Warga Mojokerto trauma banjir bandang Sungai Klorak
Merdeka.com - Banjir bandang sungai Klorak, di Desa Kalikatir, Kecamatan Gondang, Kabupaten Mojokerto Jatim, yang terjadi Minggu (26/3), merusak sedikitnya delapan rumah warga. Puluhan rumah lain terendam lumpur. Peristiwa ini meninggalkan trauma bagi warga. Warga khawatir banjir bandang susulan, lantaran di kawasan pegunungan Anjasmoro, masih berpotensi turun hujan dengan intensitas tinggi.
Salah satu warga yang rumahnya rusak, Sarmin (47), mengaku trauma karena sebelumnya tidak pernah terjadi banjir sebesar ini. Air bah bercampur bebatuan dan kayu, meluber ke jalan Desa dan menerjang rumah di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).
"Saya tidak menyangka banjir sebesar ini. Setahu saya baru kali ini banjir lumpur sampai naik ke jalan dan merusak rumah," kata Sarmin.
Sarmin menuturkan, banjir bandang ini merusak tembok dapur rumah, tanah pekarangan miliknya di bantaran sungai juga tergerus hingga 5 meter. Selain itu, kandang ternak itik miliknya hanyut diterjang banjir. Sementara bangunan rumah di pinggir sungai kondisinya sudah menggantung.
"Sebelumnya hujan deras sekitar 2 jam dan saya kira seperti biasa tidak ada apa apa. Tapi tiba tiba terdengar suara gemuruh air sungai meluap bercampur lumpur, bebatuan dan kayu yang terbawa banir," jelas Sarmin.
Sarmin dan keluarga berusaha menyelamatkan barang barang berharganya ke rumah orang tuanya yang tak jauh dari rumahnya. Namun ternak itik miliknya tidak bisa diselamatkan.
"Saya berusaha menyelamatkan keluarga dan barang barang berharga semampu saya, termasuk ternak ayak dan itik sekitar 400 ekor hanyut. Yang penting keluarga saya selamat," jelas Sarmin.
Kini Sarmin dan keluarganya menumpang tinggal di rumah tetangganya yang lebih aman. Dia belum berani kembali ke rumah karena khawatir terjadi banjir bandang lagi. "Sementara saya tinggal di rumah tetangga yang lebih aman, nanti kalau sudah benar benar aman kembali ke rumah," tambah Sarmin.
Hal sama dirasakan Rukanah (42), warga yang lain. Rumah dan warungnya yang berada di pinggir Sungai Klorak sisi timur terendam lumpur hampir 1 meter. "Perabotan di rumah saya terendam lumpur semua. Selain itu, sumur saya juga hancur diterjang air bah," jelas Rukanah.
Kepala Desa Kalikatir, Sumaji (46) menjelaskan, tidak ada korban jiwa akibat banjir bandang ini. Namun ada 8 rumah yang rusak parah dan puluhan rumah terendam lumpur dan bebatuan. Selain itu, ada 2 sepeda motor milik warga yang hanyut terbawa banjir.
"Tidak ada korban jiwa. Tapi banyak rumah yang rusak parah," kata Sumaji.
Sumaji berharap ada bantuan dari Pemerintah Daerah, untuk warga yang rumahnya rusak parah. Selain itu, pihak Desa akan mengajukan bantuan untuk pembangunan tanggul sungai klorak, supaya bisa mengantisipasi kalau yerjadi banjir lagi.
"Kejadian ini sudah saya laporkan ke Kecamatan dan Pemerintah Daerah. Kami berharap ada bantuan bagi korban banjir," ucap Sumaji.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Banjir Braga, Kecamatan Sumurbandung akibat tanggul jebol dari Sungai Cikapundung.
Baca SelengkapnyaTotal yang mengundurkan diri sebanyak 14 orang. Terdiri dari 3 anggota Panwaslu Kacamatan Kranggan beserta 5 orang staf pedukung dan 6 Panita Kelurahan/Desa.
Baca SelengkapnyaWarga yang rumahnya terseret arus sungai sampai saat ini masih mengungsi di rumah ibadah di Desa Tayawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pelaku ditangkap di rumahnya di Jalan Sinassara, Kelurahan Kaluku Bodoa, Kecamatan Tallo, Makassar.
Baca SelengkapnyaBanjir bandang itu terjadi diuga disebabkan oleh tanggul yang jebol
Baca SelengkapnyaBanjir parah merendam tiga desa dan menyebabkan sedikitnya 228 warga mengungsi
Baca SelengkapnyaSaat ini, posko banjir telah didirikan di dua lokasi yaitu Rambah dan Kunto Darussalam.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaKKB juga membakar bangunan pelayanan kesehatan dan tempat ibadah. Hal ini juga menambah rasa takut dan trauma warga Sugapa.
Baca Selengkapnya