Ahmadi Noor Supit: Munas Golkar akan terjadi dan harus terjadi!
Merdeka.com - Posisi Setya Novanto sebagai ketua umum Partai Golkar kembali digoyang. Bahkan telah ada tim kajian untuk melihat dampak dari kasus korupsi e-KTP yang menjerat sang pucuk pimpinan tersebut.
Politikus Golkar Ahmadi Noor Supit melihat kondisi partainya saat ini memang tengah dilanda badai. Sehingga, dia meyakini, mau tidak mau maka harus ada pergantian pucuk pimpinan.
Supit membenarkan bahwa tim kajian melihat isu e-KTP menggerus elektabilitas Golkar. Hal ini berbahaya karena sebentar lagi, Golkar akan menghadapi event besar yakni Pemilu serentak 2019. DPP Golkar juga telah menggelar rapat pleno membahas hasil tim kajian yang dipimpin Yorrys Raweyai dan Rudolf.
"(Munas) Akan terjadi dan harus terjadi. Jangan sampai orang menganggap enggak ada lagi orang baik di Golkar, capeklah, kasihan orang-orang (pengurus Golkar) di daerah," kata Supit saat dihubungi merdeka.com, Rabu (27/9).
Saat ini, Supit mengklaim, Golkar tengah membahas bagaimana cara untuk melengserkan Setya Novanto dari kursi ketua umum. Sebab, syarat untuk lengser dari ketum adalah meninggal dunia, mengundurkan diri atau melanggar AD/ART.
"Tapi ini elektabilitas itu juga harusnya menjadi perhatian utama bagi partai, mestinya memang itu sudah dikaji. Ternyata beban utama dari penurunan elektabilitas persoalan ketum ya. Mestinya sih ya itu dipertimbangkan betul," kata Supit.
Mantan timses Ade Komarudin di Munas Golkar lawan Setya Novanto ini menambahkan, harusnya kepentingan bersama, demi Golkar diutamakan. Sehingga dia mendukung jika ada pergantian ketua umum dalam waktu dekat sebelum Pemilu 2019.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Golkar Nomor Dua di Pileg 2024, Mungkinkah Jatah Menteri di Kabinet Prabowo Bertambah?
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaMemasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan
Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.
Baca SelengkapnyaDipanggil Terkait Kasus Korupsi Eks Mentan SYL, Kepala Bapanas Arief Prasetyo Tak Penuhi Panggilan KPK
Arief Prasetyo meminta penjadwalan ulang. Ali menjamin, KPK akan menginformasikan jadwal pemeriksaan berikutnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaGibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.
Baca SelengkapnyaSuara Partai Meroket, Airlangga Hartarto Dinilai Sukses Kembalikan Kejayaan Golkar
Selisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis
Baca SelengkapnyaSatpol PP Garut Dukung Gibran, Cak Imin Serukan Timnas AMIN Lapor Bawaslu
Cak Imin berharap kementerian terkait menertibkan aparatnya agar tak terlibat politik praktis di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaGolkar Minta Jatah 5 Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran, Ini Reaksi PSI?
Grace hanya menekankan partai pengusung Prabowo-Gibran tidak hanya Golkar.
Baca SelengkapnyaBupati Labuhanbatu Kena OTT KPK Ternyata Politikus NasDem
Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar membenarkan kadernya itu terjaring dalam OTT yang dilakukan KPK.
Baca Selengkapnya