Yasonna Didesak Mundur Usai Kebakaran Lapas Tangerang: Siapa? Kita Anteng-Anteng Saja
Merdeka.com - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Yasonna Laoly menanggapi desakan mundur dari kursi menteri menyusul peristiwa kebakaran di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang. Yasonna tanggapi santai desakan mundur tersebut.
"Siapa? Kita anteng-anteng saja," kata Yasonna di DPR RI, Selasa (21/9).
Terkait tiga pegawai Lapas yang ditetapkan tersangka dari insiden kebakar tersebut, Yasonna meminta semua pihak menunggu proses hukum dari kepolisian.
"Biar saja. Proses (hukum) berjalan. Masing-masing pimpinan mengevaluasi masing-masinglah," ujar politikus PDIP itu.
Kementerian Hukum dan HAM sedang membentuk tim psikolog untuk memulihkan trauma korban kebakaran Lapas. Serta pihaknya tengah memproses pengembalian 48 narapidana yang menjadi korban kepada keluarga.
Salah satunya narapidana asal Nigeria yang menjadi korban kebakaran. Yasonna mengatakan, pihaknya sedang melakukan komunikasi dengan Nigeria terkait proses pengembalian jenazah.
"Kita sedang membentuk tim psikolog untuk membantu korban-korban ini karena traumanya berat. 48 (jenazah) sudah dikembalikan ke keluarga, dikebumikan, semua kita tanggung biayanya termasuk santunan kita bayar," kata dia.
"Tinggal satu WNA yang belum. Kita tunggu bagaimana dari negara yang bersangkutan di Nigeria, kalau mereka katakan kubur di sini atau kremasi, kita akan lakukan," imbuhnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya telah menetapkan tiga orang tersangka dalam kasus kebakaran Lapas Kelas I Tangerang. Ketiga tersangka adalah petugas dari Lapas Tangerang yang ditetapkan berdasarkan hasil gelar perkara.
"Penetapan tersangka tiga orang yang semuanya ini adalah pegawai Lapas yang bekerja pada saat itu. Berdasarkan hasil gelar perkara, ditetapkan 3 orang terpenyidik," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, Senin (20/9).
Penetapan tiga tersangka yakni, RU, S, dan Y, dilakukan setelah penyidik melakukan pemeriksaan terhadap 53 saksi yang sudah diperiksa, termasuk sejumlah barang bukti dan ahli.
"Termasuk saksi terlapor, kemudian beberapa alat bukti yang dikumpulkan. Keterangan alat-alat bukti sudah dikumpulkan semuanya," katanya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca SelengkapnyaKedua tersangka diduga sudah lama merencanakan aksinya.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca SelengkapnyaBocah di Muara Baru, Jakarta Utara tewas dibanting sang ayah Usmanto (43).
Baca SelengkapnyaKorban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Makassar usai kejadian.
Baca SelengkapnyaPihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca Selengkapnya