4 Reaksi emosional partai banteng soal puisi Fadli Zon
Merdeka.com - Partai Gerindra terus melancarkan serangan lewat puisi yang menyindir Ketua Umum PDI Perjuangan ( PDIP ) Megawati Soekarnoputri maupun capresnya Joko Widodo . Kader PDIP membalas lewat puisi "Pemimpin Tanpa Kuda" dan "Rempong".
Serangan dari Gerindra itu dilancarkan oleh Ketua Dewan Pembina Prabowo Subianto dan Wakil Ketua Umum Fadli Zon . Serangan dilancarkan lewat kritik dan puisi. Hal itu pun memancing reaksi dari kader dan politisi PDI Perjuangan.
Misalnya Wakil Ketua Fraksi PDIP DPR Eva Kusuma Sundari yang merasa prihatin dengan persaingan yang dinilai tidak sehat ini. Dia juga menuding serangan itu sesat.
Selain tudingan Eva itu, masih ada beberapa reaksi emosional PDIP menanggapi serangan Fadli Zon ini. Berikut ini 4 reaksi emosional yang dirangkum merdeka.com:
Fadli Zon dakwah kebencian
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membuat sebuah sajak yang menyindir capres PDIP Joko Widodo (Jokowi). Sajak itu bercerita tentang sebuah boneka yang tak mampu berbuat apa-apa karena bergantung pada sang pemilik.Menanggapi sindiran ini, Wakil Ketua Fraksi PDIP Eva Kusuma Sundari justru merasa kasihan dengan Fadli. Menurut dia, anak buah Prabowo Subianto itu sudah dikuasai rasa kebencian."Kasihan Fadli Zon. Sudah dikuasai kebencian dan memperalat seni yang harusnya untuk mengusung nilai-nilai kemuliaan menjadi dakwah kebencian," ujar Eva kepada merdeka.com, Kamis (3/4).Dia menyebut tuduhan Fadli tentang capres boneka kepada Jokowi tidak berdasar. Menurut dia, banyak program yang dihasilkan atas jerih payah Jokowi."Meski rekomendasi dari Mega, pembentukan Waduk Ria Rio, blusukan, relokasi pedagang pasar, kartu sehat dan pendidikan, pembangunan monorel, semua ini inisiatif Jokowi sendiri," tegas dia.Eva juga tak mengerti alasan Gerindra melakukan kampanye negatif dengan menuduh Jokowi disetir oleh Mega. Dia meyakini, seluruh program yang dijalankan oleh Jokowi tidak ada sangkut paut dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Sebut Prabowo menipu
Capres Partai Gerindra Prabowo Subianto selalu menyindir PDI Perjuangan (PDIP) dalam berbagai kesempatan. Teranyar, dia menyindir soal calon pemimpin yang suka berbohong di depan pengurus Muhammadiyah.Menanggapi hal ini, Wakil Ketua Fraksi PDIP DPR Eva Kusuma Sundari merasa prihatin dengan persaingan yang dinilai tidak sehat ini. Namun dia menegaskan, pihaknya tidak akan terpancing dengan hal semacam itu."Kita prihatin, tapi tidak mau terpancing karena kita percaya masyarakat termasuk tokoh-tokoh agama akan menilai sendiri bagaimana kualitas-kualitas para pemimpin melalui bagaimana perilaku selama kampanye," ujar Eva, Kamis (3/4).Anggota Komisi III DPR ini yakin masyarakat mampu memilih dengan cermat. Apalagi dia menilai, serangan politik yang belakangan gencar diterima PDIP adalah ucapan menipu.
Topik pilihan: Ahok | Capres 2014 | Bawaslu
Prabowo menyesatkan
Wakil Ketua Fraksi PDIP DPR Eva Kusuma Sundari juga menilai sindiran dan serangan bakal capres Partai Gerindra Prabowo Subianto menyesatkan."Ini era keterbukaan, masyarakat menilai tindakan-tindakan pemimpin bukan ucapan-ucapan yang bisa menipu dan menyesatkan demi kepentingan personal dan sesaat," tutur dia.Eva juga merasa prihatin dengan persaingan yang dinilai tidak sehat ini. Namun dia menegaskan, pihaknya tidak akan terpancing dengan hal semacam itu."Kita prihatin, tapi tidak mau terpancing karena kita percaya masyarakat termasuk tokoh-tokoh agama akan menilai sendiri bagaimana kualitas-kualitas para pemimpin melalui bagaimana perilaku selama kampanye," ujar Eva, Kamis (3/4).
Topik pilihan: Ahok | Capres 2014 | Bawaslu
Propaganda puisi Fadli Zon seperti gaya Lekra
Eva Kusuma Sundari juga pernah balik menyerang Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon yang menyindir tagline partainya, 'Indonesia Hebat'. Menurut Eva, puisi yang dibuat Fadli dinilainya seperti seni Lembaga Kebudayaan Rakyat atau dikenal dengan akronim Lekra."Puisi itu seperti propaganda melalui seni oleh Lekra. Peperangan itu di basis massa," ujar Eva saat dihubungi di Jakarta, Selasa (1/4).Lekra, merupakan organisasi kebudayaan yang dicap sebagai underbow Partai Komunis Indonesia. Eva menegaskan, PDI Perjuangan tidak akan melayani peperangan pakai puisi atau sosmed. "Kita tidak balas menyerang black campaign," tegasnya.
(mdk/mtf)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dipanggil Komisi VI DPR soal Politisasi Bansos, Mendag Zulkifli Hasan: Saya Senang!
DPR akan memanggil Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan buntut pernyataannya terkait bantuan sosial (bansos) berasal dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca SelengkapnyaIncumbent Berguguran, DPR RI Dapil Banten II Dihuni Caleg Wajah Baru
Untuk gabungan suara partai politik ditambah caleg, PAN menduduki peringkat pertama yakni 244.983 Suara.
Baca SelengkapnyaPDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Sindir Prabowo Enggan Bersalaman dengan Anies: Seorang Pemimpin Tak Boleh Emosional
PDIP menilai sebagai Menhan seharusnya Prabowo menampilkan sisi baik untuk membangun sebuah karakter bangsa.
Baca SelengkapnyaTiga Perempuan Kakak Adik Paras Cantiknya Dipuji, Sang Ayah Wakil Rakyat Eks Pejabat di DKI
Begini potret harmonis keluarga eks pejabat tinggi DKI. Tiga putrinya bikin salah fokus.
Baca SelengkapnyaDidukung Koalisi Besar, Gerindra Optimistis Suara Prabowo di Sumsel Lampaui 68 Persen
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaCurhat Penuh Semangat Pria 80 Tahun Depan Mahfud, Sejak Belum Sunat Sudah Gabung PDI
Pengakuan pria usia kepala 8 yang sudah bergabung bersama dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI P) sejak belum sunat di depan Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaSaat PDIP Akui Paslon 02 Lebih Unggul: Tapi Dalam Emosi, Intimidasi dan Kata Tak Pantas
Dalam beberapa hasil lembaga survei, Prabowo-Gibran kerap ungguli dua pesaingnya dalam kontestasi Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca Selengkapnya