Yahya Staquf Soal Persaingan dengan Said Aqil: Habis Itu Kita Bareng-bareng Lagi
Merdeka.com - Calon Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf menanggapi santai terkait persaingannya dengan Said Aqil Siradj untuk memimpin NU. Menurutnya, ia sudah sering mengikuti situasi Muktamar NU.
"Ya normal saja, ini sudah bolak balik ini muktamar ke-34. Jadi, bukan yang pertama, ini sudah bolak balik," katanya di sela-sela Muktamar NU ke-34 di Lampung, Rabu (22/12).
Menurutnya, proses Muktamar NU selama ini tidak menggegerkan. Adanya persaingan calon adalah hal yang wajar.
"Kita sudah saksikan selama ini bahwa ini proses normal saja. Ada banyak calon kemudian ada yang terpilih dan habis itu kita bareng-bareng lagi," ucapnya.
Gus Yahya mengaku sudah memiliki program ke depan jika terpilih menjadi Ketum PBNU. Dia akan memberdayakan jaringan NU yang selama ini kapasitasnya masih belum berkembang.
"Itu akan jadi jangka panjang karena dengan strategi ini ini akan menjadi trigger untuk suatu proses konsolidasi yang lebih sistemik di dalam seluruh konstruksi organisasi NU," ujarnya.
Perbaiki Komunikasi PBNU dengan Daerah
Gus Yahya juga mengakui selama ini komunikasi pengurus pusat NU dan daerah belum terjalin lancar. Hal ini menjadi salah satu yang akan ia perbaiki jika terpilih memimpin NU.
"Permintaan yang paling menonjol yang paling sering datang dari cabang-cabang dan wilayah mereka menginginkan ada komunikasi yang lebih lancar, lebih lumintu, yang lebih bermakna antara seluruh jenjang kepengurusan ini mulai dari PBNU sampai ke ranting," katanya di sela Muktamar NU ke-34 di Lampung, Rabu (22/12).
Gus Yahya mengaku sudah menawarkan satu strategi guna membangun agenda-agenda nasional NU dan dieksekusi sebagai program-program di tingkat cabang. Sehingga, komunikasi pengurus cabang dengan pengurus pusat menjadi tumbuh untuk memantau, mengevaluasi mengadvokasi dan sebagainya.
"Ada kebutuhan untuk berkomunikasi, mungkin selama ini kurang lancar karena tidak ada kebutuhan untuk berkomunikasi karena cabang harus memikirkan programnya, PP (pengurus pusat) memikirkan sendiri," ungkapnya.
Menurutnya, banyak hal yang dikerjakan pengurus pusat NU tidak diketahui oleh pengurus cabang. Sebab, masing-masing membuat program sendiri.
"Banyak hal sebagian besar apa yang dikerjakan cabang yang lain gak tahu, apa yang dikerjakan PP, cabang gak tahu. Masing-masing bikin program sendiri-sendiri, nah kita harus konsolidasikan ini menjadi satu sistem eksekusi agenda nasional," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gus Yahya Bantah Arahkan Pengurus Menangkan Prabowo-Gibran: Sejak Awal, PNBU Tak Terlibat Dukung Mendukung
Gus Yahya menegaskan bahwa PBNU tidak terlibat dalam dukung-mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPBNU Nonaktifkan 63 Caleg dan Timses Capres, Termasuk Khofifah dan Yenny Wahid
Amin Said mengamini, sebelum resmi dinonaktifkan, mayoritas nama sudah mengajukan izin cuti sejak ada penetapan dari KPU.
Baca SelengkapnyaYusril Nilai KPU Tak Lakukan Pelanggaran Etik Dalam Proses Pencalonan Gibran, Ini Dalilnya
Menurut Yusril, tafsir atas pelaksanaan peraturan perundang-undangan yang berlaku tidak dapat dibatasi hanya pada PKPU saja.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cak Imin Sindir Pencopotan Ketua PWNU Jatim: Pengurus PBNU PNS Saja
Calon Wakil Presiden nomor urut satu, Muhaimin Iskandar menilai pencopotan KH Marzuki Mustamar sebagai Ketua PWNU Jawa Timur merugikan PBNU.
Baca SelengkapnyaMahfud Dapat Laporan Tindakan Aparat yang Berlebihan: Perintah Presiden dan UU Harus Netral
Mahfud mengingatkan, TNI, Polri dan ASN harus betul-betul netral dari politik sesuai perintah undang-undang.
Baca SelengkapnyaMuncul Gerakan Salam 4 Jari, Ketua TPN: Fokus Pemenangan Ganjar dan Mahfud
Gerakan salam 4 jari dikaitkan dengan potensi bergabungnya paslon 01 dengan 03
Baca SelengkapnyaPBNU Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh Pada 12 Maret 2024
Pengurus Besar Nahdatul Ulama (PBNU) menetapkan 1 Ramadan 1445 Hijriah jatuh pada tanggal 12 Maret 2024
Baca SelengkapnyaVIDEO: Respons Cak Imin, Ajakan Gus Ipul Ke NU Tak Pilih Paslon Didukung Ba'asyir: Memalukan!
Cak Imin mengomentari soal ajakan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf atau Gus Ipul, untuk tidak mendukung pasangan yang didukung Ustaz Abu Bakar Ba'asyir.
Baca SelengkapnyaPBNU: Pemilu untuk Memilih Pemimpin, Bukan untuk Memecah Belah
Jangan larut pada perbedaan pandangan politik, karena tujuan pesta demokrasi bukan untuk memecah belah
Baca Selengkapnya