Merdeka.com - Warga Desa Ngemplak, Kecamatan Kalikotes, Klaten digegerkan dengan suara ledakan seperti bom. Benda mirip mercon dengan diameter sekitar 5 cm dan panjang sekitar 20 cm dilemparkan orang tak dikenal ke salah satu rumah warga di RT 01 RW 06.

Informasi yang dihimpun menyebutkan benda tersebut dilemparkan beberapa kali. Yang pertama bunyi ledakan terjadi pada Sabtu (3/8) malam lalu. Warga kemudian menemukan benda berbentuk berisi paku pada Senin malam tadi.

"Kedua ada lemparan yang bentuk pralon, tapi baru diketahui tadi malam. Terus tadi malam kurang lebih jam 02.00 itu ada mercon yang dilemparkan ke genteng. Bunyinya seperti kanon gitu, isinya dalam itu paku paku sama gotri," ujar Ratno Sumarto, Ketua RT 01 RW Dusun Turen, Desa Ngemplak kepada wartawan, Selasa (6/8).

Ranto menjelaskan, sasaran teror pelemparan adalah rumah pasangan Sigit Purwanto Rubiyem, warga asli desa tersebut. Warga menduga keluarga tersebut mempunyai masalah pribadi dengan orang dari desa lain. Menurut Ranto, warga sudah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak berwajib. Saat kejadian, lanjut dia, Sigit yang bekerja sebagai tukang kayu tidak berada di rumah.

"Tadi malam dari Polsek dan Koramil sudah datang. Barang-barang yang di sana pas meledak itu juga diperiksa dan dibawa," katanya.

Atas kejadian tersebut, kata Ranto, warga mengaku resah. Sementara itu, menurutnya, tidak terjadi kerusakan di rumah korban. Hanya tandon air yang bocor diperkirakan terkena serpihan paku.

Sigit Purwanto mengaku saat kejadian dia sedang berada di Yogyakarta. Ia mendapatkan kabar sekitar pukul 2.30. Dia langsung bergegas pulang dan tiba di rumah setelah subuh.

"Sampai di rumah sudah banyak orang ada polisi juga. Saya takut kalau ada ledakan lagi," katanya.

Sigit mengaku menemukan 5 benda semacam petasan berukuran cukup besar yang dikaitkan dengan kawat bendrat. Benda tersebut ditemukan saat istrinya hendak menyapu halaman. Benda tersebut kemudian diserahkan ke ketua RT setempat.

Terpisah, Kepala Desa Ngemplak Kecamatan Kalikotes Tri Mariyani mengaku belum tahu peristiwa tersebut.Ia baru mendapatkan kabar tersebut pada Selasa jam 9.00 pagi.

"Kita akan kerjasama dengan Polsek untuk kelanjutan peristiwa ini," tutupnya.