Wapres Ma'ruf Amin: Jakob Oetama Teladan Dalam Dunia Jurnalisme Indonesia
Merdeka.com - Jakob Oetama, pendiri Kompas Gramedia Group tutup usia pada Rabu (9/9) siang kemarin di Jakarta. Wakil Presiden, Ma'ruf Amin, ikut berbelasungkawa atas berpulangnya tokoh pers nasional itu.
"Beliau teladan dalam dunia jurnalisme Indonesia. Sebagai seorang jurnalis dan pendiri perusahaan media ternama, beliau telah menunjukkan ketekunan dan kerja keras," kata Ma'ruf dalam siaran pers diterima, Kamis (10/9).
Ma'ruf menilai, almarhum telah membawa jurnalisme Indonesia menjadi semakin baik dan berkomitmen dalam menjunjung tinggi nilai dan etika jurnalistik.
"Ketekunan dan kerja keras beliau dapat diteladani dengan terus menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dan etika jurnalistik dalam setiap pemberitaan," tutur Ma'ruf.
Ma'ruf berharap, semoga almarhum diterima di sisi-Nya, dan juga keluarga ditinggalkan agar terus diberi ketabahan dan kesabaran.
"Semoga arwah beliau beristirahat dengan damai dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan serta kesabaran," tutup Ma'ruf.
Jakob adalah putra seorang pensiunan guru di Sleman, Yogyakarta. Karier jurnalistik Jakob dimulai ketika menjadi redaktur Mingguan Penabur tahun 1956 dan berlanjut dengan mendirikan majalah Intisari tahun 1963 bersama PK Ojong.
Dua tahun kemudian, 28 Juni 1965, bersama Ojong, Jakob mendirikan harian Kompas yang dikelolanya hingga kini. Tahun 80-an Kompas Gramedia Group mulai berkembang pesat, terutama dalam bidang komunikasi.
Saat ini, Kompas Gramedia Group memiliki beberapa anak perusahaan/bisnis unit yang bervariatif dari media massa, toko buku, percetakan, radio, hotel, lembaga pendidikan, event organizer, stasiun TV hingga universitas.
Selain itu, bersama dengan Jusuf Wanandi, Muhammad Chudori, Eric Samola, Fikri Jufri, Goenawan Mohamad, H G Rorimpandey dan Harmoko, Jakob Oetama juga ikut mendirikan The Jakarta Post, harian nasional Indonesia berbahasa Inggris.
Reporter: M RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Albert Manumpak Sipahutar, Jurnalis di Balik Berdirinya Kantor Berita Antara
Lahir di Tarutung, Tapanuli, Sumatra Utara pada 26 Agustus 1914, Albert sudah menekuni dunia jurnalistik sejak usianya menginjak remaja.
Baca SelengkapnyaMedia Asing Terkemuka Sebut Jokowi Akhiri Masa Jabatan dengan Mengecewakan
Dalam editorialnya, The Economist menyorot soal pencalonan putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming sebagai calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaVIDEO: Presiden Jokowi Tandatangani Perpres Jurnalisme Berkualitas
Jokowi akhirnya memastikan telah menimbang aturan tersebut dan resmi menandatangani.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Indonesia Tak Kebagian Gerhana Matahari 8 April 2024, Tapi Bakal Kena Dampaknya
Fenomena gerhana matahari diperkirakan akan terjadi pada 8 April 2024
Baca SelengkapnyaSederet Para Pesohor dari Dapil Jabar I Lolos ke Senayan, Ada Melly Goeslaw hingga Istri Ridwan Kamil
Tujuh caleg dipastikan lolos dari Dapil Jawa Barat I.
Baca SelengkapnyaIlmuwan ini Dikenal Jahil, Tapi Penemuannya Pernah Dapat Nobel Prize
Sebagai ilmuwan, ia pun tak suka hal-hal yang melulu serius. Ia sering melakukan kejahilan kepada teman-temannya.
Baca SelengkapnyaJatuh Bangun Sobirin, Sopir Truk Pasir yang Kini Sukses Jadi Juragan Telur Puyuh
Sobirin yang masih awam dan belum tahu betul karakter puyuh kembali menelan kegagalan karena 1.000 ekor puyuh yang baru dibelinya mati.
Baca SelengkapnyaAsal Muasal & Pengertian Istilah Takjil Berikut Hukum dalam Islam
"Manusia masih terhitung dalam kebaikan selama ia menyegerakan (Ajjalu) berbuka."
Baca SelengkapnyaIlmuwan ini Tewas Gara-gara Menahan Kencing saat Berpesta, Begini Kisahnya
Ilmuwan paling menonjol pada zaman prateleskop di abad ke-16. Kematiannya tragis gara-gara menahan kencing.
Baca Selengkapnya