Airlangga Hartarto dianggap paling pas pimpin Golkar gantikan Setnov
Merdeka.com - Status tersangka Setya Novanto di kasus korupsi e-KTP berdampak pada internal Partai Golkar. Kasak-kusuk pengganti Setnov sebagai ketua umum pun kian santer terdengar. Sejumlah nama dianggap layak memimpin partai beringin.
Politikus senior Partai Golkar, Fadel Muhammad menyebut setidaknya ada enam nama calon potensial. Pertama, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Agus Gumiwang Kartasasmita, Aziz Syamsuddin, Bambang Soesatyo, dan Zainudin Amali.
"Idrus Marham boleh lah, terakhir," tuturnya saat berbincang dengan merdeka.com, Senin (20/11). Fadel lebih sreg partainya dipimpin oleh tokoh muda.
Fadel justru lebih condong pada nama pertama yakni Airlangga. Ada beberapa pertimbangan. Misalnya rekam jejak bersih, pintar dan ayahnya yang juga pernah menjadi menteri di era Presiden Soeharto.
"Mungkin Airlangga. Dia di pemerintahan, rekam jejak bagus," kata mantan gubernur Gorontalo tersebut.
Bagaimana dengan posisi Airlangga di kabinet? "Kalau dia Plt boleh (tetap menjabat). Kalau Munaslub jadi Ketum harus memilih ketum atau menteri," ujarnya.
Fadel sendiri mengusulkan untuk sementara posisi Setnov diganti dengan menunjuk pelaksana tugas (Plt). Baginya, langkah itu paling aman untuk menghindari ada konflik di dalam partai.
"Saya usul Plt dulu, 2019 sudah terlalu dekat. Nanti konsultasi ke dewan pembina, dewan pakar, dewan kehormatan. Siapa Plt yang bisa diterima semua pihak," tandasnya.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaAirlangga menanggapi muncul nama Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, Agus Gumiwang, hingga Bahlil Lahadalia jadi calon Ketum Golkar.
Baca SelengkapnyaAirlangga menekankan bahwa deklarasi kepada Prabowo merupakan permintaan jajaran partai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaAirlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang bakal bergabung ke Golkar.
Baca SelengkapnyaGanjar menyadari paslon 3 tidak bisa sendirian mengajukan hak angket di DPR.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca Selengkapnya"Pasti akan ada yang berusaha memecah belah Golkar tetapi dengan kehadiran di sini, ini dibuktikan bahwa senior partai Golkar bersama kita," kata Airlangga.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto memastikan Presiden Jokowi tidak akan menghadiri kampanye akbar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnya