Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Waspadai Narasi Bertentangan dengan Pancasila, Jangan Terpancing Kelompok Intoleran

Waspadai Narasi Bertentangan dengan Pancasila, Jangan Terpancing Kelompok Intoleran Warna-warni mural di Kampung Pancasila. ©2021 Merdeka.com/Iqbal Nugroho

Merdeka.com - Masyarakat terus didorong mampu bekerjasama mencegah radikalisme dan terorisme. Pemerintah juga tidak boleh abai dengan berbagai pergerakan yang berpotensi merugikan masa depan bangsa dan negara.

Sekretaris Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI), Imam Pituduh mengatakan, pemerintah harus segera keluarkan larangan terhadap penyebaran ideologi, dan gerakan yang bertentangan dengan pancasila. Dengan begitu tidak ada ruang bagi radikalisme dan intoleransi.

"Segera konsolidasikan lintas kementerian dan lembaga untuk mewaspadai," ujar Imam dalam keterangannya, Kamis (24/11).

Sedangkan untuk tokoh agama dan tokoh masyarakat, Imam mengimbau untuk segera mengisi ruang ruang kosong dengan dakwah ramah, damai dan toleran. Hal itu untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai narasi, gerakan, serta jaringan yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila sehingga tak terpancing dengan hasutan kelompok intoleran.

"Karena acuh tak acuh adalah kecerobohan yang merugikan. Tumbuhkan kehidupan beragama yang ramah, damai dan toleran. Serta tingkatkan pendidikan toleransi sejak dini," tuturnya.

Menurut Imam, dasar bangsa Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945, sudah sangat Islami sehingga tidak perlu diragukan lagi. Untuk itu, dia tegas menolak adanya narasi menyebut khilaf sebagai solusi permasalahan bangsa.

Dia melanjutkan, dalam konteks ekonomi sejatinya masyarakat sudah punya kekuatan ‘Ekonomi Pancasila’ yang berbasis spirit gotong royong dan sudah membumi serta dijiwai dengan nafas keislaman yang ramah, damai dan toleran.

"Khilafah bukanlah solusi, tapi justru menjadi delusi, destabilisasi, dan degradasi bangsa. Mereka jelas musuh agama dan musuh negara," tandasnya.

(mdk/did)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya
'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'

'Kita Harus Rayakan Demokrasi dengan Damai Kedepankan Persaudaraan'

Berdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.

Baca Selengkapnya
Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Curhat Eks Napiter Kembali ke Pangkuan NKRI Sumpah Setia pada Pancasila

Munir berharap agar masyarakat tetap damai dan rukun meskipun memiliki perbedaan pilihan politik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Lonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal

Lonjakan Suara PSI Capai 3,13 Persen Dinilai Tak Masuk Akal

Koalisi Masyarakat Sipil Kawal Pemilu Demokratis mempertanyakan penyebab suara PSI yang dalam enam hari terakhir mengalami lonjakan drastis

Baca Selengkapnya
Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024

Arahan Kepala BPIP ke Jajaran untuk Jaga Suasana Damai dan Kondusifitas Pemilu 2024

Kepala BPIP Yudian Wahyudi berharap pihaknya bisa ikut menjaga suasana damai dan kondusifitas Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Bansos Dibutuhkan Masyarakat Miskin, Tak Ada Kaitan dengan Pemilu

Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.

Baca Selengkapnya
Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Politik Dinasti Disebut Tak akan Berdampak Buruk ke Ekonomi, tapi Ada Syaratnya

Syaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Hari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media

Hari Pers Nasional 2024, Ini Pesan Kaesang untuk Pemilik Media

Kaesang berharap pers Indonesia semakin independen dalam mengedukasi masyarakat dengan beragam pemberitaan.

Baca Selengkapnya