Warga mudah disusupi paham teroris karena faktor kesenjangan sosial
Merdeka.com - Lembaga Pemberdayaan Keumatan Khairah Ummah Sulawesi Utara prihatin dengan aksi terorisme dan radikalisme yang sering terjadi di Tanah Air. Berangkat dari hal tersebut, organisasi yang dinakhodai sebagian besar aktivis Nahdlatul Ulama (NU) ini, merangkul pimpinan-pimpinan lintas agama di daerah setempat untuk melakukan ikrar bersama, kebhinekaan bela negara dan siaga menanggulangi aksi radikalisme dan narkoba.
"Kami merangkul seluruh pimpinan agama yang ada di Sulut untuk melakukan ikrar bersama kebhinekaan yang akan dilaksanakan pada 13 Februari 2016 nanti," jelas Ketua Umum Khairah Ummah Sulur Sahrir Albar saat Konferensi Pers di sekretariat di kawasan Marina Plaza Manado, Kamis (11/2).
Dalam kegiatan yang akan dilaksanakan di Hotel Aston tersebut, berbagai pimpinan dan tokoh agama seperti Ketua PWNU Sulut, KWI Sulut, PGI Sulut, Walubi Sulut, PHDI Sulut dan Ketua Matakin Sulut.
Menurut dia, sulitnya penyelesaian permasalahan radikalisme dan terorisme ini terjadi, salah satunya karena faktor perbedaan ideologis dan pemahaman tentang agama yang berbeda-beda.
"Di samping itu, kesenjangan sosial dan pendidikan juga memiliki peran yang membuat masyarakat lebih mudah disusupi oleh jaringan (teroris) semacam ini," jelas Albar yang didampingi Wakil Ketua Umum Internal Sahrir Bachrudin dan Sekjen Hery Anwar.
Dampak negatif lain yang diakibatkan oleh tindakan radikalisme, menurut dia, akan sangat dirasakan pada terganggunya keamanan, ketenteraman masyarakat maupun iklim perekonomian dan pariwisata.
Sementara itu, konsentrasi lain Khairah Ummah adalah perang terhadap narkoba yang tak pernah menyerah merongrong masa depan anak-anak bangsa.
Mengingat hal itu, maka upaya penanggulangan tidak dapat semata-mata dibebankan kepada pemerintah dan aparat penegak hukum saja. Namun merupakan tugas dan tanggung jawab seluruh elemen masyarakat.
"Untuk itu harus ada upaya terpadu dari semua pihak seperti sekolah, masyarakat, ulama, LSM dan pemerintah dalam mencegah dan memberantas bahaya narkoba," tutur Ketua Panitia Seminar Sehari dan Ikrar Kebhinekaan Bela Negara, Siaga Menanggulangi Radikalisme, Terorisme dan Narkoba, Donny Kuncoro.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaPulang Antar Anak Sekolah, Pria di Ngawi Ditangkap Densus 88 Terkait Terorisme
SL adalah warga Tangerang. Tetapi dua tahun terakhir tinggal di rumah meretuanya.
Baca SelengkapnyaDiskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya
Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penangkapan Terduga Teroris Dinilai Beri Rasa Aman Bagi Masyarakat
Penangkapan di beberapa tampat baru-baru ini semakin menguatkan rasa aman bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaSehari Setelah Dilantik, AHY Langsung Blusukan ke Manado Temui Warga untuk Berikan Sertifikat Tanah
Momen AHY blusukan ke Manado, satu hari setelah dilantik jadi Menteri ATR/BPN.
Baca SelengkapnyaJadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaPenjaga Rumah Dinas Kapolri Diserang, Bibir Luka-Luka
Penyidik telah berkoordinasi dengan Densus 88 Antiteror. Hasilnya, pelaku dipastikan bukan bagian dari jaringan terorisme.
Baca SelengkapnyaBerziarah ke Makam Kyai Damar, Konon Utusan Wali Songo dan Tokoh Penyebar Agama Islam di Semarang
Masyarakat setempat menganggap sosoknya seperti "damar" atau lentera yang menerangi dalam gelap
Baca SelengkapnyaMasyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca Selengkapnya