Merdeka.com - Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyempatkan bertemu dengan Presiden Joko Widodo sebelum melakukan klarifikasi ke Bareskrim Mabes Polri tentang surah Al Maidah ayat 51. Tujuan kedatangannya untuk melaporkan sejauh mana program pembangunan di DKI sebelum dirinya cuti.

Basuki atau akrab disapa Ahok ini mengatakan, dalam pertemuan tersebut tidak sedikitpun pembicaraan mengenai politik. Sebab, dia hanya menyampaikan kelangsungan program-program Pemprov DKI Jakarta sebelum dirinya digantikan oleh pelaksana tugas (Plt) karena harus cuti untuk kampanye.

Berdasarkan Pasal 70 ayat 3 dalam Undang-Undang Nomor 10 tahun 2016 tentang Pilkada‎ mengharuskan petahana untuk cuti selama masa kampanye. Berdasarkan agenda dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI masa kampanye akan berlangsung dari 28 Oktober 2016 hingga 17 Februari 2017 mendatang.

"Saya pamit Rabu sudah serah terima di Mendagri. Karena kan saya mau sampai empat bulan mau cuti," katanya di Kantor Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Pusat, Senin (24/10).

Mantan Bupati Belitung Timur ini meyakini, jika Presiden Joko Widodo telah mengetahui siapa yang akan menggantikannya kelak. Sebab, Plt Guber‎nur DKI Jakarta nantinya berasal dari eselon I Kementerian Dalam Negeri.

"Jadi presiden sudah tahu siapa penggantinya. Rabu sudah tahu. Saya sampaikan Rabu malam begitu diumumkan Mendagri saya akan ajak lihat dia ngobrol lah sama (yang gantiin). Karena per Jumat saya sudah tidak masuk," jelasnya.

Ahok menjelaskan, dalam pertemuan sekitar tiga puluh menit tersebut tidak ada pesan khusus dari Jokowi. Bahkan, dia meyakini rekannya saat Pilkada DKI 2012 lalu tersebut enggan untuk membicarakan hal tersebut.

"Ya laporkan saja asian games, LRT mau groundbreaking," tutupnya.‎