Wisma Atlet Tambah Kapasitas 1.546 Tempat Tidur Pasien Covid-19 di Tower 4

Merdeka.com - RSDC Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta Pusat, sudah mempersiapkan tower 4 dan membuka untuk pasien yang akan melakukan isolasi.

"Kita siapkan tower 4 untuk isolasi mandiri sejumlah 1.546 bed dan sejak tadi pagi kita sudah mulai memasukkan pasien karena sudah siap. Kemarin juga sudah ditinjau Pangdam, dan tim penyiapan dan sudah siap," Kata Koordinator RSDC Tugas Ratmono dalam konferensi pers, Senin (21/9).

Tower 4 Wisma Atlet ini memiliki fasilitas yang sudah disiapkan, seperti penanganan kesehatan tentunya, diberikan vitamin secara rutin, dan diberikan gizi yang cukup. Kemudian ada tim psikologi yang rutin melakukan kegiatan yang dinamakan "Weekend Psikologi Consultan".

Selain itu, di Tower 4 ini disediakan tempat untuk rekreasi seperti jogging track, panggung untuk berkumpul yang sudah dijadwalkan untuk setiap harinya, bagi pasien yang sedang melakukan isolasi.

"Jadi di tower 4 dan 5 ada 32 lantai, kita pisahkan antara lantai pria dan perempuan. Kalau untuk keluarga ada tiga bed, kalau lebih dari tiga tentu ditambah kamarnya. Hunian ini memang dari awal didesain satu kamar bisa dua atau tiga bed. Apabila 4 tower (Tower 4 sampai Tower 7) ini diisi tiga bed per kamar, maka kapasitasnya 8.146 tempat tidur," lanjut Tugas Ratmono.

Saat ini sudah dipersiapkan 1 kamar berkapasitas untuk 2 orang, untuk pria dan wanita di tempatkan dilantai yang berbeda, ada lantai khusus wanita dan ada lantai khusus pria. Tentunya setiap kamar dipasangkan dengan satu jenis.

Isolasi di Wisma Atlet ini harus ada rekomendasi rujukan dari puskesmas yang sudah melakukan screening bahwa mereka tidak bisa isolasi mandiri di rumah, agar seseorang bisa menempati Tower 4 dan Tower 5 flat isolasi di wisma Atlet Kemayoran.

"Kami di Wisma Atlet ini ada 5 tim, masing-masing tim bertugas 8 jam kerja yang telah dibagi menjadi 3 shift, saat pergantian shift, shift yang lain bisa beristirahat hingga 32 jam jadi cukup untuk istirahat, melakukan kegiatan olahraga kemudian ada juga pendampingan psikologi, semata mata untuk menjaga rasa ketenangan dan rasa ketidakpanikan. Kami selalu tekankan kepada tenaga kesehatan untuk selalu semangat dan jangan lupa bahagia," tandas Tugas Ratmono.