Warga di Medan Marah Ada Demo Tolak Pemakaman Jenazah Terduga Teroris
Merdeka.com - Jenazah terduga pelaku bom bunuh diri di Mapolrestabes Medan, Rabbial Muslim Nasution alias Dedek (24), segera dimakamkan, Senin (18/11). Sebelum pemakaman, suasana sempat ricuh setelah muncul sekelompok orang yang berunjuk rasa menyatakan menolak penguburan jenazahnya di Kota Medan.
Demo penolakan jenazah terduga teroris itu dilakukan belasan orang mengatasnamakan Garuda Merah Putih Community Sumut. Mereka membawa spanduk dan poster berisi penolakan penguburan di sekitar Tempat Pemakaman Umum (TPU) Sei Sikambing D, Kecamatan Medan Petisah, lokasi pemakaman Rabbial.
"Kami juga punya hak untuk menolak pelaku teror bom dikuburkan," kata Dede Harvi Syahari, salah seorang pengunjuk rasa.
Saat ditanyai awak media, Dede tidak menjawab lugas. Dia bahkan kebingungan saat ditanya soal alamat dan alasan mereka melakukan penolakan itu.
Aksi belasan orang ini tidak berlangsung lama. Warga sekitar marah karena mereka sama sekali tidak menolak pemakaman Rabbial di sana. Sempat terjadi perdebatan dengan pendemo yang kemudian membubarkan diri.
Salah seorang warga yang marah dengan aksi penolakan pemakaman itu yakni Amin Tanjung. Menurut dia, tindakan itu bertentangan dengan agama. "Insya Allah kami di sini menerima semua," ucap Amin.
Dia menegaskan, warga justru membantu semua proses pengurusan jenazah, karena itu kewajiban umat. Liang kubur pun sudah digali.
"Soal dosa, urusan dia (terduga pelaku). Tapi fardhu kifayah wajib kita lakukan sebagai umat Muslim," tegasnya.
Menurut Amin aksi penolakan pemakaman itu justru memecah belah persatuan dan memperburuk keadaan. "Insya Allah jenazah siapa pun kita terima di sini. Mr X pun kita terima di sini. Kalau mau bukti kalian bisa saya tunjukkan, ada kuburan tanpa nama. Secara syariat Islam itu wajib," pungkasnya.
Kepling X Kelurahan Sei Sikambing D, Dermawan Ginting juga menegaskan tidak ada warganya yang menolak jenazah Rabbial. "Kalau kita dari lingkungan sini enggak ada masalah. Warga khususnya lingkungan X dan juga warga dari kelurahan yang berdomisili Jalan Jangka tidak keberatan dikubur di sini," sebutnya.
Sebelumnya, Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto sempat angkat bicara soal penolakan warga terhadap jenazah terduga teroris. Menurutnya, hal itu bagian dari reaksi masyarakat.
"Saya tidak bisa mengomentari apa yang menjadi reaksi dari masyarakat. Itu tergantung pribadi masing-masing," sebut Agus.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemicunya, rombongan pengantar jenazah ini ugal-ugalan dan memepet Bripda M Fathul.
Baca SelengkapnyaPihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen jenderal berprestasi sematkan baret cokelat ke ulama ternama Indonesia.
Baca SelengkapnyaPetugas kepolisian sudah selesai melakukan pemeriksaan terhadap jasad keempat korban untuk kebutuhan penyidikan.
Baca SelengkapnyaBersama dengan jajaran dan keluarga besar TNI, ternyata sang ulama kondang itu menghadiri undangan acara buka bersama Kepala Staf TNI AU (Kasau).
Baca SelengkapnyaPolisi merampungkan penangkapan semua pelaku yang berjumlah empat orang.
Baca SelengkapnyaJenazah alamarhum disemayamkan di Batalyon Padang untuk diserahkan kepada pihak keluarga dan dimakamkan di Provinsi Jambi.
Baca SelengkapnyaTiga orang emak-emak di Garut Jawa Barat tertabrak mobil saat menyeberang usai menghadiri kegiatan pengajian
Baca Selengkapnya