Waspada Lonjakan Covid-19 Awal Tahun Depan, Menkes Tetap Berlakukan PPKM
Merdeka.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menegaskan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) masih diberlakukan. Meskipun, saat ini penularan Covid-19 melandai.
“PPKM ini untuk sementara masih tetap tidak dicabut seluruhnya, karena kita masih menunggu nanti Januari–Februari 2023 apakah ada kenaikan kasus lagi atau tidak,” ujar Budi dikutip dari siaran pers, Senin (24/100.
Dia mengungkap alasan masih memberlakukan PPKM. Menurutnya, jika kasus Covid-19 meningkat, pemerintah masih memiliki instrumen untuk mengintervensi kesehatan di daerah-daerah.
Dia menyebut, PPKM merupakan instrumen yang sudah terbukti sangat baik untuk mengimplementasikan protokol kesehatan di daerah-daerah dengan cepat.
“Tapi di mata kami lebih penting substansinya daripada administrasinya. Substansinya sekarang kita hidupnya sudah normal bahwa ada PPKM di sini anggap saja sebagai ‘payung’ yang nanti kalau hujan kita bisa buka lagi. Tapi hidup kita sekarang sudah normal sekali dengan status PPKM yang ada sekarang,” ucap Menkes.
Waspada Lonjakan Covid-19 Awal Tahun Depan
Sebelumnya, Budi meminta masyarakat mewaspadai penularan Covid-19 di awal 2023. Belajar dengan pengalaman sebelumnya, lonjakan kasus Covid-19 biasanya terjadi setelah libur panjang Natal dan Tahun Baru.
“Ujiannya nanti akan kita lihat di awal tahun depan karena beberapa varian baru seperti BA.2.7.5 sudah terjadi di India,” ujar Budi melalui siaran pers yang dikutip Senin (24/10).
Dia mengingatkan lonjakan kasus Covid-19 mulai terlihat di sejumlah negara. Misalnya Singapura. Kasus Covid-19 di Singapura sebelumnya berkisar ratusan kini naik menjadi 6.000 per hari. Lebih tinggi dari kenaikan kasus di Indonesia yang tercatat 2.000 kasus per hari.
Covid-19 Varian XBB Terdeteksi Masuk RI
Subvarian Omicron XBB telah terdeteksi di Indonesia. Kementerian Kesehatan (Kemenkes) meminta kepada masyarakat untuk waspada dan memperkuat protokol kesehatan, terutama memakai masker.
Varian XBB menyebabkan lonjakan kasus Covid-19 yang tajam di Singapura, mencapai 0,79 kali gelombang BA.5 dan 0,46 kali gelombang BA.2. Peningkatan kasus diiringi dengan peningkatan tren perawatan di rumah sakit.
Sejak pertama kali ditemukan, sebanyak 24 negara melaporkan temuan Omicron varian XBB termasuk Indonesia. Kasus pertama XBB di Indonesia merupakan transmisi lokal, terdeteksi pada seorang perempuan, berusia 29 tahun yang baru saja kembali dari Lombok, Nusa Tenggara Barat.
“Ada gejala seperti batuk, pilek dan demam. Dia kemudian melakukan pemeriksaan dan dinyatakan positif pada 26 September. Setelah menjalani isolasi, pasien telah dinyatakan sembuh pada 3 Oktober," kata Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan dr. M. Syahril, dalam keterangan resmi, Sabtu (22/10).
Varian baru XBB cepat menular. Namun fatalitasnya tidak lebih parah dari varian Omicron. Kendati demikian, negara belum bisa dikatakan aman dari pandemi Covid-19.
(mdk/tin)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Covid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat di 21 Provinsi
Tren kenaikan kasus mingguan Covid-19 nasional per 9 Desember 2023 dilaporkan menyentuh angka 554 kasus positif.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Antisipasi Covid-19 dan Pneumonia, 5 Pendeteksi Suhu Tubuh Dipasang di Bandara I Gusti Ngurah Rai
Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mengantisipasi lonjakan Covid-19 dan temuan mycoplasma pneumonia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaKemenkes Temukan Kasus Covid-19 Varian JN.1 di Jakarta dan Batam
Covid-19 varian JN.1 dilaporkan berkaitan erat dengan varian BA.2.86 dan dikhawatirkan dapat mempengaruhi pola penularan dan tingkat keparahan penyakit.
Baca SelengkapnyaJokowi ke Menkes soal Kasus Covid-19: Amati Betul Secara Detail Perkembangannya Seperti Apa
Informasi Jokowi terima dari Menkes, kasus Covid-19 masih dalam kondisi yang baik meski memang ada kenaikan.
Baca SelengkapnyaJokowi Pastikan Puskesmas Punya Alat USG Kehamilan, Kesehatan Ibu dan Bayi Terjamin!
Pemerintah telah mendistribusikan alat USG kepada 10 ribu puskesmas di seluruh Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca Selengkapnya