Warga Siak keluhkan Polusi Asap dari Pabrik Kelapa Sawit
Merdeka.com - Asap pekat dari cerobong Pabrik Kelapa Sawit (PKS) milik salah satu perusahaan di Kabupaten Siak, Provinsi Riau, selama beberapa hari ini mulai dikeluhkan warga sekitar. Asap mencemari udara terutama yang berada di Kampung (Desa) Dayun.
Salah seorang warga Dayun, Ujang di Siak, Sabtu mengaku ngeri melihat asap yang dikeluarkan cerobong yang dihasilkan dari aktivitas pabrik tersebut.
Dia khawatir dengan kualitas udara akibat polusi udara tersebut meskipun saat ini belum ada dampak berbahaya bagi kesehatan masyarakat.
"Namun tanpa disadari bisa saja menjadi petaka. Kesehatan warga sepertinya biasa biasa saja, namun sebenarnya kesehatan kami sudah terancam dan sudah tidak sehat lagi. Setiap hari asap cerobong asap milik PT BIM secara tidak langsung kami hirup," kata Ujang. Dikutip dari Antara, Minggu (28/2).
Meski begitu menurut pihak Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Siak menyatakan izin lingkungan pabrik tersebut sudah memenuhi standar ketentuan. Polusi udara dari asap pabrik tersebut diduga akibat pengaruh angin sehingga asap menjadi mengalir ke bawah.
"Pengaruh anginlah yang membuat asap menjadi ngalir ke bawah. Itu kata anggota saya di lapangan," kata Pelaksana Tugas Kepala DLH Kabupaten Siak, Hendro.
Dia juga mengatakan ketinggian cerobong asap pabrik juga dinilai sudah memenuhi stadar namun secara teknis anggota di lapangan yang mengetahuinya. Namun demikian jika masyarakat terganggu akibat polusi itu, dia mempersilakan untuk melaporkannya agar segera ditindaklanjuti.
"Secara teknis anggota yang tahu, silakan laporkan secara resmi. Minimal Senin (1/3) kita bisa turun ke lokasi," ujar Hendro.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ledakan di Pabrik Semen Padang Indarung V, Begini Kondisi Korban
Ledakan terjadi di pabrik Semen Padang Indarung V, Sumbar, Selasa (20/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Empat pekerja mengalami luka bakar akibat peristiwa itu.
Baca SelengkapnyaBanyak Warga Buang Sampah di Pinggir Sungai, Pria Rembang Ciptakan Alat Pemusnah Sampah Ini
Hasil pembakaran sampah itu bisa dimanfaatkan sebagai pupuk, sementara asapnya bisa disuling menjadi pupuk cair.
Baca SelengkapnyaMenguak Jejak Kejayaan Perkebunan Kapuk di Tanah Jawa, Dulu Mampu Memenuhi 85 Persen Kebutuhan Kapuk Dunia
Industri kapuk mengalami kemunduran karena masyarakat lebih suka memakai Kasur dengan bahan dasar busa dan pegas.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Waspada, Ditemukan Mie Kuning Basah Berformalin di Depok
Selanjutya BPOM telah melakukan pembinaan kepada pedangnya untuk tidak menjual produk makanan yang mengandung zat kimia berbahaya.
Baca SelengkapnyaDulu Jualan di Kaki Lima, Kini Eks Pegawai BUMN Ini Sukses Punya Pabrik Kerupuk Kulit, Omzet Rp700 Juta Perbulan
Kisah pengusaha kerupuk kulit yang memulai bisnis dengan berjualan di pinggir jalan hingga dapat omzet ratusan juta.
Baca SelengkapnyaHirup Asap Pompa Pengairan Sawah, Bapak dan Anak di Blitar Tewas
Bapak dan anak di Kelurahan Satreyan, Kecamatan Kanigoro, Kabupaten Blitar, tewas diduga karena menghirup asap pompa diesel yang digunakan untuk mengairi sawah.
Baca SelengkapnyaKapolsek Mandau Basah-basahan Bawa Sembako ke Lokasi Banjir
Banjir terjadi akibat curah hujan yang tinggi hampir di seluruh Provinsi Riau.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Merak Macet Parah, ASDP Masih Tunggu Izin Pemerintah untuk Jalankan Solusi Ini
kendaraan yang ingin masuk kapal di Pelabuhan Merak bisa ditampung sementara di kantong parkir Dermaga Pelabuhan Indah Kiat.
Baca SelengkapnyaHendak Ditangkap karena Miliki Senjata Rakitan, Pria di Kupang Bakar Diri dalam Rumah
NS (40), buruh serabutan di Kelurahan Penkase Oeleta, Kecamatan Alak, NTT, nekat melakukan aksi bakar diri saat akan ditangkap karena memiliki senjata api.
Baca Selengkapnya