Merdeka.com - Warga Kota Bandung dalam tiga bulan ke depan akan dihadapkan dengan pemilihan wali kota. 8 Pasangan bakal calon telah mendaftar. Masyarakat diminta pandai-pandai memilih calon.

Pengamat Komunikasi Politik Universitas Padjdjaran (Unpad) Deddy Mulyana meminta warga Bandung untuk semata-mata tak melihat popularitas dari seorang calon pemimpin. Tapi yang ingin dia tekankan adalah rekam jejaknya atau track record.

"Track record itu tidak bisa dimanipulasi, karena track record adalah masa lalu yang sudah teruji, jadi pemilih lebih baik mencari pemimpin yang miliki track record bagus," kata Deddy, Kamis (21/3).

Rekam jejak yang buruk dikhawatirkan akan mendapatkan pemilih yang cenderung asal-asalan. Visi misi program ke depan tak akan bisa merefleksikan pengalaman seutuhnya.

"Saya jamin orang yang punya track record bagus, dan orang yang cuma bisa nyampaikan visi misi sampai dua jam tidak akan didengar," ungkapnya.

Dia mencontohkan Jokowi . Politisi PDIP itu secara mengejutkan bisa mengalahkan incumbent Fauzi Bowo dalam Pilgub DKI Jakarta 2012 lalu. Jokowi pimpin DKI bagi dia tak lepas dari rekam jejak yang bagus di Solo saat menjabat wali kota. "Itulah kalau lihat track record karena bersifat transparan," jawabnya.

Dia mengaku delapan pasangan bakal calon untuk Pilwalkot di kota sebesar Bandung memang terlalu banyak. Namun dirinya tak mempermasalahkan.  Pilwalkot ini adalah bagian dari proses demokrasi dan pendidikan politik bagi masyarakat Bandung.

Dia melihat sedikit calon yang memiliki track record cukup bagus. Meski dia enggan menyebutnya. "Adalah, masyarakat saya harap pintar-pintar untuk melihat track record calon pemimpin kita," ujarnya.

Pilwalkot sendiri diikuti Empat pasang dari jalur independen, antara lain pasangan Wawan Dewanta-M Sayogo, Budi Setiawan-Rizal Firdaus, Wahyudin Karnadinata-Toni Apriliani serta Bambang Setiadi bersama Alex Tahsin.

Sedangkan empat pasang lainnya datang dari jalur partai politik. Yakni Edi Siswandi - Erwan Setiawan yang didukung Partai Demokrat, PPP, serta lima partai non-parlemen. M Quadrat Iswara-Asep Dedi yang didukung Golkar, PDS, dan 15 parpol non-parlemen.

Sementara pasangan Ayi Vivananda dan Nani Rosada disung PDI Perjuangan dan Partai Amanat Nasional. Pasangan terakhir yang mendaftar ke KPU Kota Bandung yakni Ridwan Kamil dan Oded Danial yang diusung PKS dan Partai Gerindra.