Merdeka.com - Warga Meunasah Lhok, Muara Batu, Aceh Utara, mengultimatum pemerintah segera mengambil sikap memindahkan ratusan pengungsi Rohingya yang ditampung di meunasah (mushalla) setempat.
"Saya tak bisa bertanggung jawab kalau nanti warga mengusir mereka," kata Kepala Desa Meunasah Lhok, Iqbal Abdullah, Selasa (15/11).
Menurut Iqbal, warga keberatan etnis Rohingya itu berada di meunasah kampung karena terhalang mereka yang ingin beribadah. Dia meminta pemerintah bergerak cepat mengambil sikap.
Dia menyebut, warga setempat telah cukup baik menolong pengungsi Rohingya dengan membagikan makanan, air minum, dan pakaian sejak mereka tiba tadi pagi.
Akan tetapi, tuturnya, warga tak mungkin terus menampung mereka di meunasah. Sampai saat ini, pemerintah Aceh Utara dan sejumlah pihak terkait lainnya masih berkoordinasi soal penempatan pengungsi.
Sementara Kabid Humas Polda Aceh, Kombes Winardy, mengatakan polisi juga belum mengetahui akan ditampung di mana ratusan pengungsi Rohingya tersebut.
"Tanya UNHCR atau IOM saja mau diurus seperti apa mereka. Kita menunggu arahan dari Satgas Nasional Pengungsian untuk tindak lanjutnya," kata Winardy singkat dikonfirmasi merdeka.com.
Sebelumnya diberitakan, sebanyak 110 pengungsi etnis Rohingya terdampar di perairan laut Aceh, tepatnya di Desa Meunasah Lhok, Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara.
Ratusan pengungsi itu terdampar bersama satu kapal di bibir pantai Muara Batu, Selasa (15/11) sekitar pukul 04.00 WIB. Keberadaan mereka awalnya diketahui oleh nelayan setempat.
"Dari 110 orang itu ada laki-laki 72 orang, perempuan 32 orang, anak-anak lima orang, dan ada satu balita," kata Panglima Laot Aceh Utara Hamdani Yakob kepada merdeka.com. [gil]
Baca juga:
Dokumen Rahasia Ungkap Bagaimana Israel Dukung Militer Myanmar Tindas Muslim Rohingya
Bangladesh Minta Bantuan China untuk Pulangkan Pengungsi Rohingya ke Myanmar
Cerita Pengungsi Rohingya di Medan Kesulitan Bayar Uang Berobat Anak
India Batalkan Janji untuk Tampung Pengungsi Rohingya dan Segera Lakukan Deportasi
Tembakan Mortir dari Myanmar Tewaskan Pemuda Rohingya di Bangladesh
Advertisement
Rp600 Ribu Bisa Nonton Messi di GBK, Ini Cara Beli Tiketnya
Sekitar 5 Menit yang laluKadiv Humas Polri Minta Personel Banjiri Medsos dengan Konten Positif
Sekitar 31 Menit yang laluTukang Tambal Ban di Jonggol Culik Anak Pacar, Begini Kronologinya
Sekitar 1 Jam yang laluBSI Duduk Bareng Pelaku UMKM Diskusi soal Sengkarut Bank Syariah di Aceh
Sekitar 2 Jam yang laluDepok Rawan Ular, Warga Laporkan Penemuan Empat Ekor Sanca Besar dalam Sehari
Sekitar 3 Jam yang laluSejoli di Bekasi Maling Emas Senilai Rp150 Juta dari Rumah Kosong
Sekitar 3 Jam yang laluPolisi Ringkus 4 Pencuri dengan Kekerasan, Satu Ibu Hamil Wajib Lapor di Kota Jambi
Sekitar 4 Jam yang laluMeninjau Bir Ali, Lokasi Miqat Jemaah Haji Indonesia Sebelum ke Makkah
Sekitar 4 Jam yang laluMaksimalkan Program Ekotren, Cara Ganjar Lahirkan Pengusaha Muda di Jawa Tengah
Sekitar 4 Jam yang laluKebakaran di Riau Tidak Kunjung Padam, Helikopter Water Bombing Dikerahkan
Sekitar 4 Jam yang laluBabak Baru Kasus Pemilik Kafe di Bali Bunuh Bule Australia
Sekitar 5 Jam yang lalu8 Parpol Parlemen Ambil Langkah Hukum jika MK Putuskan Sistem Pemilu Coblos Partai
Sekitar 5 Jam yang laluPDIP Ungkap Golkar, PAN, PKB dan Perindo Prioritas untuk Diajak Koalisi
Sekitar 5 Jam yang laluAnggaran Terbatas, Gibran Tak Lagi Gratiskan Batik Solo Trans
Sekitar 6 Jam yang laluMahfud MD Jawab Tudingan Pemerintah Lambat Selesaikan Kasus Hukum
Sekitar 9 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 11 Jam yang laluKompolnas soal Ancaman Pidana Penyebar Video WNA Nakal: Itu Ajak Warga Jaga Kantibmas
Sekitar 12 Jam yang laluVIDEO: Kapolda Pastikan Mario Dandy Tersangka Pencabulan AG, Hukuman Makin Berat
Sekitar 15 Jam yang laluSurvei Populi Center: Citra Polri Mulai Membaik Pascakasus Ferdy Sambo
Sekitar 11 Jam yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluMenakar Peluang Kasasi Diajukan Putri Candrawathi, Mengurangi atau Perberat Hukuman?
Sekitar 5 Hari yang laluMembaca Peluang Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluSekuat Tenaga Ferdy Sambo Ingin Lolos dari Hukuman Mati
Sekitar 6 Hari yang laluFerdy Sambo, Putri Candrawathi dan Kuat Maruf Ajukan Kasasi ke MA
Sekitar 1 Minggu yang laluIntip Liburan Ronny Talapesy Pengacara Bharada E di Luar Negeri, Sosok Istri Disorot
Sekitar 1 Bulan yang laluPermohonan Banding Kandas, Ricky Rizal Tetap Dihukum 13 Tahun Penjara
Sekitar 1 Bulan yang laluFerdy Sambo Tak Hadir di Sidang Putusan Banding Vonis Mati
Sekitar 1 Bulan yang laluIndonesia Kirim 1,5 Juta Dosis Vaksin Pentavalent untuk Nigeria, Nilainya Rp30 Miliar
Sekitar 1 Hari yang laluVaksin Influenza pada Ibu Hamil Bisa Berikan Kekebalan Tubuh pada Janin
Sekitar 4 Hari yang laluAdvertisement
Advertisement
Dicky Budiman
Peneliti dan Praktisi Global Health Security Griffith University AustraliaMemaknai Pencabutan Status Darurat Kesehatan Masyarakat Covid-19
AM Hendropriyono
Guru Besar Sekolah Tinggi Intelijen Negara
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami