Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Wapres JK: Kejadian bom di Polsek Bontoala itu dekat rumah saya

Wapres JK: Kejadian bom di Polsek Bontoala itu dekat rumah saya Ledakan di Mapolsek Bontoala Makassar. ©2018 Merdeka.com/Salviah Ika Padmasari

Merdeka.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menuturkan, situasi nasional selama perayaan pergantian tahun baru umumnya cukup terkendali. Meskipun ada gangguan keamanan berupa ledakan bom di halaman Mapolsek Bontoala. Bom itu tergolong low eksplosif.

"Terkecuali di kampung saya ada sedikit bom kecil di kampung saya, di Bontoala itu," ujar Wapres JK di Gedung BEI, Jakarta, Selasa (2/1).

Wapres JK mengatakan, kejadian peledakan bom tersebut tidak jauh dari tempat tinggalnya di Makassar. "Kejadian di Bontoala ini kebetulan dekat rumah saya terjadinya," jelasnya.

Seperti diketahui, Mapolsek Bontoala, Sulawesi Selatan, dilempar dengan benda yang mempunyai daya ledakan yang cukup kencang dan kuat oleh Orang Tak Kenal (OTK), sekitar pukul 03.00 Wita, Senin (1/1).

Dari ledakan tersebut, sedikitnya dua orang polisi menjadi korban ledakan yang diduga bom tersebut yaitu Kapolsek Bontoala Kompol Rafiuddin di bagian tangan dan juga Brigpol Yudirsan di bagian paha.

Ledakan yang melukai keduanya adalah ledakan ketiga setelah pelaku meledakkan dua bom sebelumya. Ledakan pertama bunyinya tidak begitu keras dan ledakan kedua keras sehingga Kompol Rafiuddin berdiri mengecek bersama anggotanya. Saat itulah bom ketiga dilemparkan ke arah Kompol Rafiuddin dan anggotanya.

Kapolda Sulawesi Selatan Irjen Pol Umar Septono menegaskan ledakan yang terjadi di halaman sebelah kanan Mapolsek Bontoala, Makassar, berasal dari bom low eksplosif. Ledakan terjadi sekitar pukul 03.00 Wita, Senin (1/1) dini hari tadi.

Menurutnya, bahan-bahan bom tersebut berasal dari petasan dan berisi paku, baut, dalam sebuah botol. Akibatnya, dua personel polisi mengalami luka.

"Ledakan dini hari tadi itu dari bom berkekuatan low eksplosif karena bahannya dari bahan petasan. Hanya saja meliputi komponen paku, baut, sumbu dan botol sehingga melukai dua anggota polisi yakni Kapolsek kena jari dan satu lagi kena panggulnya," kata Irjen Pol Umar Septono saat memantau langsung lokasi bersama Pangdam XIV/Hasanuddin, Mayjen TNI Agus Surya Bakti.

(mdk/noe)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Ternyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024

Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Putuskan Netral dalam Pilpres 2024, Ini Alasan Mantan Wakapolri Syafruddin Kambo

Meski demikian, ia tetap menghargai pilihan politik mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).

Baca Selengkapnya
Ganjar Sepakat dengan JK: Pemimpin Harus Jaga Emosi

Ganjar Sepakat dengan JK: Pemimpin Harus Jaga Emosi

Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK) menyinggung soal pemimpin yang baik. Dia menyindir capres yang kerap marah-marah.

Baca Selengkapnya
Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Kakek 80 Tahun Bikin Perwira Polisi Kaget, 7 Tahun Jalan Kaki Datangi 261 Makam Para Wali & Presiden RI

Seorang pria tua berusia 80 tahun sukses mencuri perhatian. Awalnya, kakek tua itu tengah berusaha menyeberang jalan raya.

Baca Selengkapnya
JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

JK: Siapa pun Pemerintah Selanjutnya Hadapi Tantangan Berat

Wapres ke-10 dan 12, Jusuf Kalla atau JK memperkirakan, siapa pun yang menggantikan Jokowi akan menghadapi tantangan berat.

Baca Selengkapnya
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana

JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana

JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya