Wapres Sebut Rumah Sehat Prasarana Penting Membentuk Karakter Generasi Masa Depan
Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menilai, rumah sehat adalah prasarana penting untuk membentuk karakter generasi masa depan keluarga. Dia juga menilai, Rumah Sehat merupakan tempat pendidikan atau 'madrasah' pertama bagi anak-anak.
"Pembangunan rumah yang baik tidak hanya berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, tetapi juga penting sebagai prasarana dalam membantu membentuk karakter generasi masa depan bangsa," kata Ma'ruf saat membuka Musyawarah Nasional (Munas) VI Asosiasi Pengembang Perumahan dan Pemukiman Seluruh Indonesia (APERSI) yang disiarkan daring, Selasa (9/2/2021).
Ma'ruf menambahkan, dukungan lingkungan yang nyaman dan sehat dapat berpengaruh positif bagi orang tua dalam membesarkan dan mendidik buah hati. Untuk itu, memiliki rumah sehat dan berkualitas merupakan dambaan setiap keluarga.
"Melihat pentingnya sebuah keluarga untuk memiliki rumah yang layak dan nyaman. Pada tahun 2015 pemerintah telah mencanangkan Program Sejuta Rumah dan tahun 2018 dan 2019 telah berhasil mencapai angka di atas satu juta unit, dengan rata-rata penyaluran ±70 persen untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR)," jelas Ma'ruf.
"Bahkan capaian Program Satu Juta Rumah untuk MBR pada tahun 2020 melampaui target, yaitu 80 persen dari target 70 persen yang ditetapkan," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf mengungkapkan angka backlog atau kebutuhan perumahan dibandingkan dengan ketersediaan di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini seiring dengan pertumbuhan penduduk meningkat, maka kebutuhan terhadap rumah juga terus bertambah.
"Saat ini diperkirakan kebutuhan rumah berdasarkan kepemilikan sebesar 11,4 juta unit," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf optimis, tantangan soal ketersediaan adalah bagaimana jawaban dicari solusi bersama. Dia berjanji, pemerintah senantiasa melakukan berbagai upaya di antaranya dengan memberikan bantuan pembiayaan kepemilikan rumah, reformasi perizinan, dan insentif fiskal.
"Rumah adalah salah satu kebutuhan pokok, di luar pangan dan sandang, sehingga ketersediaan, harga dan akses terhadap kepemilikan rumah mesti bisa dijangkau seluruh lapisan masyarakat," dia menandasi.
Reporter: M Radityo
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaSaat ini, tren permintaan properti oleh generasi milenial tengah mengalami lonjakan. Minat generasi milenial dalam membeli rumah tapak mencapai 64,4 persen.
Baca SelengkapnyaProgram tersebut akan mendongkrak sisi demand karena nasabah akan memiliki cicilan yang lebih rendah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rumah yang minggu lalu ramai oleh anak, cucu, menantu, hingga saudara-saudara yang mudik kini sudah kembali sepi.
Baca SelengkapnyaBerawal dari kekhawatiran tak berkontribusi baik pada lingkungan, Khomsatun memproduksi sabun alami
Baca SelengkapnyaProgram itu diterapkan untuk masyarakat yang ada di 17 Kabupaten/Kota di Sumatera Selatan.
Baca SelengkapnyaMenurut Budi, syarat untuk mencapai generasi emas 2045 ialah harus sehat dan pintar.
Baca SelengkapnyaSMF menyoroti rumus BPS dalam menghitung angka backlog yang masih mengacu pada ukuran rumah tangga, bukan keluarga.
Baca SelengkapnyaKeduanya sangat bahagia saat melepas kerinduan lantaran bertahun-tahun tak bertemu.
Baca Selengkapnya