamanan (PSPK) Universiras Padjadjaran, Bandung, Muradi mengatakan kemenangan pasangan calon kepala daerah di sejumlah wilayah akan berpengaruh terhadap konstalasi Pemilu Serentak 2019. Dia mencontohkan, kemenangan Ridwan Kamil-Uu Ruzhanul Ulum di Jawa Barat, Ganjar Pranowo-Taj Yasin di Jawa Tengah dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Lestianto Dardak akan membantu pemenangan Joko Widodo di Pilpres.

"Kalau digabung suara Jabar, Jateng, Jatim hampir 97 juta. Bayangkan kemudian itu dimenangkan oleh Pak Jokowi. Saya kira signifikan," kata Muradi saat berbincang dengan merdeka.com, Rabu (27/6).

Kemenangan tiga pasangan tersebut ditambah beberapa daerah akan terjadi distribusi tanggungjawab dari partai pendukung Jokowi dalam proses pemenangan.

"Tinggal menambahkan di Sumatera, Sulewasi dan Kalimantan distribution of responsibility," ujarnya.

"Misal di Jabar, di Jateng, di Jatim Khofifah itu unik dikaji lebih dalam. Apakah ini distribusi tanggungjawab atau strategi berkebalikan dari itu," sambung Muradi.

Dalam kondisi saat ini, Jokowi bisa mengandalkan kepala-kepala daerah yang berasal dari partai pendukungnya untuk menarik suara saat Pilpres berlangsung.

"Kemudian Presiden memberikan tanggungjawab ke yang lain," ucapnya.

Pandangan lain disampaikan peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, Adjie Alfarby. Adjie menyebut kemenangan Pilkada Serentak khususnya di Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, tidak secara paralel berpengaruh terhadap pemungutan suara Pemilu dan Pileg. Berdasarkan pengalaman, menurutnya hasil Pilkada tak serta merta bakal membawa kemenangan di Pilpres.

"Tapi hasil Ini menurut pengalaman kami, tidak banyak berpengaruh ke pileg atau pilpres," ungkapnya.

Adjie menuturkan pilkada serentak ini sebagai ajang partai politik untuk memanaskan mesinnya menjelang menghadapi Pemilu 2019. "Namun memang sebagian partai menggunakan momen pilkada untuk pemanasan mesin politik jelang pileg dan pilpres," imbuhnya.

Namun, menurut dia, Pilkada serentak tidak pengaruhi peta koalisi, tetapi hanya menegaskan peta politik nasional yang sudah ada. Justru, koalisi di tingkat nasional mempengaruhi koalisi di daerah. Seperti koalisi Gerindra, PKS, dan PAN yang dari tiga wilayah di Jawa, di Jabar dan Jatim terus bersama-sama.

"Tapi kalau dilihat dari paralel suara agak sulit tapi kalau paralel koalisi mungkin terjadi seperti yang terjadi di 3 wilayah ini" tandasnya.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi

Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi

Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara

LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara

Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Jokowi soal Pilpres 2024 Satu Putaran: Kita Tunggu Bersama-sama

Jokowi soal Pilpres 2024 Satu Putaran: Kita Tunggu Bersama-sama

Jokowi mengajak semua pihak untuk menunggu bersama-sama hasil Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Survei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%

Survei Pilpres Terbaru Indikator di Jatim: Prabowo-Gibran 56,2%, Ganjar-Mahfud 19,9%, Anies-Cak Imin 15,7%

Lembaga survei Indikator Politik Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mencapai 56,2 persen di Jawa Timur.

Baca Selengkapnya
Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang

Jelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang

Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.

Baca Selengkapnya