Akbar Tandjung minta DPP Golkar pertimbangkan pencapresan Ical
Merdeka.com - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tandjung mengirimkan surat kepada DPP Partai Golkar. Isi surat itu, dewan pertimbangan (Wantim) meminta DPP mempertimbangkan lagi untuk mengajukan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden.
"Jika memang Ical dan DPP Partai Golkar berkomitmen kepada pembangunan partai, seharusnya surat wantim itu diperhatikan," kata Akbar saat dihubungi, Kamis (20/12).
Mantan Ketua DPR itu menegaskan supaya DPP Partai Golkar memperhatikan isi surat wantim, yang mengingatkan supaya langkah Ical sebagai capres ditinjau ulang. Mengingat elektabilitas Ical yang tidak kunjung membaik, dan masih jauh di bawah elektabilitas partai.
"Namun Ical juga harus diperhatikan elektabilitasnya. Karena itu, Rapimnas V pada Juli 2013 mendatang adalah momen yang tepat untuk mengevaluasi elektabilitas Ical," lanjutnya.
Secara struktural, fungsi wantim salah satunya adalah memberikan saran untuk DPP Partai Golkar. Teknisnya, setiap keputusan yang diambil partai, dan perlu untuk mendengarkan saran wantim.
"Orang-orang yang ada di wantim itu adalah orang-orang yang mampu melihat perkembangan, serta dinamika politik yang ada. Baik di lingkungan internal partai, maupun di eksternal partai," terang pria kelahiran Sibolga, Sumatera Utara, 14 Agustus 1945 itu.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Isu Pemakzulan, Ketum Golkar Tegaskan Jokowi Didukung 80 Persen Susunan Kabinet
Airlangga memandang, keadaan sekarang berbeda dengan pemilu sebelumnya yang panas imbas pilgub DKI 2017.
Baca SelengkapnyaLuhut di Depan Airlangga dan Ical: Jangan Mau Diatur Orang Lain, Golkar yang Ngatur!
Luhut meminta kepada para petinggi dan pengurus Partai Golkar jangan menciderai keberhasilan Partai Golkar di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaGolkar Optimis Minimal Dapat 102 Kursi di DPR
Dia menyebut penambahan 2-3 persen itu berasal dari dua kekuatan tambahan, yaitu infrastruktur partai dan kekuatan caleg yang mewakili.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Demokrat: Hak Angket Tidak Tepat, Kalau ada Indikasi Kecurangan Ranah Gakkumdu
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaDinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaGolkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaBlak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah
Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca Selengkapnya