Yulianto tewas dibakar massa, 47 orang diperiksa
Merdeka.com - Sebanyak 47 warga Desa Pamriyan, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah diperiksa terkait penganiayaan dan aksi pembakaran yang menewaskan Yulianto (34). Warga Desa Wonosido, Kecamatan Pituruh itu tewas akibat penganiayaan yang dipicu perkelahian saat acara resepsi pernikahan.
Selain itu, polisi juga berhasil mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor RX King bernopol B-3992-MV yang terbakar diduga milik korban. Serta beberapa potongan kayu serta sisa ban sepeda motor.
Kasubag Humas Polres Purworejo AKP Suyadi saat dikonfirmasi merdeka.com Kamis (28/2) menjelaskan, upaya pemeriksaan dilakukan sejak Jumat lalu sampai Kamis (28/2) hari ini secara maraton. Polisi akan terus memanggil warga yang diduga mengetahui, bahkan menjadi pelaku aksi pengeroyokan tersebut.
Kendati demikian, polisi belum menetapkan satu pun dari 47 warga yang telah diperiksa sebagai tersangka. Selain itu, polisi tidak akan melakukan penahanan selama proses penyidikan. Sebab, warga datang secara sukarela untuk dimintai keterangan petugas.
"Kita tidak akan menahan pelaku karena mempertimbangkan kondisi masyarakat setempat, warga juga sangat kooperatif dan datang ketika ada panggilan," jelas Suyadi.
Dari hasil pemeriksaan sementara, ungkap Suyadi, korban Yulianto tewas akibat pukulan benda tumpul. Setelah jatuh terkapar, kemudian mayatnya secara ramai-ramai dibakar oleh masa.
"Aksi itu diduga dilakukan ratusan warga Desa Pamriyan yang jengkel dengan korban Yulianto," jelasnya.
Seperti diberitakan, Yulianto dihakimi warga sepulang dari sebuah acara hajatan. Yulianto awalnya terlibat perkelahian dengan salah satu warga Pamrihan, diawali insiden tabrakan sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu Yulianto dikabarkan sempat memukul salah seorang warga setempat bernama Dudu. Akibatnya, Dudu tidak terima dan mengadu kepada warga Pamrihan lainnya.
Warga lantas beramai-ramai mencari Yulianto dan berhasil ditemukan di salah satu rumah sepupunya di Desa Karanggedang, Kecamatan Pituruh. Korban dikeroyok dan dipukuli beramai-ramai. Tidak hanya berhenti sampai di situ, korban kemudian diseret hingga perbatasan desa Pamrihan dan Wonosido, Kecamatan Pituruh.
Di situlah tubuh korban ditimbun dengan potongan-potongan kayu dan ban bekas. Tubuh korban yang sudah ditimbun kayu dan ban itu langsung dibakar. Hingga pukul 18.00 WIB, api masih menyala dan korban ditemukan sudah tidak bernyawa terbakar di tapal batas desa Wonosido dan Pamrihan.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca Selengkapnya4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman
Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang
Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaKasus Sekeluarga Bunuh Diri Bersama-sama Lompat dari Lantai 22 Apartemen, Tangan Saling Terikat
Hasil pemeriksaan tim identifikasi terhadap keempat jenazah ditemukan adanya tali yang mengikat antar satu korban dengan korban lain.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Berharap Serda Adan Dijatuhi Hukuman Mati
Pembunuhan terhadap Iwan Sutrisman Telaumbanua (21) memberi luka mendalam kepada keluarga korban.
Baca SelengkapnyaKesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaMengenang Sosok Julian Dwi Setiono, Masinis Korban Kecelakaan Kereta Api Cicalengka
Julian Dwi Setiono menjadi salah satu korban tabrakan Kereta Api Cilalengka.
Baca SelengkapnyaBapak Tiri Membabi Buta Pukuli Anaknya Hingga Terjungkal, Terbentur Tembok & Muntah-Muntah Berujung Tewas
M, pelaku dan ibu korban merupakan pasangan baru. Mereka baru menjalin biduk rumah tangga sekira 5 bulan.
Baca Selengkapnya