Akbar Tanjung sebut tak etis terpidana nyalon jadi kepala daerah
Merdeka.com - Politisi senior Partai Golkar, Akbar Tanjung menilai tak etis bila terdakwa atau terpidana suatu kasus mencalonkan diri sebagai peserta pemilihan kepala daerah. Terlebih untuk menduduki jabatan-jabatan strategis di pemerintahan.
"Ya kalau perspektif etika dan moral kan enggak bagus, tidak pada tempatnya untuk menjadi calon atau menduduki jabatan-jabatan tertentu apalagi jabatan publik," kata Akbar usai salat Idul Adha 1437 H di DPP Partai Golkar, Jalan Anggrek Nelly Murni, Slipi Jakarta Barat, Senin (12/9).
Wakil Ketua Dewan Pakar Partai Golkar ini menambahkan, Indonesia merupakan negara yang berlandaskan atas hukum. Menurut Akbar, seorang terpidana memang berhak untuk mencalonkan diri sebagai kepala daerah dan hal tersebut memang tak bertentangan dalam aturan perundang-undangan.
Namun, tegas dia, tetap saja kurang etis bagi dia. Akbar juga tak menampik sebelum sampai pengadilan memberikan keputusan yang berkekuatan hukum maka memang tak ada salahnya.
"Tapi kita kan negara hukum, orang itu kan dikatakan bersalah kalau sudah ada putusan dari pengadilan yang berketetapan hukum (inkrah)," tegas Akbar.
(mdk/sho)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begitu Nikmat, Usai Tugas Kepala Aiptu Sabarno Dipijit-pijit Oleh Sang Istri 'Seperti Raja Jalaludin’
Salah satu unggahannya kembali memantik atensi. Terlihat sang istri yang setia memanjakan polisi berkumis tebal satu itu.
Baca SelengkapnyaKampanye Akbar di Tapanuli Selatan, Anies Sapa Pendukung dari Sunroof Mobil dan Diberi Penutup Kepala Ampu
Anies juga akan bertolak ke Deli Serdang untuk melanjutkan kampanye akbar di lapangan Reformasi Deli Serdang.
Baca SelengkapnyaAlam Ganjar Harap Wirausaha Berkolaborasi Kawan Inklusi Terus Bermunculan
Dirinya lantas diajak berdiskusi berbagai hal, terutama soal kondisi dan perkembangan dari tempat tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bikin Onar di Jalan, Ratusan Pesilat Lamongan Menangis Sesenggukan di Kantor Polisi
Pesilat asal Lamongan disambut banjir air mata usai digelandang ke kantor polisi akibat terlibat kericuhan.
Baca SelengkapnyaTinggalkan Hidup Enak di Istana, Ini Sosok Mbah Demang Keturunan Raja Bangkalan yang Memilih Jadi Warga Biasa
Dalam pengasingannya, ia berusaha menyembuyikan jati dirinya sebagai bangsawan.
Baca SelengkapnyaMenuju Indonesia Adil Makmur, Anies Janjikan Akses Kesehatan Berkualitas
Peran pemangku kepentingan diperlukan agar tidak menciptakan kebijakan yang saling tumpang tindih.
Baca SelengkapnyaTetesan Air Mata Cak Imin Sambut Pelukan Anies Baswedan saat Tutup Kampanye di JIS
Kampanye akbar terakhir digelar hari ini jelang memasuki masa tenang pada 11-13 Februari 2024
Baca SelengkapnyaJelang Masa Tenang Pemilu 2024, Menpan RB Ingatkan ASN Wajib Netral dan Bebas Pengaruh Politik Tak Sehat
Sejumlah alasan mengapa ASN harus netral karena sebagai bentuk kewajiban profesionalism.
Baca SelengkapnyaDahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca Selengkapnya