AHY Bersih-bersih 'Paham' Moeldoko
Merdeka.com - Partai Demokrat kubu Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) langsung melakukan bersih-bersih pengurus daerah pasca gelaran Kongres Luar Biasa (KLB) kubu Moeldoko pada 5 Maret lalu. Sejumlah kader yang terbukti turut serta dalam KLB di Deli Serdang tersebut langsung dipecat.
Empat ketua Ketua DPC Partai Demokrat di Sulawesi Selatan misalnya. Mereka adalah ketua DPC Kabupaten Sidrap, Barru, Pangkep dan Takalar. Seluruhnya sudah dipecat dan posisinya digantikan Plt.
"Lagi berproses pelaksana tugasnya. Dan kini ada desas desus dua ketua DPC lagi. Itu kita sedang cari bukti dan bahan keterangan karena kita tidak bisa langsung pecat orang tanpa bukti-bukti yang sahih," ketua DPD Partai Demokrat Sulsel, Ni'matullah kepada wartawan, Selasa (9/3).
Selain melakukan pemecatan, DPD Partai Demokrat Sulsel juga berencana mempolisikan eks ketua-ketua DPC. Ni'matullah menjelaskan, sejumlah mantan kader Demokrat memakai nama DPC partai untuk hadir ke KLB. Divisi hukum Demokrat tengah bekerja untuk mencari data lengkap.
Sumsel
Selanjutnya, tiga ketua DPC Demokrat di Sumsel dan empat kadernya. Mereka ketahuan datang ke acara KLB yang mendaulat Moeldoko sebagai ketua umum partai.
Ketiga ketua DPC itu adalah Ogan Ilir, Addinul Ikhsan Ketua DPC Musi Banyuasin Hairul Ilyasa dan Ketua DPC Demokrat Pagaralam Gio Fernando.
Sementara empat kader yang turut diberhentikan adalah pengurus DPC Demokrat Palembang, Penukal Abab Lematang Ilir, Musi Rawas, dan mantan Ketua DPC Demokrat Ogan Komering Ulu Timur.
Kepala Badan Pembina Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (BPOKK) DPD Partai Demokrat Sumsel Firdaus Hasbullah mengungkapkan, pelanggaran mereka dinilai sangat fatal karena bertentangan dengan AD/ART, kode etik, dan keputusan-keputusan partai. Pemecatan merupakan keputusan resmi dari DPP Demokrat.
"DPP telah mengeluarkan keputusan resmi dengan mengganti tiga ketua DPC dan empat kader," ungkap Firdaus, Selasa (10/3).
Yogyakarta
Berikutnya, ketua DPC Bantul dan Kabupaten Sleman dipecat dari jabatannya. Keduanya dianggap terpapar 'paham' Moeldoko karena hadir di Deli Serdang.
Ketua DPD Demokrat DIY, Heri Sebayang mengatakan, pemecatan kepada kedua ketua DPC ini telah dilakukan.
"Dua-duanya ketua. Dua-duanya dipecat karena membelot. Mereka hadir dalam KLB. Tidak taat dengan aturan partai," tegasnya, Rabu (10/3).
©2021 Liputan6.com/Herman ZakhariaDia menerangkan, saat ini DPD Demokrat DIY masih mencari seorang pengurus lagi yang hadir di acara KLB Deli Serdang. Heri memastikan apabila ada temuan pengurus terbukti hadir di KLB Deli Serdang maka sanksi pemecatan pun akan diberikan kepada yang bersangkutan.
Heri menerangkan, saat ini pihaknya tengah mencurigai seorang dari DPC Demokrat Kabupaten Kulonprogo. Orang tersebut disinyalir turut hadir di KLB Deli Serdang.
"Kami akan cari. Siapa yang membelot kami pecat. Ada satu orang lagi, (DPC) Kulonprogo. Ketua juga," tutupnya.
Jawa Timur
DPD Demokrat Jawa Timur pun tak terbebas dari paham Moeldoko. Ada sejumlah pengurus daerah yang ikut dalam KLB di Deli Serdang tersebut.
Pelaksana tugas (Plt) Ketua DPD Partai Demokrat Jawa Timur, Emil Elestianto Dardak mengatakan, pihaknya menemukan beberapa pengurus DPC Demokrat di Jatim yang terlibat KLB versi Moeldoko itu.
"Ada unsur DPC, istilahnya sempat terpapar ikut di KLB di Deli Serdang. Beberapa orang, bisa dihitung pakai jari, satu tangan," katanya, Rabu (10/3).
Emil menolak mengungkap siapa orang-orang yang terpapar paham Moeldoko.
Namun menurut informasi pengurus yang terpapar KLB Deli Serdang berasal dari DPC Demokrat Ngawi dan DPC Demokrat Sumenep. Mereka terdiri dari unsur pimpinan di DPC Demokrat Ngawi dan Sumenep. Posisi mereka pun sudah diganti dengan pelaksana tugas. Mereka kini dalam pengawasan dan evaluasi DPD Demokrat Jatim.
©2021 Merdeka.comEmil mengungkapkan, sesuai pengakuan anggotanya yang terlibat KLB ilegal tersebut, mereka menyadari jika KLB itu tak seperti yang diharapkan.
"Mereka yang ke sana, menyaksikan bagaimana situasi di sana sangat tidak sesuai harapan. Dan merasa prosesnya kayak bukan sebuah kongres formil resmi dan serius," ujarnya.
Ia menyebut, para kader yang sempat terpapar itu mau memberikan testimoni dan mendukung kembali demokrat yang sah.
"Mereka berkenan untuk memberi testimoni dan mendukung upaya kepengurusan Demokrat yang sah, bergabung bersama kami untuk mempertahankan," tambahnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY Bersyukur Gabung Koalisi Prabowo: Coba Masih di Tempat Lama, Hancur Lebur
AHY menilai, saat ini koalisi perubahan sudah mulai goyang, contohnya NasDem.
Baca SelengkapnyaHubungan Pernah Memanas dengan Demokrat Berujung Moeldoko Tak Hadir Pelantikan AHY jadi Menteri ATR/BPN
Pelantikan AHY digelar di Istana Negara, Jakarta, hari ini pukul 11.00 WIB.
Baca SelengkapnyaAHY: Saya Sebagai Ketum Demokrat Menolak Hak Angket
AHY tegas menolak wacana hak angket untuk mengusut dugaan kecurangan pemilu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaMoeldoko Ungkap Alasan Absen di Pelantikan AHY Sebagai Menteri ATR
Sebagai informasi, Moeldoko pernah ingin merebut Demokrat dari tangan AHY.
Baca SelengkapnyaDilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaAHY Mengaku Diminta Prabowo Siapkan Kader Terbaik Demokrat untuk Bantu Pemerintahan Mendatang
Posisi Partai Demokrat di pemerintahan saat ini diharapkan AHY mampu membantu kabinet Prabowo-Gibran ke depan.
Baca SelengkapnyaAHY Masuk Kabinet, Demokrat dan PDIP Akhirnya Satu Gerbong di Pemerintahan
Hubungan Demokrat dan PDIP sebelum Pemilu 2024 sempat cair.
Baca SelengkapnyaPrabowo Kunjungi SBY dan AHY di Pacitan, Ini yang Dibahas
Kepala Bakomstra Partai Demokrat Herzaky Mahendra mengatakan, Prabowo mengunjungi SBY di Pacitan merupakan adab yang luar biasa
Baca Selengkapnya