Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Pembelaan buat Puan kenapa masih pantas jadi menteri Jokowi

4 Pembelaan buat Puan kenapa masih pantas jadi menteri Jokowi Puan Maharani serahkan SPT Pajak. ©2015 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Dari empat menteri koordinator di Kabinet Kerja, tiga di antaranya terkena reshuffle. Hanya Puan Maharani yang selamat dan masih menjabat Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan.

Seperti diketahui, pada Rabu (12/8) lalu, Presiden Jokowi mengumumkan perombakan kabinet dan langsung melantik 5 menteri baru dan sekretaris kabinet. Yang menarik, tiga menteri yang terkena perombakan merupakan 'menteri utama' alias menteri koordinator.

Luhut Panjaitan menjadi menko polhukam menggantikan Tedjo Edhy Purdijatno, Rizal Ramli menjadi menko kemaritiman menggantikan Indroyono Soesilo, dan Darmin Nasution menjadi menko perekonomian menggantikan Sofyan Djalil.

Kemudian Menteri Perdagangan Rachmat Gobel yang diganti oleh Thomas Trikasih Lembong, dan Sekretaris Kabinet yang dijabat Pramono Anung menggantikan Andi Widjajanto.

Wakil Ketua DPR Fadli Zon menyebut hal yang wajar apabila Puan dipertahankan dari posisinya. "Ya mana beranilah Jokowi copot Puan. Kan dari partai pendukung," kata Fadli di Gedung DPR, Jakarta, Rabu (12/8).

Saat ditanya apakah kapabilitas Puan Maharani memang layak dipertahankan, Fadli pun enggan berkomentar dan lebih meminta biarkan rakyat yang menilainya. "Ya tanyakan saja pada rakyat. Kan ada survei juga," kata Fadli.

Sementara Puan sendiri enggan memedulikan penilaian negatif terhadap posisinya yang tidak diubah. "Ya tanya presiden. (Banyak komentar negatif) Ya silakan saja," kata Puan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (12/8).

Soal posisi Puan yang aman dari reshuffle ini, pembelaan datang dari PDIP dan beberapa kalangan. Apa saja? berikut rangkumannya:

PDIP: Kinerja Puan dipuji masyarakat

Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto menyatakan sejauh ini kinerja Puan sudah mendapat pujian dari masyarakat."Kalau mengacu sesuai dengan jajak pendapat tingkat kepuasan masyarakat kinerja menteri-menteri bidang kesejahteraan itu sangat baik, terbukti dengan adanya program kartu sehat, program kartu Indonesia pintar itu menunjukkan tingkat kepuasan yang cukup besar," kata Hasto di kediaman Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri, Menteng, Jakarta, Rabu (12/8).Hasto juga menegaskan bahwa kepuasan masyarakat tersebut didasari pada Puan yang telah punya banyak pengalaman. Di sisi lain, jauh hari PDIP sudah membentuk putri Megawati itu menjadi kader yang berkualitas."Ini tentu saja tidak lepas dari pengalaman luas Mbak Puan Maharani. Mbak Puan telah lama dipersiapkan, beliau pernah menjadi ketua fraksi. Kemudian juga posisi strategis di partai.""Sehingga dengan pengalaman luas itu akan membantu Puan Maharani di dalam mengkoordinasikan seluruh kementerian mengorganisir seluruh kementerian yang dibawa koordinasi beliau," tutupnya.

Oesman Sapta: Puan masih bagus kok

Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang menyatakan hal yang wajar apabila Jokowi masih mempertahankan Menteri Puan Maharani di posisinya. Sebab, dia menilai tak ada hal yang mengecewakan selama Puan menjabat selama hampir 10 bulan terakhir."Ngapain Puan diganti? Dia masih bagus kok," kata Oesman di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (13/8). Walaupun begitu, pria yang kerap disapa OSO ini tidak menjelaskan lebih jauh indikator keberhasilan Puan selama ini. Dia hanya mengatakan saat ini Jokowi tengah melakukan sebuah reformasi dengan perombakan kabinet. "Sementara ini adalah proses reformasi kabinet. Ini adalah sesuatu yang dianggap yang terbaik," tukasnya.OSO juga memprediksi dalam waktu dekat Jokowi bakal kembali melakukan reshuffle. Perombakan kabinet, kata dia, akan menyasar ke menteri di bawah kementerian koordinator.  "Saya nggak percaya cuma enam. Mungkin dalam waktu dekat ada lagi," tandasnya.

Puan dianggap lebih baik dari Tedjo dan Sofyan

Bertahannya Menko Puan Maharani di kabinet dianggap wajar karena memang kementerian yang dipimpin putri Megawati Soekarnoputri itu dianggap paling jalan dibanding kementerian koordinator lainnya.Direktur Ekskutif Indo Barometer M Qodari berpendapat, menteri koordinator yang paling aman dari isu reshuffle sejak awal memang Menko PMK Puan Maharani. "Sejak awal saya sudah sering mengatakan Menko PMK yang justru aman dari isu reshuffle, di antara menko lainnya," kata Qodari saat dihubungi, Rabu (12/8).Menurut Qodari, wajar Puan tidak kena reshuffle karena dianggap program kerja kabinet yang paling jalan adalalah kementerian di bawah koordinasi Kemenko PMK. Dia menjelaskan, dua hal yang jadi concern utama Presiden Jokowi terkait reshuffle.Pertama, kata dia, soal pencapaian target kerja para menteri. Kedua, soal kemampuan komunikasi dan koordinasi dari menteri. "Kita lihat inilah kelemahan dari Tedjo Edhy (sebagai Menko Polhukam), Sofyan Djalil (sebagai Menko Ekuin), dan Indroyono (sebagai Menko Kemaritiman) selama ini," jelasnya.

Puan simbol PDIP dukung Jokowi

Politikus PDIP Hendrawan Supratikno punya alasan sendiri tentang alasan Puan tetap bertahan di kabinet kerja. Menurut dia, Puan merupakan simbol dukungan dari partainya ke Jokowi. Puan juga memiliki modal sosial yang tinggi untuk memberikan dukungan penuh dari PDIP ke Jokowi sebagai Presiden. "Alasan kedua, harus dilihat kinerjanya. Lihat Kartu Indonesia Pintar, Kartu Indonesia Sehat, Kartu Keluarga Sejahtera. BKKKBN, semuanya di tangan Mbak Puan. Objektif, kementerian di bawah kementerian Mbak Puan kinerjanya yang paling nyata," kata Hendrawan saat dihubungi, Kamis (13/8). Alasan ketiga, lanjut dia, yaitu Puan dapat menjalin komunikasi yang baik antara pemerintah dengan DPR. Sebab, Puan pernah menjabat sebagai Ketua Fraksi PDIP DPR periode 2009-2014. "Komunikasi Puan itu sangat baik. Pernah menjadi Ketua Fraksi dan berinteraksi dengan DPR," katanya.Lewat tiga alasan ini, dia menilai, sudah sepantasnya Puan Maharani dipertahankan dari posisinya sebagai Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. "Tiga alasan itu membuat Puan sangat memadai di posisi (Menko PMK) itu," tandasnya.

(mdk/bal)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Jokowi Tunjuk 3 Menteri Hadapi Gugatan Pengusaha Soal Kenaikan Pajak 75 Persen di MK

Presiden Jokowi menunjuk 3 menteri hadapi gugatan para pengusaha hiburan terkait kenaikan pajak hiburan di MK.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Jokowi Ungkap Alasan Naikkan Pangkat Prabowo Jadi Jenderal Kehormatan TNI

Usulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen

Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Puan Maharani Jawab Isu Jokowi Minta Bertemu Megawati: Presiden Pasti Punya Itikad Baik

Puan Maharani Jawab Isu Jokowi Minta Bertemu Megawati: Presiden Pasti Punya Itikad Baik

Puan Maharani merespons isu Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menemui Megawati.

Baca Selengkapnya
Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Curhat Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, tapi Kalau Beras Naik Saya Dimarahi Ibu-Ibu

Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa urusan pemerintah dalam mengelola pangan untuk 270 juta penduduk Indonesia bukan hal yang mudah.

Baca Selengkapnya
Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi: Harga Beras Turun Saya Dimarahi Petani, Kalau Naik Dimarahi Ibu-ibu

Jokowi mengaku tak mudah bagi pemerintah mengelola pangan untuk masyarakat Indonesia yang jumlah penduduknya mebcapai 270 juta orang.

Baca Selengkapnya