Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Akbar Faizal ngamuk suaranya tak dianggap dalam sidang di MKD

Akbar Faizal ngamuk suaranya tak dianggap dalam sidang di MKD akbar faizal. Merdeka.com

Merdeka.com - Anggota Majelis Kehormatan Dewan (MKD) dari Partai Nasional Demokrat (NasDem) Akbar Faizal emosinya meledak setelah memasuki ruang sidang MKD. Akbar geram lantaran mengaku mendapat informasi bahwa bisa mengikuti sidang dugaan pelanggaran kode etik Ketua DPR Setya Novanto, keputusan sidangnya tidak diperhitungkan.

"Saya mendapat informasi terjadi kesepakatan entah dengan siapa mereka yang mengatasnamakan anggota MKD. Saya mendapat informasi saya boleh saja di dalam membacakan putusan saya yang sudah saya bikin. Putusan saya sebagai wakil fraksi NasDem di MKD. Anda tahu semua putusan saya bagaimana dengan melihat persidangan selama ini," beber Akbar usai keluar ruang sidang MKD di gedung DPR, Senayan, Jakarta (16/12).

Akbar mengatakan, jelas terlihat ada skenario membungkam suaranya terkait sidang dugaan pelanggaran kode etik Ketua DPR Setya Novanto itu. Oleh karena itu, agar suaranya atau fraksi NasDem di MKD dianggap, Akbar mengaku posisinya di MKD digantikan rekannya yang juga Ketua fraksi NasDem di DPR, Viktor Laiskodat.

"Maka clear sudah pemberhentian saya dalam MKD dan ini bentuk membungkam suara saya. Agar pembenaran itu tidak bisa ditutupi maka saya sebagai anggota fraksi NasDem di MKD. Saya mengganti pemain, supaya saya tidak kehilangan suara di dalam MKD saya diganti saudara Viktor Laiskodat," kata Akbar.

Sebelumnya, Akbar Faizal tiba-tiba dinonaktifkan dari MKD. Alasannya, Akbar Faizal dilaporkan atas dugaan pelanggaran kode etik oleh sesama anggota MKD.

Surat penonaktifan dirinya itu ditandatangani langsung oleh Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah. Dia protes akan hal tersebut.

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Skenario Tunda Pemilu dan Dampaknya, Perlu Diketahui

Skenario Tunda Pemilu dan Dampaknya, Perlu Diketahui

Muncul isu skenario tunda pemilu pada awal tahun 2023.

Baca Selengkapnya
Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban

Sidang Perkara Penganiayaan Santri hingga Tewas di Kediri, Terungkap Pelaku yang Intens Aniaya Korban

Dua santri di Kediri, yang didakwa menganiaya rekannya berinisial BBM (14) hingga tewas menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan saksi.

Baca Selengkapnya
Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Usai Membunuh, Pelajar SMK di Penajam Paser Setubuhi Jasad Ibu Pacarnya dan Sang Kekasih

Korban tewas yakni WL (35), SW (34), VD (12), RJ (15) dan ZA (3). Kelimanya luka di bagian kepala.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sudirman Said Dengar Ada Skenario Bangun Koalisi Besar Permanen: Ini Itikad Sangat Buruk

Sudirman Said Dengar Ada Skenario Bangun Koalisi Besar Permanen: Ini Itikad Sangat Buruk

Sudirman menilai skenario tersebut sebagai itikad buruk yang mengancam demokrasi.

Baca Selengkapnya
PKS Bakal Kembali Gulirkan Isu Hak Angket Masa Sidang Selanjutnya

PKS Bakal Kembali Gulirkan Isu Hak Angket Masa Sidang Selanjutnya

Muzzammil menyadari F-PKS tidak bisa sendiri dalam mengajukan hak angket karena terbentur dengan syarat pada UU Nomor 17 Tahun 2014.

Baca Selengkapnya
Kronologi Istri di Karawang Dalang Pembunuhan Suami, Bikin Skenario Pembegalan hingga Isu Asmara Orang Ketiga

Kronologi Istri di Karawang Dalang Pembunuhan Suami, Bikin Skenario Pembegalan hingga Isu Asmara Orang Ketiga

Kedua pelaku dikenakan pasal 340 KUHP dengan ancaman 20 tahun penjara atau seumur hidup.

Baca Selengkapnya
Tiga Skenario Rekayasa Lalin yang Disiapkan Korlantas Hadapi Mudik 2024

Tiga Skenario Rekayasa Lalin yang Disiapkan Korlantas Hadapi Mudik 2024

Slamet mengatakan, penerapannya mengacu pada volume kendaraan di ruas jalan tol tersebut.

Baca Selengkapnya
Mahfud Ceritakan Kisah Perang Badar ke Pendukung: Yang Dianggap Kecil Menang Lawan Kezaliman

Mahfud Ceritakan Kisah Perang Badar ke Pendukung: Yang Dianggap Kecil Menang Lawan Kezaliman

Dari kisah Perang Badar dapat disimpulkan bahwa jumlah yang dianggap kecil sebenarnya banyak namun tak terlihat.

Baca Selengkapnya
Saking Padatnya, Cak Imin Jalan Santai Sejauh 3 Km Menuju Mobil Usai Kampanye Akbar di JIS

Saking Padatnya, Cak Imin Jalan Santai Sejauh 3 Km Menuju Mobil Usai Kampanye Akbar di JIS

Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menyapa sejumlah warga yang ia lewati

Baca Selengkapnya