Merdeka.com - Warga Palembang, Sumatera Selatan kembali diserang kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di provinsi itu. Kabut asap yang sangat pekat tiba-tiba muncul di siang hari, Rabu (5/10).

Kondisi ini berbeda di hari-hari sebelumnya. Biasanya, kabut asap sudah menyelimuti udara Palembang sejak pagi dan berangsur menipis menjelang siang dan muncul kembali sore harinya hingga malam. Akibatnya, warga yang sedang beraktivitas di luar, terutama pengendara motor kewalahan lantaran jarak pandang menurun.

Dari pantauan merdeka.com, karena kabut asap ini, suhu cuaca di Palembang tidak terlalu terik lantaran matahari tertutup asap. Kabut asap juga menutupi gedung-gedung tinggi di kota itu.

Kasi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kenten Palembang, Indra Purna mengatakan, kabut asap disebabkan kebakaran hutan dan lahan. Sebab, hingga saat ini 194 titik api (hotspot) yang tersebar di Provinsi Sumsel.

"Api membakar lahan gambut se dalam lima meter di Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, dan Musi Banyuasin. Karena hujan tak turun, api semakin membesar dan sulit dipadamkan," ungkap Indra.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel Yulizar Dinoto mengungkapkan, pihaknya tetap menerjunkan tim pemadam di lokasi kebakaran. Tim ini memadamkan api mulai dari udara dan darat.

"Tim masih berada di lapangan sampai api dapat dipadamkan," tukasnya.