Wapres Ma'ruf Amin: Khilafah Bukan Tidak Islami tapi Menyalahi NKRI
Merdeka.com - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin menghadiri acara seminar sekolah peserta SESPIMTI Polri Dikreg ke-28 tahun 2019 di The Opus Grand Ballroom The Tribrata, Jakarta Selatan, Jumat (8/11). Dalam sambutannya, Ma'ruf Amin menjelaskan alasan mengapa khilafah ditolak di Indonesia.
Dia mengatakan, khilafah bukan ditolak tetapi tertolak di Indonesia. Sebab, menurut dia, khilafah itu menyalahi kesepakatan nasional.
"Kenapa tertolak? kalau ditolak itu bisa masuk tapi ditolak. Tapi kalau tertolak memang tidak masuk. Karena apa? bukan karena Islami tidak Islami tapi menyalahi kesepakatan nasional," kata Ma'ruf di hadapan peserta SESPIMTI Polri yang dihadiri 50 orang dari Polri, 4 orang TNI AU, 4 orang TNI AD, 4 Orang TNI AD.
Dia menjelaskan hal tersebut adalah kesepakatan umat Islam yang harus dihormati. Sama seperti di Arab Saudi, khilafah kata dia sudah pasti tertolak. Sebab kata dia, di sana sistem yang disepakati adalah kerajaan.
"Jadi sebenarnya tidak perlu apa mententeng menceceng, gitu. Seperti mau perang Brata Yudha," ungkap Ma'ruf.
Khilafah Menyalahi NKRI
Dia mengatakan, secara proporsional sudah menjelaskan bahwa khilafah tertolak di Indonesia karena menyalahi kesepakatan karena Indonesia adalah NKRI. Yang diartikan kata dia, Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Kalau itu menjadi khilafah maka menjadi tidak NKRI lagi. NKKHI. Negara Kesatuan Khilafah Indonesia," ungkap Ma'aruf.
Sebab itu kata dia, semua pihak harus meluruskan pemahaman khilafah. Sebab kata dia, bahwa Islam kita itu Islam kaffah, Islam yang utuh tapi ada nifaqnya ada kesepakatannya. Islam kaffah filnifaq kata dia yaitu kesepakatan nasional.
"Kesepakatan nasional menjadi penting untuk terus kita komitmen kebangsaan ini terus kita perkuat," ungkap Ma'ruf.
(mdk/gil)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mahfud Ajak Kiai Hingga Masyayikh se-Jabar Jaga Persatuan NKRI
Mahfud mengingatkan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat Indonesia dengan pelbagai sikap perdamaian.
Baca SelengkapnyaArti Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh, Ketahui Hukum Menjawab Salam dalam Islam
Waalaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh dalam Islam memiliki makna yang indah.
Baca SelengkapnyaDisematkan Tanjak, Mahfud MD Diterima jadi Keluarga Besar Masyarakat Adat Melayu Kepri
Masyarakat menyematkan penutup kepala tanjak kepada Mahfud yang merupakan simbol penerimaan sebagai keluarga besar adat Melayu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Beda Sikap dengan Jokowi soal Presiden Boleh Kampanye dan Memihak, Ma'ruf Amin Tegaskan Netral di Pemilu
Ma'ruf Amin merahasiakan pilihannya dan bakal menyoblos pada 14 Februari mendatang.
Baca SelengkapnyaJika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta
Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.
Baca SelengkapnyaMahfud Tanggapi Kapolri Soal Estafet Kepemimpinan: Enggak Apa-apa, Kita Semua Akan Melanjutkan
"Ya, itu enggak apa-apa. Kita semua akan melanjutkan, kan tidak akan membubarkan negara," kata Mahfud
Baca SelengkapnyaAhlan Wa Sahlan Artinya Selamat Datang, Berikut Penjelasannya
Ungkapan Ahlan Wa Sahlan mencerminkan budaya ramah tamah dalam masyarakat Arab dan menunjukkan sikap terbuka dan ramah terhadap tamu atau orang yang baru datang
Baca SelengkapnyaArti Istiqomah dan Tawadhu, Ketahui Ciri-Ciri dan Keutamaannya
Istiqomah dan tawadhu adalah dua konsep penting dalam Islam yang berkaitan dengan akhlak dan perilaku seorang Muslim.
Baca SelengkapnyaMahfud: Apapun Hasil dari Pilpres, Saya Terus Berjuang Untuk Demokrasi Indonesia
"Apapun hasil dari pilpres, saya akan terus berjuang untuk demokrasi dan keadilan," kata Mahfud
Baca Selengkapnya