Abraham Samad klaim ada dua parpol ingin dirinya jadi Capres
Merdeka.com - Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad mengaku tengah didekati beberapa partai politik yang meminta dirinya dicalonkan sebagai presiden 2019-2014. Bahkan, parpol tersebut merupakan salah satu pendukung pemerintahan saat ini.
Hal itu diungkapkan Abraham saat menggelar diskusi dengan wartawan di Palembang, Sabtu (21/4) malam. Dia datang ke kota pempek itu sebagai pembicara dalam seminar di dua kampus.
Abraham mengatakan, saat ini sudah dua parpol yang menjalin komunikasi dengannya. Satu parpol berasal dari pendukung pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla, dan satunya lagi parpol oposisi.
"Ada dua parpol yang ingin mengajukan saya sebagai presiden, bukan wapres. Satu partai dari pemerintahan dan satu di luar pemerintahan," ungkap Abraham Samad.
Hanya saja, Abraham mengaku belum merespon serius permintaan itu. Dia juga enggan menyebutkan parpol yang dimaksud.
"Saya bukan orang politik, bukan orang berduit juga. Saya tidak mau terbujuk rayuan seperti itu, lagi pula masih kabur," kata dia.
Jika suatu saat masyarakat menginginkan dirinya maju dalam Pilpres 2019 mendatang, Abraham Samad menyatakan siap. "Saya ini orangnya siap melaksanakan amanat, mau jadi Ketua KPK siap, jadi wartawan juga siap kalau diminta. Harus saya jalankan," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres
Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaJokowi soal Rencana Bertemu Ketum Parpol: Kalau Memang Tidak Perlu, Kenapa Harus Ketemu
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaNasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo
Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
Baca SelengkapnyaAHY soal Pembahasan Kabinet: Pada Saatnya Prabowo akan Mengundang Ketum Parpol
belum ada pembahasan kabinet, karena koalisi pendukung Prabowo-Gibran menghormati KPU.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sindir Kapolri: Suara-Suara Rakyat Harapkan Polri Netral Tak Dukung Paslon Tertentu
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaReaksi AHY Soal PPP Beri Sinyal Gabung Kabinet Prabowo-Gibran: Penguatan Koalisi Terus Kita Bicarakan
AHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaJelang Hari Tenang, PKS Serukan Kepada Pendukung AMIN Jaga Basis Jawa Barat
Jika tren angka 51,8 persen Prabowo-Gibran terus naik maka potensi satu putaran cenderung meningkat.
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnya