Wiranto sebut kinerja pemerintah tak diukur dari turunnya indeks demokrasi
Merdeka.com - Tiga tahun kinerja pemerintahan Jokowi-JK, Indeks Demokrasi Indonesia (IDI) 2016 pada skala nasional, turun dibandingkan capaian 2015. Data BPS mencatat, indeks demokrasi tahun 2016 hanya mencapai 70,09. Angka ini mengalami penurunan dibandingkan dengan IDI 2015 yang capaiannya sebesar 72,82. Meskipun sedikit mengalami perubahan, tingkat demokrasi Indonesia masih termasuk dalam kategori sedang.
Menteri Koordinator bidang Politik Hukum dan Keamanan (Polhukam) Wiranto menuturkan, melorotnya indeks demokrasi tidak serta merta menggambarkan turunnya kinerja pemerintah. Apalagi, diwarnai keriuhan saat Pilkada.
"Biasanya, indikator ini muncul karena ada pilkada ada pemilu. Perbandingan antara pemilu ke pemilu ini yang secara fluktuatif akan membangun skor," ujar Wiranto di Forum Merdeka Barat 9, Gedung Bina Graha, Jakarta Pusat, Kamis (20/10).
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menuturkan hal sama. Menurutnya, indeks demokrasi tidak bisa dijadikan tolak ukur keseluruhan kinerja pemerintah.
"DKI dan Sumatera barat turun karena isu SARA dan hoax. Tahun depan bisa pulih. Indeksnya memang turun. Tapi aspek hak politik 0,2 persen imbas DKI dan muncul di Sumbar," ucapnya.
Pada masa awal kepemimpinan Jokowi, upaya keluasan kebebasan berekspresi ditunjukan dengan pembebasan aktivis papua dan aktivis lainnya. Amnesty mencatat ada ada 60 tahanan pada 2014, sampai Oktober 2017, berkurang menjadi 30 tahanan.
Namun, angka itu berhenti di situ lantaran presiden tidak mendapat dukungan DPR. Malahan, muncul konflik-konflik baru di papua. Hal itu juga ditujukan dengan pembebasan jurnalis mendapat akses ke Papua. Namun, nyatanya terhambat banyak aturan teknis yang diterapkan kementerian.
Lantas, malah bermunculan pelanggaran HAM baru. Mulai dari masalah kebebasan berekspresi yang terkungkung. Hal itu dilihat dari kasus penodaan agama Basuki Tjahja Purnama ( Ahok), serta penangkapan terduga makar. Ditambah keluarnya Perppu Ormas yang memberangus HTI.
Masalah intimidasi terhadap minoritas juga kerap terjadi. Dari kelompok Ahmadiyah yang tidak bisa kembali ke tempat asalnya, sampai penutupan paksa tempat ibadah.
Kasus kekerasan juga bermunculan. Seperti penyerangan Novel Baswedan yang tidak kunjung terungkap. Kekerasan dan kriminalisasi petani yang dicontohkan perlawanan terhadap pabrik semen di Rembang, Jawa Tengah.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaUbedilah Badrun Kritik Indeks Demokrasi Turun di Era Jokowi
Menurut dia, sejumlah Presiden Jokowi seolah tidak pro terhadap tegaknya demokrasi.
Baca SelengkapnyaSurvei Indikator: Elektabilitas PDIP Ditempel Gerindra, PPP dan PSI Terhalang Ambang Batas Parlemen
Hasil survei dilakukan Indikator Politik Indonesia menunjukkan elektabilitas PDI Perjuangan mengalami tren penurunan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Survei Pilpres Terbaru Indikator: 38,8% Anggota Aktif NU di Jatim Dukung Capres Pilihan Jokowi
Survei Indikator merilis Warga Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa Timur cenderung mendukung Capres-Cawapres pilihan Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Presiden Boleh Memihak di Pilpres, Perludem Nilai Bakal Jadi Pembenaran Pejabat Tak Netral
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca SelengkapnyaWacana Pemakzulan Jokowi, Kapten Timnas AMIN: Ini Negara Demokrasi, Biar Rakyat Menilai
Wacana pemakzulan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) muncul menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaDemokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya