Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres Ma'ruf: Ada Kelompok Kecil yang Terpengaruh Paham Radikalisme

Wapres Ma'ruf: Ada Kelompok Kecil yang Terpengaruh Paham Radikalisme Wapres Maruf Amin. ©Antara

Merdeka.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut, pemerintah terus mengupayakan Islam moderat bagi semua kalangan sebagai langkah strategis untuk mendorong narasi kerukunan. Khususnya bagi kaum muda.

"Kita terus menggaungkan Islam moderat itu atau Islam wasathiyah itu, yang sekarang semua sedang mengembangkan Islam yang rahmatan lil ‘alamin," katanya di Jakarta, Kamis (25/2).

Dia menambahkan, pemerintah juga berupaya untuk terus menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Khususnya menjaga harmonisasi di dalam kerukunan antar umat beragama.

Maka dari, itu pemerintah telah membuat Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Tujuannya mengawal keberlangsungan kehidupan masyarakat di tengah keberagaman.

"Sehingga setiap kemungkinan terjadinya konflik agama, baik di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten/kota sudah bisa dicegah, diantisipasi sedini mungkin oleh forum ini," imbuhnya.

Lebih lanjut, Ma'ruf berpendapat, masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan kerukunan dalam keberagaman. Hal itu ditunjukkan dengan keberadaan suku Baduy di Banten dan Candi Borobudur sebagai tempat ibadah umat Budha di Magelang, Jawa Tengah. Mereka hidup berdampingan dengan damai bersama mayoritas masyarakat muslim di sekitarnya.

"Di dalam tatanan kehidupan masyarakat kita melihat masyarakat itu juga sudah menjalankan upaya kerukunan. Ini perilaku masyarakat sendiri. Nah, ini terjaga dengan baik dan mereka tidak terganggu. Ini yang kita miliki selama ini," jelasnya.

Namun, Ma'ruf tidak memungkiri terdapat beberapa oknum yang terpapar paham radikalisme dan mencoba untuk memberikan pengaruh. Tetapi, pemerintah berusaha menangkal hal tersebut melalui pendekatan yang humanis.

"Tidak bisa dipungkiri ada kelompok-kelompok kecil yang terpengaruh oleh paham radikalisme yang dari luar yang mencoba mempengaruhi di sini. Itulah yang kemudian kita tangkal itu, dengan cara kita mengembangkan kontra radikalisme untuk mencegah dan juga deradikalisasi," ujar petinggi MUI ini.

Ma'ruf meyakini Indonesia merupakan negara dengan tingkat toleransi paling tinggi dibandingkan negara lain. Pasalnya, ada nilai Pancasila sebagai landasan yang kuat untuk berkehidupan, berbangsa, dan bernegara.

"Kekayaan kita, pranata kita, perilaku masyarakat, landasan kenegaraan yang kuat ini modal dasar yang kita miliki dalam kehidupan kita," pungkasnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024

Wapres Ma’ruf Harap Pemerintah Perhatikan Kritikan Akademisi Jelang Pemilu 2024

Pernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Wapres Ma'ruf Tanggapi Candaan Zulhas Kaitkan Salat dengan Pilpres 2024: Jangan Kayak Anak-Anak

Wapres Ma'ruf Tanggapi Candaan Zulhas Kaitkan Salat dengan Pilpres 2024: Jangan Kayak Anak-Anak

Wapres Maruf Amin menyinggung candaan Ketum PAN Zulkifli Hasan soal salat dikaitkan dengan dukungan ke Prabowo bentuk kekanak-kanakan.

Baca Selengkapnya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Mahfud Tak Masalah Masyarakat Ambil Amplop dari Capres-Caleg, Tapi Coblos Sesuai Hati Nurani

Mahfud Tak Masalah Masyarakat Ambil Amplop dari Capres-Caleg, Tapi Coblos Sesuai Hati Nurani

Namun harus tetap teguh dan tangguh menghadapi setiap godaan tersebut.

Baca Selengkapnya
Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Jika Menang Pilpres, Mahfud Sebut Bakal Mengambil Kombinasi Kepemimpinan Soekarno-Hatta

Sumatera Barat bagi Mahfud bukan hanya sekadar penyumbang orang atau tokoh, tetapi juga sebagai daerah tempat meramu ideologi yang lahir di negara ini.

Baca Selengkapnya
Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud

Ulama Barisan Lauhil Mahfud se-Priangan Timur Bertekad Menangkan Pasangan Ganjar-Mahfud

Indonesia ke depan butuh sosok pemimpin yang memahami problem kebangsaan.

Baca Selengkapnya