Warga Badung Meninggal Sehari Setelah Divaksin, Penyebab Masih Diteliti
Merdeka.com - Ketua Satgas Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra mengakui adanya warga yang meninggal dunia sehari setelah mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca. Namun, dia meminta semua pihak tidak buru-buru mengambil kesimpulan sampai penelitian terkait kejadian itu selesai.
Peserta vaksinasi yang meninggal dunia itu berinisial W (49), warga Banjar Sukajati, Desa Taman, Kecamatan Abiansemal, Kabupaten Badung, Bali. Dia meninggal dunia pada Selasa (15/6).
Penyebab meninggalnya W belum diketahui. Hanya, sehari sebelumnya dia mendapatkan suntikan vaksin AstraZeneca.
"Dia vaksin dua hari yang (Senin) lalu, kemudian kemarin ada demam, lalu dibawa ke puskesmas, kemudian dia meninggal," kata Indra saat ditemui di Denpasar, Bali, Kamis (17/6).
Disinggung soal kondisi W saat akan divaksin, Indra yakin dia telah menjalani skrining dan memenuhi syarat untuk divaksin. "Dalam vaksinasi kan diawali skrining, untuk menyatakan memenuhi syarat apa tidak. Dan, pada waktu itu pasti memenuhi syarat, kalau tidak memenuhi syarat kan pasti tidak divaksin," ujar Indra.
Saat ini vaksinasi di Bali seluruhnya menggunakan vaksin AstraZeneca. Indra meminta semua pihak untuk tidak langsung mengambil kesimpulan bahwa W meninggal karena vaksin AstraZeneca.
"Jadi, kalau itu dikatakan penyebabnya, maka yang lain harusnya sama. Jadi jangan buru-buru mengambil kesimpulan," imbaunya.
Indra juga mengatakan, penelitian atau investigasi sedang dilakukan Komnas KIPI dan Dinas Kesehatan Kabupaten Badung terkait meninggalnya W. "Jadi, kita jangan buru-buru mengambil kesimpulan dan jangan mengaitkan langsung antara vaksinasi dengan kematian ini, harus ada penelitian pengujian secara medis," jelasnya.
"Jadi sebelum itu, mohon jangan membuat kesimpulan sendiri, karena ini berbahaya, di saat kita melakukan vaksinasi yang semakin masif kepada masyarakat, jangan dihadapkan dengan hal-hal seperti ini, nanti mengganggu kelancaran vaksinasi. Lebih bagus kita tunggu," harapnya.
Dia mengimbau masyarakat untuk tetap mengikuti vaksinasi, karena sudah banyak warga Bali melakukannya. "Yang sudah divaksin 1,6 juta ada, jadi jangan mengambil kesimpulan. Tunggu hasil kajian yang digunakan Dinas Kesehatan," imbaunya.
(mdk/yan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaDinkes DKI Akhirnya Mengungkap Jumlah Kasus Covid-19 JN.1 di Jakarta Selama Tahun 2023
Ani menjelaskan, JN.1 memiliki gejala yang sama seperti Covid-19 lainnya.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Ditemukan pada 11 Daerah di Jateng
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Tengah (Jateng) mengungkapkan kenaikan kasus Covid-19 di wilayahnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaPariwisata Bali Pulih, Pegadaian Siap Dukung Kebangkitan UMKM di 2024
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaTuris Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaUsai Libur Akhir Tahun, Kasus Covid-19 di Depok Naik 200 Persen
Saat ini tercatat ada 300 warga yang terpapar covid dari sebelumnya 100 kasus.
Baca Selengkapnya45 Warga di Yogyakarta Suspek Antraks
Dinas Kesehatan Yogyakarta saat ini tengah menunggu hasil tes darah dari 45 pasien.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Meningkat, Kemenkes Siapkan Vaksin Booster Ke-3 Gratis Sampai 31 Desember
Vaksin booster masih gratis dan dapat ditemukan di puskesmas atau faskes terdekat.
Baca Selengkapnya