Wapres Ma'ruf: Kita Dihadapkan Musuh Bersama yang Harus Dihindari, Covid-19 & Narkoba
Merdeka.com - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, menyebut selain Covid-19, Indonesia sedang menghadapi ancaman serius terkait narkotika. Tidak hanya merugikan negara tetapi juga masyarakat.
"Saat ini kita semua dihadapkan pada musuh bersama yang harus dihindari yaitu Covid-19 dan narkotika. Keduanya merupakan ancaman serius. Dampaknya multidimensi," kata Ma'ruf saat menghadiri Hari Anti Narkotika Internasional melalui siaran telekonferensi, Jumat (26/6).
Ma'ruf menjelaskan, lembaga PBB yang mengurus masalah narkotika pada 2018 menjelaskan, 275 juta penduduk di dunia atau 5,6 persen dari penduduk dunia (usia 15-64 tahun) pernah mengonsumsi narkoba. Selanjutnya data BNN menyebutkan, angka penyalahgunaan narkoba di Indonesia pada tahun 2017 sebanyak 3,37 juta jiwa dengan rentang usia 10-59 tahun. Kemudian di 2019 naik menjadi 3,6 juta. Sedangkan penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar di 2018 mencapai angka 2,29 juta.
"Kelompok masyarakat yang paling rawan terpapar penyalahgunaan narkoba adalah mereka yang berada pada rentang usia 15-35 tahun atau generasi milenial. Hal ini memerlukan perhatian khusus," kata Ma'ruf.
Penanganan narkotika dan Covid-19, kata Ma'ruf, membutuhkan standar yang sama. Yaitu, kata dia, memberikan jaminan, melindungi hak-hak masyarakat agar dapat hidup, tumbuh serta berkembang secara optimal.
"Memasuki adaptasi kebiasaan baru pada masa Pandemi Covid-19, telah memaksa kita untuk mengadakan berbagai penyesuaian. Mulai dari penyesuaian cara berpikir, hingga penyesuaian perilaku baru dengan protokol kesehatan yang ketat," kata Ma'ruf.
Pemberantasan Narkotika Libatkan Seluruh Masyarakat
Ma'ruf Amin menjelaskan, penanganannya pemberantasan narkotika harus melibatkan semua unsur masyarakat. Kerja sama internasional sangat diperlukan guna memutus mata rantai peredaran narkotika. Salah satu penyebab masih terjadinya peredaran narkoba karena masih tingginya supply dan demand.
"Sebab itu upaya preventif melalui strategi demand reduction, dan upaya penegakan hukum sebagai strategi supply reduction, harus terus dilakukan secara konsisten," ungkap Ma'ruf.
Dia menjelaskan, memasuki gerbang bonus demografi generasi milenial pada dekade mendatang akan muncul sebagai pengganti generasi saat ini. Sebab itu, mereka harus sehat dan produktif.
"Harus hidup 100 persen dan hidup bahagia tanpa narkoba. Mari kita bersama-sama menyelamatkan generasi masa depan. Menyelamatkan anak cucu kita. Menyelamatkan bangsa Indonesia dari kejahatan narkoba," kata Ma'ruf.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menkes Budi: Kasus Covid-19 di Indonesia Jelang Natal dan Tahun Baru 2024 Tak Mengkhawatirkan
Budi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaKasus Covid-19 Meningkat, Penumpang Kereta Api Wajib Pakai Masker
Imbauan ini seiring meningkatnya angka kasus Covid-19 di Indonesia dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaPesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita
Pesan Megawati: Pilih Ganjar-Mahfud, Paket Komplit dan Sreg di Hati Kita
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Kombes Pol Yade Setiawan Sukses raih Doktor dan Pertahankan Disertasi Penanganan Covid 19.
Baca SelengkapnyaCovid-19 Naik Lagi, Menkes Minta Masyarakat Pakai Masker Selama Libur Akhir Tahun
Imbauan ini mengingat penularan Covid-19 dilaporkan kembali meningkat dalam beberapa waktu terakhir.
Baca SelengkapnyaSejarah 2 Maret: Kasus Pertama Virus Covid-19 di Indonesia
Pada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaAnies Bandingkan Gaji TNI Polri Lebih Banyak Naik di Era SBY, Jokowi Beralasan Pandemi Covid-19
Jokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaPasien Covid-19 yang Dirawat di Rumah Sakit RI Naik 255 Persen
Tjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaJelang Bulan Ramadan, Jokowi Ingin Masyarakat Beribadah Tenang
Para menteri diminta untuk menjaga harga pangan jelang Idul Fitri.
Baca Selengkapnya