Akil Mochtar, gagal jadi gubernur kini pimpin MK
Merdeka.com - Hakim konstitusi Akil Mochtar kemarin resmi terpilih menjadi ketua Mahkamah Konstitusi (MK) menggantikan Mahfud MD, yang memutuskan tidak melanjutkan periode kedua masa jabatannya. Akil mengalahkan pesaingnya, Harjono, pada voting putaran ketiga.
Akil sudah menjadi hakim konstitusi sejak 2008. Jabatan ketua MK yang disandang Akil ini didapat setelah dia memutuskan melanjutkan masa jabatan di periode kedua 2013-2018. Pada periode pertama 2008-2013, Akil pernah didapuk menjadi juru bicara MK.
Sebelum masuk MK, Akil adalah seorang politikus Partai Golkar. Pria kelahiran Putussibau, Kalbar, 18 Oktober 1960 pernah menjabat Wakil Ketua DPD I Partai Golkar Kalbar Tahun 1998-2003.
Akil juga pernah menjadi anggota DPR dari Fraksi Partai Golkar dalam dua periode, 1999-2004 dan 2004-2009. Dalam periode keduanya di Senayan, Akil menjabat sebagai Wakil Ketua Komisi Hukum DPR.
Saat menjadi anggota DPR periode 2004-2009, Akil juga pernah menjajal kontestasi politik tingkat daerah. Tepatnya pada 2006, Akil bersama pasangannya A.R. Mecer mengikuti Pilgub Kalbar melalui jalur independen. Saat itu Partai Golkar justru mendukung calon lain.
Namun, Akil gagal dalam pertarungan politik di Kalbar itu. Pemenangnya adalah Cornelis-Chistiandi Sanjaya yang diusung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Kalah di Kalbar, Akil kemudian berkesempatan mengikuti seleksi calon hakim konstitusi pada 2008, atau periode kedua MK setelah berdiri pada 2003. Dalam seleksi yang dilakukan koleganya sendiri di Komisi III DPR, Akil akhirnya lolos. Dia menjadi satu dari tiga hakim konstitusi yang dikirim DPR ke Merdeka Barat.
Karena terpilih menjadi hakim konstitusi pada 2008, Akil tidak menyelesaikan masa jabatannya di DPR yang seharusnya berakhir pada 2009. Saat itu juga, Akil menarik diri dari dunia politik.
Mundur dari dunia politik dengan menjadi hakim, bukan berarti Akil jauh dari hiruk pikuk. Akil dikenal sering bersuara di media mengomentari isu-isu nasional, terlebih saat dia menjadi juru bicara MK.
Akil juga tidak lepas dari kontroversi. Doktor Ilmu Hukum dari Unpad ini pernah melaporkan pengamat hukum tata negara yang juga mantan staf MK, Refly Harun, ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Desember 2010. Ihwal pelaporan adalah tulisan Refly di Opini Harian Kompas yang berjudul 'MK Masih Bersih?'
Di harian itu, Refly menulis pernah mendengar langsung bahwa di Papua ada orang yang mengantarkan dan menyediakan uang bermiliar-miliar untuk berperkara di MK, termasuk untuk menyuap hakim di MK dalam perkara pemilihan kepala daerah.
KPK pernah memanggil beberapa pihak terkait pelaporan Akil, termasuk terlapor Refly. Namun, kasus itu lambat laun menguap, seiring banyaknya kasus kakap yang ditangani komisi antirasuah itu.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca SelengkapnyaLuhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPolitisi Golkar Minta Senior di Partai Tak Main Isu Percepatan Munas Gembosi Airlangga
Apalagi isu tersebut berkembang bahwa ada sekelompok orang yang mendorong percepatan Munas Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaGolkar Siapkan Ridwan Kamil untuk Pilkada Jakarta, Bobby Nasution di Sumut, dan Khofifah Cagub Jatim
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto telah memberi penugasan kepada sejumlah figur untuk mengemban tugas sebagai calon kepala daerah pada Pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaDitanya Maju Pilgub DKI 2024, Anies: Kita Lagi Fokus Tuntaskan Amanah Jutaan Orang
Aziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca SelengkapnyaGolkar Boyong 2 Kursi DPR RI di Dapil 1 Jabar, Atalia Ridwan Kamil Raup 200 Ribu Lebih Suara
Untuk suara partai, Golkar ada di peringkat pertama dengan perolehan suara 366.052 kemudian diikuti PKS yang berada di peringkat kedua dengan perolehan 360.248
Baca SelengkapnyaKata Golkar soal Ganjar-Mahfud Ungguli Prabowo-Gibran di Survei Charta Politika
Golkar tak terlalu mempermasalahkan hasil survei Charta Politika.
Baca SelengkapnyaCak Imin Pastikan PKB Ikut Dorong Hak Angket Pemilu, Tanda Tangan dan Nama Kader Menyusul
Cak Imin memastikan partainya akan ikut mendukung hak angket kecurangan Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya