Aktivis PDIP Projo tolak duet Megawati-Jokowi
Merdeka.com - Perpecahan di internal PDI Perjuangan soal siapa capres yang akan diusung di Pilpres 2014 makin terasa. Nama-nama seperti Megawati Soekarnoputri, Jokowi dan Tri Rismaharini mulai mencuat sebagai sosok yang diidamkan.
Gesekan di internal semakin terasa ketika ada gerakan PDIP Pro Jokowi (projo) muncul sebagai bentuk penolakan Megawati untuk diusung sebagai capres. Para deklarator PDIP Projo pun diketahui adalah kader aktif partai.
Ketika opsi Mega-Jokowi muncul sebagai salah satu yang bakal dipertimbangkan, PDIP Projo protes keras terhadap hal ini. Menurut mereka, Jokowi lebih pantas nyapres ketimbang sang ketua umum PDIP.
Sekretaris Koordinator PDI Perjuangan Pro Jokowi Budie Ari Setiadi menjelaskan alasan dibentuknya PDIP Projo adalah untuk menampung aspirasi rakyat yang lebih banyak menginginkan Jokowi sebagai presiden. Menurutnya ada alasan mengapa mereka kini beralih mengusung Jokowi ketimbang Megawati sendiri.
"Karena, kami kader-kader yang berkesadaran penuh bahwa aspirasi rakyat menghendaki Jokowi sebagai capres PDI Perjuangan. Karena, kami yakin PDI Perjuangan adalah alat perjuangan politik rakyat," ujar Budie saat dihubungi wartawan, Senin (30/12).
Projo pun bereaksi dengan sikap DPP PDIP yang tidak menganggap PDIP Projo sebagai bagian dari partai. Menurut dia, PDIP Projo bagian dari partai berlambang banteng ini.
"Kami adalah kader dan simpatisan partai yang berjuang mewujudkan aspirasi rakyat kepada PDI Perjuangan," tegas dia.
Kendati menolak pencapresan Mega dan tak setuju dengan opsi Mega-Jokowi, Budie menjelaskan, bahwa hadirnya Projo bukan hendak memecah belah hubungan Jokowi-Megawati. Sebaliknya, hadirnya Projo adalah suara murni dari rakyat.
"Hubungan Bu Mega dan Jokowi sangat baik. Justru, kami mensinyalir adanya upaya sistematis yang berusaha menjauhkan PDI Perjuangan dengan rakyat," terang dia.
Sebagai kader PDIP di DKI Jakarta, Budie yakin langkahnya dan sejumlah kader lain tak akan mendapatkan sanksi dari PDI Perjuangan. Dia pun optimistis aspirasi pencalonan Jokowi sebagai capres akan disetujui oleh Megawati Soekarnoputri.
"Saya yakin DPP PDI Perjuangan berisi kader-kader partai yang cerdas dan bijak dalam memahami aspirasi rakyat," pungkasnya.
Diketahui, sejumlah politisi senior PDIP seperti Olly Dondokambey dan Trimedya Panjaitan mengaku mendukung duet Mega-Jokowi tahun depan. Namun hingga kini, PDIP belum menentukan siapa capres dan cawapres yang akan diusung secara resmi.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PDIP tidak mengundang Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke HUT PDIP.
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaMaruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaSinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaBagja juga menyinggung saat Presiden Jokowi bertemu Menteri Pertahanan Prabowo Subianto yang juga capres nomor urut 02.
Baca Selengkapnya