Warga Desa di Ende NTT Masih Belum Merdeka, Cari Sinyal Saja Susah
Merdeka.com - Warga Desa Kerirea, Kecamatan Magepanda, Kabupaten Ende, NTT belum merasakan merdeka dari keterbelakangan akses informasi. Hingga kini, warga mengeluhkan sulitnya menikmati layanan telekomunikasi dan akses internet.
Bahkan, beberapa kampung di wilayah ini tak memiliki akses sinyal sama sekali. Ada kampung yang memiliki sinyal, tapi hanya di beberapa tempat tertentu. Itu pun sewaktu-waktu hilang.
"Kalau melakukan komunikasi dengan keluarga, teman, atau rekan kerja maupun mencari informasi terkini harus rela keluar rumah dan itu pun hanya ada di titik-titik tertentu saja, seperti di atas pohon," ujar warga Desa Kerirea, Kristoforus Era kepada, Rabu (8/8).
Dia mengatakan, untuk berkomunikasi lancar melalui ponsel, sejumlah warga desa harus berjalan belasan kilometer untuk mendapatkan sinyal.
"Sinyal HP di sini susah, makanya kadang tidak bisa dihubungi karena memang sinyalnya putus-putus," katanya.
Mantan Kepala Desa Kerirea, Urbanus B Karo mengatakan, ketiadaan sinyal telekomunikasi dan akses internet, berdampak pada tersendatnya urusan pemerintahan yang serba online. Untuk mengurus administrasi desa, ia harus pergi ke pusat kecamatan Nangapanda atau ke Kota Ende.
Di tengah pandemi Covid-19 sekarang ini, pengalaman susah sinyal sungguh dirasakan oleh anak-anak sekolah di Desa Kerirea. Para pelajar tak bisa menjalankan pembelajaran online karena ketiadaan sinyal.
Untuk menjalani proses belajar mengajar, guru-guru harus rela mendatangi beberapa titik untuk mengadakan kegiatan belajar mengajar daring.
Survei Tower
Angin segar berhembus ketika tim survei dari PT Aris Indogas, sebuah perusahaan penyedia jasa yang ditunjuk oleh Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Kementerian Kominfo mensurvei lokasi pembangunan tower Telkomsel di Desa Kerirea pada Selasa, (4/8).
"Kemarin ada tim datang survei lokasi. Informasinya akan dibangun tower di sini. Kami berharap rencana ini direalisasikan,” ungkap warga Dusun Arawea- Kerirea, Toner Kadju.
Survei itu untuk menentukan lokasi proyek pembangunan tower telkomsel di wilayah Desa Kerirea pada tahun 2020.
"Kami ucapkan terima kasih ada perhatian dari Kominfo. Soal lahan, kami serahkan secara swadaya dan masyarakat sangat mendukung," ujarnya.
Sementara, Kepala Dinas Informasi dan Telekomunikasi Kabupaten Ende, Siprianus Rendo Rete membenarkan perihal survei lokasi pembangunan tower telekomunikasi di Kabupaten Ende.
"Benar, semuanya ada 21 titik, termasuk di desa Kerirea," singkat dia.
Reporter: Dionisius Wilibardus
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran
Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.
Baca SelengkapnyaPenemuan Spesies Baru Ular yang Tiba-Tiba Muncul di Pohon, Ilmuwan Langsung Teliti
Di selatan Provinsi Yunnan, Tiongkok terdapat sebuah penemuan yang menarik telah menggemparkan para ilmuwan saat ular baru muncul di atas pohon setinggi 2 kaki.
Baca SelengkapnyaNestapa Warga Pesisir di Padang, Takut 'Dicaplok' Pantai Air Manis
Daratan hingga rumah penduduk terancam hilang akibat abrasi yang terus terjadi
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga Orang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni, Ditemukan Setelah Tulis "HELP" di Atas Pasir
Mereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaTak Tinggal Diam ketika HP Dijambret, Emak-Emak di Serang Kejar Pelaku hingga Tertangkap
Aksi berani ditunjukkan seorang emak-emak bernama Eni (54). Dia mengejar dua penjambret handphonenya hingga salah seorang di antara mereka tertangkap.
Baca SelengkapnyaMelihat Desa Petani Unik di Jepang, Alamnya Cantik & Ladang Tertata Rapi
Banyak warga lokalnya menggunakan ladang untuk dijadikan sebagai lahan menanam sayur-sayuran.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Kampung Lali Gadget Sidoarjo, Anak-anak Asyik dengan Permainan Tradisional sampai Lupa Pegang HP
Kampung ini menumbuhkan kecintaan anak-anak terhadap desa tempat tinggalnya
Baca SelengkapnyaMomen Ribuan Warga Blitar Naik Kereta Menuju Sumatra, Diminta Pindah dari Pulau Jawa dengan Iming-iming Lahan Pertanian Luas
Minimnya lapangan pekerjaan dan upah buruh yang rendah membuat warga Blitar rela meninggalkan kampung halamannya
Baca SelengkapnyaTerduga Pemerkosa Gadis Keterbelakangan Mental hingga Hamil di Banyuasin Bertambah Jadi 10 Orang
Terduga pemerkosa gadis keterbelakangan mental hingga hamil enam bulan asal Banyuasin, Sumatera Selatan, IN (23), bertambah menjadi 10 orang.
Baca Selengkapnya