Hot Issue

Amplop Merah Politikus di Masjid yang Bikin Heboh

Sabtu, 1 April 2023 08:18 Reporter : Supriatin
Amplop Merah Politikus di Masjid yang Bikin Heboh Video Bagi Amplop Berlogo PDIP di Sumenep. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Aksi bagi-bagi amplop berisi uang jelang Pemilihan Umum (Pemilu) kembali terjadi. Kali ini di salah satu masjid Sumenep, Jawa Timur. Amplop itu rupanya dibagikan Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah.

Bagi-bagi amplop ini mulanya diviralkan akun Twitter @PartaiSocmed. Dalam unggahannya, tampak seorang pria membagikan amplop kepada jemaah hadir. Pada amplop merah itu terdapat logo kepala banteng khas PDIP. Ada juga foto Said Abdullah dan Ketua DPC PDIP Sumenep, Ahmad Fauzi.

Said Abdullah berdalih amplop itu adalah bagian dari zakat. Dia membantah aksinya sebagai upaya membeli suara bekal Pemilu 2024.

"Itu zakat gua, salah ngasih zakat?" katanya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (26/3).

Said mengatakan, setiap tahunnya pemberian zakat itu memang selalu dia lakukan. Termasuk ketika Covid-19 melanda Tanah Air.

"Itu tiap tahun, always. Coba cek tahun lalu ada juga kaya gitu, tapi enggak ada yang angkat media tahun kemarin. 2 Tahun yang lalu ketika covid sama, itu zakat mal," jelasnya.

Menurut Said Abdullah, jika pemberian zakat mal kemudian jadi persoalan, maka kacaulah kehidupan berbangsa di Indonesia. Bahkan sebelumnya, dia juga menyalurkan 175 sembako yang di dalam ada zakat mal.

"Kalau zakat mal dilarang di republik ini repot. Kalau ngasih zakat ke rakyat enggak boleh, gila aja republik, Rukun Islam. Itu kan di declare di media. Di Madura itu 175 sembako di antaranya di dalam ada zakat mal," jelasnya.

Said Abdullah lalu menyinggung arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati memerintahkan kader turun ke bawah. Menurut Said Abdullah, kegiatan turun ke bawah bisa dilakukan dengan macam-macam cara.

"Ada yang bagi-bagi sembako, coba cek sembako di Madura Masyarakat Madura senang. Masyarakat lagi susah, masyarakat dibantu mau dijadikan drama di media Masya Allah," katanya.

2 dari 4 halaman

Masjid Sendiri

Said Abdullah mengklaim pembagian amplop itu dilakukan di masjid miliknya yakni Masjid Abdullah Sechan Baghraf, di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

"Itu masjid saya Masjid Abdullah Sechan Baghraf, itu nama bapak saya. Jadi kalau di masjid sendiri?" tegasnya.

Said mengungkapkan alasan mengapa amplop yang dibagikan berlambang partai PDIP. Sebab, dirinya merupakan kader PDIP dan bentuk gotong-royong PDIP.

"Karena itu bagian dari gotong-royong PDI Perjuangan, karena kan tidak pernah sendiri. kami selalu bersama-sama. Dan masjid itu juga masjid gotong-royong, kalau semua gotong-royong, sama-sama masa kemudian tidak boleh," ujarnya.

3 dari 4 halaman

Dibela PDIP

Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, membela Said Abdullah. Dia menilai, pembagian amplop itu tidak ada kaitannya dengan praktik money politic atau politik uang. Sebab, Pemilu 2024 belum dimulai.

"Kalau itu money politic-nya kan enggak ada, wong belum pemilu," kata Pacul, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3).

Bambang Pacul mengaku belum mengetahui apakah Said Abdullah akan maju sebagai caleg atau kepala daerah pada Pemilu 2024 mendatang. Namun, saat ini, Said Abdullah masih dalam kapasitas legislator yang sedang mengunjungi dapil.

"Apakah Pak Said akan dicalonkan? Belum tentu juga. Kan masih jauh pencalonan. Jadi, apakah Pak Said mau jadi gubernur, juga belum jelas. Apakah jadi caleg, belum jelas juga. Masih panjang," tegasnya.

Bambang Pacul memahami publik merasa ada yang kurang pas dengan amplop yang dibagikan di masjid, apalagi menggunakan logo partai. Namun, menurutnya pembagian amplop itu merupakan tali kasih kepada konstituennya.

"Yang kurang pas adalah pakai amplop gambar itu, seolah-olah pribadi menjadi organisasi. Tetapi bisa kita lihat bahwa Pak Said tersentuh hatinya untuk membagi, karena kecintaan Pak Said sama PDI, kecintaan Pak Said sama jemaahnya yang meramaikan masjidnya, menjadi jemaah masjid Bapaknya," imbuh Ketua Komisi III DPR itu.

4 dari 4 halaman

Bawaslu Telusuri Dugaan Pelanggaran

Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merespons aksi Said Abdullah bagi-bagi amplop di masjid. Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja memastikan telah menugaskan Bawaslu Sumenep untuk menelusuri kejadian tersebut. Dia menegaskan, pada dasarnya Bawaslu tidak memperbolehkan politik praktis di tempat ibadah.

"Sekarang teman-teman Bawaslu Sumenep sedang menyelidiki kasusnya, ini kan dugaannya sehingga kita harapkan bisa ditindak lanjuti ke depan," kata Bagja, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/3).

"Yang jelas Bawaslu tetap pada komitmen bahwa tidak boleh ada kegiatan politik praktis di masjid atau tempat ibadah tidak boleh. Tidak diperkenankan itu untuk menjaga kondusifitas menjelang masa kampanye," sambungnya.

Bagja mengatakan, Bawaslu tidak melarang seseorang untuk memberikan zakat. Namun, dia mengimbau agar tidak memberikan zakat dengan menyertakan identitas partai politik.

"Kalau zakat kan kita enggak mau larang orang berzakat, enggak boleh. Apalagi di bulan ramadan. Mungkin diperbaiki ke depan, kalau bagi zakat jangan pakai lambang partai," tegasnya.

Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com [tin]

Baca juga:
PKB soal Wacana Duet Prabowo-Ganjar: Enggak Pernah Diperhitungkan
Wacana Koalisi Besar, PKB: Untuk Apa? Itu Keinginan Elite Partai
Dampak FIFA Batalkan Piala Dunia U-20 di RI, Elektoral PDIP-Ganjar Diprediksi Merosot
Pengamat Nilai Sikap Ganjar Soal Israel di Piala Dunia U-20 Untungkan Anies & Prabowo
Survei PolMark: Cak Imin Masuk 5 Besar Capres, Kalahkan Sandiaga, Puan hingga AHY
AHY: Koalisi Perubahan Mulai Bahas Strategi Pemenangan


Komentar Pembaca

Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami

Be Smart, Read More

Indeks Berita Hari Ini

Opini