YLBHI Soroti Kekerasan Aparat Terhadap Warga Sipil Saat Aksi Unjuk Rasa
Merdeka.com - Ketua Advokasi Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI), Muhammad Isnur kembali menyoroti kekerasan aparat keamanan terhadap warga sipil di tengah demonstrasi. Termasuk kekerasan yang dialami wartawan yang melakukan tugas jurnalistik dan seharusnya dilindungi.
Dia mempertanyakan pemahaman aparat mengenai tugasnya saat diterjunkan mengamankan demonstrasi.
"Apakah tidak ada kontrol, tidak ada pendidikan, tidak ada pelatihan kepada mereka untuk menghargai tugas-tugas jurnalistik?," tegas Isnur dalam sebuah sesi diskusi yang disiarkan melalui kanal Youtube AJI Indonesia, Rabu (14/10).
Menurut Isnur, para aparat pasti dibekali seperangkat aturan maupun SOP yang mengikat mereka dalam menjalankan tugas-tugas tersebut.
Sepengetahuannya, ada enam tahapan dalam SOP mengamankan demonstrasi sebelum menuju rusuh. Pada praktiknya, dia melihat para petugas di lapangan kerap kali melompati tahapan-tahapan tersebut.
"YLBHI menemukan bahwa ada semacam pola di mana ada lompatan penanganan. Aksi cenderung berjalan damai, tiba-tiba langsung dilontarkan gas air mata," terang dia.
Isnur mencontohkan saat aksi penolakan Undang-Undang Cipta Kerja (UU Ciptaker) pada 8 Oktober 2020. Saat itu aksi masih cenderung damai dan hari belum gelap. Tapi aparat melontarkan gas air mata untuk membubarkan massa yang hendak menuju Istana Negara untuk melakukan aksi unjuk rasa.
Isnur menyoroti tindakan kekerasan yang diduga dilakukan aparat. Apalagi kejadian kekerasan kepada warga sipil saat unjuk rasa tak hanya terjadi di Jakarta. Melainkan hampir di tiap daerah yang menggelar demonstrasi penolakan UU Ciptaker.
"Ini kok kejadiannya meluas? Ini kok kejadiannya masif, apakah ini kemudian terstruktur pertanyaannya?," tanya Isnur.
Reporter: Yopi MakdoriSumber: Liputan6.com
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
YLBHI Soroti Warga Miskin Minim Bantuan Hukum Sepanjang 2023
YLBHI menilai komitmen pemerintah nampak dalam belum maksimalnya pelaksana bantuan hukum
Baca SelengkapnyaHeboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka
Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.
Baca SelengkapnyaMedia Sosial Mulai Hangat Jelang Pemilu 2024, Ini Pesan Kapolri
Jenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dahsyatnya Kecelakaan Angkot Tabrak Pospol di Jagakarsa: tembok Bolong dan Penumpang Terpental Keluar
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaPengeroyok Aktivis KAMMI Anggota TNI AU, Kasus Ditangani Polisi Militer Lanud Halim Perdanakusuma
Peristiwa itu bermula saat korban mengaku diklakson berulang kali oleh orang tidak dikenal dan berseragam lengkap TNI di kawasan Fly Over, Pondok Kopi Jaktim.
Baca SelengkapnyaTujuh Pelaku Tawuran di Bekasi Ditangkap Polisi, Satu Masih di Bawah Umur
Peristiwa itu terjadi di Jalan Raya Narogong Kelurahan Bojong Menteng Kecamatan Bekasi Timur, pada Sabtu (9/3) subuh.
Baca SelengkapnyaJejak Karir AHY: Pensiun Dini dari TNI, Gagal jadi Gubernur DKI dan Kini Menteri Anak Buah Jokowi
Presiden Joko Widodo resmi melantik Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menjadi Menteri ATR/BPN
Baca SelengkapnyaAktivis Mahasiswa Mengecam Kampanye Hitam dan Provokasi
Mereka menggaungkan demokrasi berjalan dengan aman, damai dan jujur.
Baca SelengkapnyaBegini Cara Polri Ajak Masyarakat Lawan Hoaks Terkait Pemilu
Polisi mengajak masyarakat untuk melawan hoaks terkait Pemilu.
Baca Selengkapnya