Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Partai 'Bergejolak' Setelah Pemilu 2019

3 Partai 'Bergejolak' Setelah Pemilu 2019 Penutupan Pembekalan Caleg Partai Demokrat. ©Liputan6.com/Herman Zakharia

Merdeka.com - Beberapa partai politik mengalami gejolak internal pasca Pemilu 2019. Ada yang sedang berebut kursi pimpinan partai, ada pula yang sedang bingung menentukan arah politik.

Turbulensi di masing-masing partai belakangan menjadi sorotan. Sebab, sebagian besar partai lainnya adem ayem pasca Pemilu 2019. Berikut ulasan selengkapnya:

Golkar

Internal Partai Golkar tengah bergejolak. Apalagi menjelang Munas, salah satu agendanya adalah perebutan kursi Ketua Umum Partai Golkar periode 2019-2024. Ada dua kandidat kuat, Bambang Soesatyo dan Airlangga Hartarto.

Dua kandidat sama-sama mengklaim punya banyak dukungan. "Saya menangkap kuat dari pesan Pak Jokowi tentang memperkuat kepemimpinan yang sekarang ini sebagai isyarat bahwa kepemimpinan Pak Airlangga Hartarto agar terus dilanjutkan," kata Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily.

Sedangkan kubu Bamsoet mendapat dukungan dari ormas pemuda sayap Golkar. "Beliau adalah sosok yang peka terhadap aspirasi arus bawah dan sangat menghargai pertimbangan senior. Dengan sikap beliau ini kami makin yakin bahwa Mas Bamsoet adalah sosok yang tepat untuk diperjuangkan menjadi ketua umum pada munas nanti," kata Barisan Pemuda Partai Golkar (BPPG) Abdul Aziz.

Demokrat

Internal Partai Demokrat juga sedang gejolak. Sejumlah elite Demokrat awalnya mulai bersuara menuntut pergantian kepemimpinan. Adalah Hengky Luntungan meminta agar posisi Ketua Umum Demokrat diganti. Saat ini posisi tersebut masih dipimpin oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Hengky Luntungan merasa tak puas dengan kepemimpinan SBY.

"DPP harus segera melaksanakan kongres dipercepat selambat-lambatnya bulan September 2019 agar Partai Demokrat dapat diselamatkan untuk bisa besar kembali," kata pria yang menyatakan diri sebagai pendiri partai Demokrat itu.

Hengky merasa ada banyak pelanggaran Anggaran Dasar Rumah Tangga (ADRT) partai dilanggar oleh SBY. Pelanggaran yang dimaksud adalah membuat jabatan-jabatan struktur yang bukan hasil kongres, membuat organisasi Kogasma sebagai alat pemenangan Pilpres dan Pileg. Namun tidak maksimal bahkan gagal.

PAN

Internal Partai Amanan Nasional (PAN) juga sedang terbelah. Sejumlah kadernya ada yang memilih masuk pemerintahan Presiden Jokowi, namun sebagian lagi memilih menjadi oposisi.

Seperti anggota PAN daerah yang ingin gabung ke Jokowi. Hal ini diketahui setelah ketua umum PAN Zulkifli Hasan dua kali bertemu dengan para pengurus wilayah.

"Lebih baik bersama-sama dengan pemerintah membangun bangsa dan negara," kata Wakil Ketua Umum PAN Viva Yoga Mauladi.

Sedangkan kader dan simpatisan partai menginginkan tetap sebagai oposisi. Hal itu menanggapi posisi partai setelah Pemilu 2019 selesai. "Hampir seluruh jaringan Partai Amanat Nasional dan juga simpatisannya seluruh Indonesia menginginkan kita konsisten untuk melakukan oposisi konstruktif," Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay.

Sikap Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais juga sama. Amien menegaskan, PAN tidak akan bergabung dalam pemerintahan Jokowi. "Saya jamin sama sekali enggak ada. Tidak mungkin," ujar Amien Rais.

(mdk/has)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Lengkap dengan Sejarah dan Kiprahnya

4 Partai Pemenang Pemilu 1955, Lengkap dengan Sejarah dan Kiprahnya

Merdeka.com merangkum informasi tentang 4 partai pemenang pemilu 1955, sejarah, kiprahnya di dalam dunia perpolitikan.

Baca Selengkapnya
Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Beda Nasib dengan Komeng, Berikut Perolehan Sementara Suara Opie Kumis hingga Dede Sunandar di Pemilu

Para pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.

Baca Selengkapnya
Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Memasuki Tahun Politik, Plt Ketum PPP Ajak Kader Ketuk Pintu Langit Jemput Kemenangan

Dia mengajak semua pengurus dan kader bergandengan tangan dan bergerak menyapa masyarakat, raih elektoral secara maksimal, seraya terus mengetuk pintu langit.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat  Investasi di IKN

Masuk Tahun Politik, Pengusaha Korsel Pilih 'Wait and See' Buat Investasi di IKN

Hal ini tidak lepas proses pemilihan presiden-wakil presiden Indonesia pada 14 Februari 2024.

Baca Selengkapnya
Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Berkali-kali Jadi Capres, Para Politikus Luar Negeri Ini Selalu Kalah dalam Pemilu, Ada yang Sampai 10 Kali

Baca Selengkapnya
Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi

Contoh Koalisi Partai Politik Sebagai Penentu Pembentukan Pemerintahan Kuat, Kenali Bedanya dengan Oposisi

Berikut contoh koalisi Partai Politik dan kenali perbedaan dengan oposisi.

Baca Selengkapnya
45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran

45 Kata Bijak Politik Lucu, Mengandung Makna Penting hingga Sindiran

Kumpulan kata bijak politik ini juga dapat membuka pandangan baru akan politik itu sendiri. Tak ayal apabila kata bijak politik ini sangat menarik.

Baca Selengkapnya
PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024, Ganjar: Ini Peringatan untuk Semua

PPATK Temukan Transaksi Mencurigakan di Pemilu 2024, Ganjar: Ini Peringatan untuk Semua

PPATK menemukan transaksi mencurigakan untuk pembiayaan Pemilu 2024. Transaksi ini diduga mengalir ke sejumlah partai politik.

Baca Selengkapnya
Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa

Bahlil Ingatkan Tak Ada Partai Politik yang 10 Tahun Lebih Berkuasa

Dari pergantian pemimpin itu, partai pengusung yang berkuasa juga berganti.

Baca Selengkapnya