Merdeka.com - Aksi bagi-bagi amplop berisi uang jelang Pemilihan Umum (Pemilu) kembali terjadi. Kali ini di salah satu masjid Sumenep, Jawa Timur. Amplop itu rupanya dibagikan Plt Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDIP Jawa Timur (Jatim) Said Abdullah.
Bagi-bagi amplop ini mulanya diviralkan akun Twitter @PartaiSocmed. Dalam unggahannya, tampak seorang pria membagikan amplop kepada jemaah hadir. Pada amplop merah itu terdapat logo kepala banteng khas PDIP. Ada juga foto Said Abdullah dan Ketua DPC PDIP Sumenep, Ahmad Fauzi.
Said Abdullah berdalih amplop itu adalah bagian dari zakat. Dia membantah aksinya sebagai upaya membeli suara bekal Pemilu 2024.
"Itu zakat gua, salah ngasih zakat?" katanya saat dihubungi merdeka.com, Minggu (26/3).
Said mengatakan, setiap tahunnya pemberian zakat itu memang selalu dia lakukan. Termasuk ketika Covid-19 melanda Tanah Air.
"Itu tiap tahun, always. Coba cek tahun lalu ada juga kaya gitu, tapi enggak ada yang angkat media tahun kemarin. 2 Tahun yang lalu ketika covid sama, itu zakat mal," jelasnya.
Menurut Said Abdullah, jika pemberian zakat mal kemudian jadi persoalan, maka kacaulah kehidupan berbangsa di Indonesia. Bahkan sebelumnya, dia juga menyalurkan 175 sembako yang di dalam ada zakat mal.
"Kalau zakat mal dilarang di republik ini repot. Kalau ngasih zakat ke rakyat enggak boleh, gila aja republik, Rukun Islam. Itu kan di declare di media. Di Madura itu 175 sembako di antaranya di dalam ada zakat mal," jelasnya.
Said Abdullah lalu menyinggung arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Megawati memerintahkan kader turun ke bawah. Menurut Said Abdullah, kegiatan turun ke bawah bisa dilakukan dengan macam-macam cara.
"Ada yang bagi-bagi sembako, coba cek sembako di Madura Masyarakat Madura senang. Masyarakat lagi susah, masyarakat dibantu mau dijadikan drama di media Masya Allah," katanya.
Said Abdullah mengklaim pembagian amplop itu dilakukan di masjid miliknya yakni Masjid Abdullah Sechan Baghraf, di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
"Itu masjid saya Masjid Abdullah Sechan Baghraf, itu nama bapak saya. Jadi kalau di masjid sendiri?" tegasnya.
Said mengungkapkan alasan mengapa amplop yang dibagikan berlambang partai PDIP. Sebab, dirinya merupakan kader PDIP dan bentuk gotong-royong PDIP.
"Karena itu bagian dari gotong-royong PDI Perjuangan, karena kan tidak pernah sendiri. kami selalu bersama-sama. Dan masjid itu juga masjid gotong-royong, kalau semua gotong-royong, sama-sama masa kemudian tidak boleh," ujarnya.
Advertisement
Ketua Bappilu PDIP Bambang Wuryanto atau Bambang Pacul, membela Said Abdullah. Dia menilai, pembagian amplop itu tidak ada kaitannya dengan praktik money politic atau politik uang. Sebab, Pemilu 2024 belum dimulai.
"Kalau itu money politic-nya kan enggak ada, wong belum pemilu," kata Pacul, kepada wartawan, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (28/3).
Bambang Pacul mengaku belum mengetahui apakah Said Abdullah akan maju sebagai caleg atau kepala daerah pada Pemilu 2024 mendatang. Namun, saat ini, Said Abdullah masih dalam kapasitas legislator yang sedang mengunjungi dapil.
"Apakah Pak Said akan dicalonkan? Belum tentu juga. Kan masih jauh pencalonan. Jadi, apakah Pak Said mau jadi gubernur, juga belum jelas. Apakah jadi caleg, belum jelas juga. Masih panjang," tegasnya.
Bambang Pacul memahami publik merasa ada yang kurang pas dengan amplop yang dibagikan di masjid, apalagi menggunakan logo partai. Namun, menurutnya pembagian amplop itu merupakan tali kasih kepada konstituennya.
"Yang kurang pas adalah pakai amplop gambar itu, seolah-olah pribadi menjadi organisasi. Tetapi bisa kita lihat bahwa Pak Said tersentuh hatinya untuk membagi, karena kecintaan Pak Said sama PDI, kecintaan Pak Said sama jemaahnya yang meramaikan masjidnya, menjadi jemaah masjid Bapaknya," imbuh Ketua Komisi III DPR itu.
Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) merespons aksi Said Abdullah bagi-bagi amplop di masjid. Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja memastikan telah menugaskan Bawaslu Sumenep untuk menelusuri kejadian tersebut. Dia menegaskan, pada dasarnya Bawaslu tidak memperbolehkan politik praktis di tempat ibadah.
"Sekarang teman-teman Bawaslu Sumenep sedang menyelidiki kasusnya, ini kan dugaannya sehingga kita harapkan bisa ditindak lanjuti ke depan," kata Bagja, saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (27/3).
"Yang jelas Bawaslu tetap pada komitmen bahwa tidak boleh ada kegiatan politik praktis di masjid atau tempat ibadah tidak boleh. Tidak diperkenankan itu untuk menjaga kondusifitas menjelang masa kampanye," sambungnya.
Bagja mengatakan, Bawaslu tidak melarang seseorang untuk memberikan zakat. Namun, dia mengimbau agar tidak memberikan zakat dengan menyertakan identitas partai politik.
"Kalau zakat kan kita enggak mau larang orang berzakat, enggak boleh. Apalagi di bulan ramadan. Mungkin diperbaiki ke depan, kalau bagi zakat jangan pakai lambang partai," tegasnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com [tin]
Baca juga:
PKB soal Wacana Duet Prabowo-Ganjar: Enggak Pernah Diperhitungkan
Wacana Koalisi Besar, PKB: Untuk Apa? Itu Keinginan Elite Partai
Dampak FIFA Batalkan Piala Dunia U-20 di RI, Elektoral PDIP-Ganjar Diprediksi Merosot
Pengamat Nilai Sikap Ganjar Soal Israel di Piala Dunia U-20 Untungkan Anies & Prabowo
Survei PolMark: Cak Imin Masuk 5 Besar Capres, Kalahkan Sandiaga, Puan hingga AHY
AHY: Koalisi Perubahan Mulai Bahas Strategi Pemenangan
Advertisement
Romahurmuziy: PPP dan PDIP Bahas Cawapres Ganjar pada Juli
Sekitar 1 Jam yang laluNasDem Minta Tim Delapan Koalisi Perubahan Tahan Diri Ungkap Cawapres Anies
Sekitar 8 Jam yang laluKode Sandiaga Ingin jadi Cawapres Ganjar
Sekitar 11 Jam yang laluBertarung di Pilpres 2024, Prabowo Anggap Ganjar dan Anies Saudara Sendiri
Sekitar 12 Jam yang laluSenyum Sandiaga Hadiri Rapimnas GPK PPP, Duduk di Tengah Mardiono dan Romahurmuziy
Sekitar 12 Jam yang laluSandiaga Bicara Kapan Gabung PPP: Mungkin Juni atau Juli
Sekitar 13 Jam yang lalu9 Hakim MK akan Rapat Permusyawaratan Putuskan Uji Materi Sistem Pemilu
Sekitar 13 Jam yang laluGolkar Ingin Usung Calon di Pilpres 2024, Bukan Cuma Ikut Koalisi Pemenangan
Sekitar 15 Jam yang laluSandiaga Jawab Isu Cawapres Anies: Saya Usung Percepatan Pembangunan, Bukan Perubahan
Sekitar 15 Jam yang laluJokowi dan Prabowo Duduk Satu Mobil: Menang Bersama untuk Indonesia Raya
Sekitar 16 Jam yang laluSurvei ASI: Ridwan Kamil Teratas di Pilgub DKI Jakarta jika Anies Ikut Pilpres
Sekitar 17 Jam yang laluPrabowo Disarankan Pilih Airlangga Jadi Cawapres, PKB Dapat Apa?
Sekitar 17 Jam yang laluAHY dan Aher Disebut Bukan Cawapres Anies, Gibran: Kemungkinan Mas Ibas
Sekitar 17 Jam yang laluJokowi Akui Sering Undang Oposisi ke Istana, Demokrat: Ketemu SBY cuma 3 Kali
Sekitar 18 Jam yang laluBegini Pesan Menohok Jenderal Bintang Dua ke Bintara Polisi Baru
Sekitar 5 Jam yang laluDuga Ada Kejanggalan, Keluarga Minta Kasus Tewasnya Bripka AS Ditarik ke Bareskrim
Sekitar 12 Jam yang laluKorban Penipuan Tiket Konser Coldplay Bertambah, Polda Metro Buru Pelaku
Sekitar 12 Jam yang laluLong Weekend, Polisi Terapkan Ganjil Genap di Jalur Puncak Bogor
Sekitar 21 Jam yang laluTerang-terangan Mahfud MD Sebut Ada Pejabat Bekingi Mafia, Singgung Rafael & Sambo
Sekitar 1 Hari yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 2 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 1 Minggu yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 1 Minggu yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluSudin KPKP Jakarta Selatan Gelar Vaksin Rabies Gratis untuk Cegah Penyakit Menular
Sekitar 1 Hari yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 3 Hari yang laluLiga 1: Lengkapi Kuota Pemain Asing, PSS Perpanjang Kontrak Jihad Ayoub?
Sekitar 1 Jam yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami