Merdeka.com - Hari ini, Selasa (22/1), warga Sulawesi Selatan memilih gubernur dan wakil gubernurnya. Tiga pasangan calon akan memperebutkan 6,28 juta suara pemilih.

Tiga pasangan yang bertarung adalah Ilham Arief Sirajuddin-Aziz Qahhar Mudzakkar (IA) mendapat nomor urut 1. Lalu pasangan calon gubernur incumbent Syahrul Yasin Limpo-Agus Arifin Nu'mang (Sayang) mendapat nomor urut 2. Sedangkan pasangan Andi Rudiyanto Asapa-Andi Nawir Pasinringi (Garudana) mendapat nomor urut ke-3.

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulawesi Selatan telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pilgub 2013 ini sebanyak 6.283.811 orang.

"Ini sudah keputusan final dan tidak ada lagi penambahan, dan KPU siap melaksanakan pilgub," kata Ketua KPU Sulsel Jayadi Nas di Makassar, Senin (21/1) kemarin.

Sementara untuk mengantisipasi gangguan keamanan, 12 ribu lebih aparat dikerahkan. Mereka berasal dari kepolisian sektor, daerah, mabes Polri dan juga TNI.

"Untuk pengamanan personel kita turunkan 10.200 lebih, 400 BKO dari Mabes Polri, 402 Brimob, TNI 100 lebih, total hampir 12 ribu lebih," kata Kabid Humas Polda Sulawesi Selatan, AKBP Endy kepada merdeka.com lewat sambungan telepon, Selasa (22/1).

Kepolisian juga telah merancang pola pengamanan untuk pesta demokrasi ini. Adapun keamanan ekstra difokuskan pada tempat-tempat yang dianggap rawan.

"Pola pengamanan daerah rawan 1 TPS 1 polisi itu di pulau-pulau yang situasi transportasi jauh. Yang lainnya 2 TPS situasi 1 polisi, pengamanan telah dimulai sejak pagi-pagi," lanjut Endy.

Begitu juga dengan pengaman untuk mengantisipasi tindak terorisme. Malam sebelum pemilihan, aparat telah melakukan razia dan patroli. "Antisipasi tadi malam kita lakukan patroli razia dengan sasaran senjata tajam dan bahan peledak," tutupnya.

Sampai pagi ini pilkada di Sulawesi Selatan berlangsung kondusif. Kendati beberapa minggu sebelumnya sempat terjadi kerusuhan dan teror namun hal itu bisa diantisipasi polisi.

Endy juga menyebutkan beberapa pelaku kerusuhan dan tindak pidana lainnya telah diamankan. Panwaslu dan lembaga terkait masih mempelajari mereka yang diamankan untuk kemudian diproses.